Festival Jondang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Festival Jondang atau masyarakat desa Kawak menyebutnya Jondang Kawak adalah suatu tradisi yang terdapat di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara. Festival Jondang tersebut merupakan rangkaian acara sedekah bumi yang dilakukan setiap tahun. Sebelumnya juga dilaksanakan tradisi gogo lele dan sepak bola api. “Setelah arak-arakan hasil bumi dan jondang itu, dilaksanakan prosesi doa bersama, selain itu diharapkan mendapatkan berkah juga semakin mengeratkan kerukunan antar warga desa. Festival Jondang rutin digelar setiap Kamis Kliwon bulan Dzulhijjah penanggalan Hijriyah, atau bulan Besar penanggalan Jawa.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Asal nama Festival Jondang, Kata "Jondang" merupakan singkatan jodone ngandang (jodoh datang). Jondang adalah alat[1] yang dijadikan tempat untuk barang-barang yang dibawa saat lamaran yang diberikan kepada calon pengantin wanita. Jadi, Festival Jondang adalah Mengantar jondang yang berisi makanan dan hasil bumi merupakan tradisi lamaran jejaka terhadap seorang gadis.

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Festival Jondang yang merupakan ungkapan syukur, semoga rezeki dan segala kebaikan akan ngandang (datang). Dengan adanya Festival Jondang tersebut, masyarakat Desa Kawak yang sudah saatnya menikah tidak menemui kesulitan mendapatkan jodoh. Itu diyakini merupakan berkah yang didapatkan dari pelestarian budaya leluhur, Tentu saja atas izin Allah SWT.

Acara[sunting | sunting sumber]

Festival Jondang diadakan dalam rangka acara sedekah bumi Desa Kawak. Festival Jondang diikuti oleh seluruh RT (Rukun Tetangga) yang ada. Adapun festival jondang ini dengan cara menghias jondang dengan hasil bumi dari masyarakat desa kawak sebagai rasa syukur kepada sang pencipta atas hasil bumi.

Prosesi Festival Jondang ini dilakukan dengan cara mengarak jondang yang diisidengan hasil bumi warga, serta dibentuk dengan berbagai macam bentuk yang unik. Seperti dibentuk gundukan, dibentuk berbagaijenis binatang, hiasan hingga almari seperti layaknya saat masyarakat melakukan aktivitas melamarjodohnya.Berbagai jenis hasil bumi yang diangkut menggunakanjondang tersebut diarak dari Balai Desa Kawak hingga ke punden yang berada di kawasan masjid Wali. Jaraknya sekitar dua kilometer. Kelompok yang mengikuti Festival Jondang ada sekitar 25 kelompok. Mereka terdiri dari perwakilan RT masing-masing dan lembaga yang ada di Desa Kawak.

Peserta[sunting | sunting sumber]

Festival jondang diikuti 21 RT, juga didukung lembaga pendidikan, TK, Sekolah Dasar dan Madrasah Dinniyah.

Arak-Arakan[sunting | sunting sumber]

Semua peserta Festival Jondang berkumpul di Balai desa sebelum diarak masyarakat terlebih dahulu disuguhi oleh kesenian-kesenian tradisional. seteleh itu baru satu persatu peserta mengarak kreasi jondang ke punden Mbah Kawak. Arak-arakan Festival Jondang dari Balai Desa menuju Masjid Wali, yang berjarak kurang lebih 500 meter.[2] Kemeriahan ada saat prosesi mengarak jondang yang dimulai dari lapangan balai desa hingga jalan menuju punden.dengan kreasi festival Jondang semakin hari semakin tambah ramai dan telah tercipta kreasi-kreasi unik dari jondang yang di buat di masing-masing RT yang ada di Desa Kawak.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-30. Diakses tanggal 2016-10-03. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-24. Diakses tanggal 2015-05-25. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]