Festival Port Numbay

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Festival Port Numbay merupakan salah satu festival yang diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di Kota Jayapura, (dahulu bernama Port Numbay atau Hollandia). Festival ini diadakan dalam rangka menyambut HUT Kota Kota Jayapura yang jatuh setiap tanggal 7 Maret dan telah ditetapkan sebagai kalender acara pariwisata oleh pemerintah Papua. Tujuan dari festival ini adalah untuk melestarikan dan menjaga kearifan lokal setempat. Pada pelaksanaannya, terdapat 11 kampung adat di Jayapura yang berpartisipasi, yakni Kampung Kayu Batu, Kampung Kayu Pulo, Kampung Tobati, Kampung Enggros, Kampung Nafri, Kampung Waena, Kampung Yoka, Kampung Skow Sae, Kampung Skow Yambe, Kampung Skow Mabo, dan Kampung Mosso.[1]

Kegiatan ini biasa dilaksanakan di daerah Teluk Humboldt (Teluk Yos Sudarso), Kota Jayapura, Papua. Daerah ini merupakan daerah bersejarah karena Jenderal Douglas MacArthur dan puluhan ribu balatentaranya pernah mendarat di sana pada era perang dunia kedua. Oleh karena itu, daerah tersebut sempat dikenal dengan nama Hollandia. Namun seiring berjalannya waktu, orang Jayapura lebih suka dengan nama Port Numbay karena berkaitan dengan sejarah dengan suku-suku atau kampung adat yang berada di Teluk Humboldt.[1]

Terdapat berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam festival Port Numbay. Salah satunya adalah pertunjukan tarian khas. Tarian-tarian yang dipertunjukkan dalam festival Port Numbay berkaitan dengan kearifan lokal setempat. Tak hanya bercerita tentang simbol pelantikan Ondoafi, namun ada pula tarian yang bercerita tentang pernikahan, peminangan bahkan hingga simbol kematian. Selain itu ada pula pertunjukan grup vokal, cerita rakyat, lagu-lagu rohani, pameran karya seni, pameran kuliner dan berbagai perlombaan, seperti lomba renang tradisional dan lomba dayung. Setiap tahunnya festival ini diikuti oleh ribuan peserta dari kampung adat setempat dan juga menarik perhatian turis mancanegara, seperti turis Australia, Belanda, dan juga Jerman.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Bariarcianur, Frino; Yunus, Ahmad (2011). Papua Jejak Langkah Penuh Kesan. Indomultimedia. hlm. 91–92. ISBN 978-979-95185-9-0.