Lompat ke isi

Film Horor (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Film Horor
SutradaraToto Hoedi
ProduserShankar RS
SkenarioShankar RS
Toto Hoedi
Pemeran
Penata musik
  • Sunnu Sudianto
  • Niken Sudianto
SinematograferToto Hoedi
PenyuntingPramod Naidu
Perusahaan
produksi
DistributorBatavia Pictures
Tanggal rilis
27 November 2007
Durasi115 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Film Horor adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradarai oleh Toto Hoedi ini dibintangi oleh Sheila Marcia, Angie dan Andhika Gumilang.

Film ini berawal dari seorang gadis bernama Mala yang dikejar oleh seseorang di tangga pada malam hari hingga ke lantai atas, lalu ia jatuh dari jendela ke atap mobil hingga ia meninggal. Sementara itu, seorang gadis bernama Putri memajang foto dirinya di vila bersama lima sahabatnya, Mala, Beni, Dani, Nina dan Hendra. Saat Putri tidur, ia diganggu oleh sosok kuntilanak yang menarik selimutnya dan berputar-putar di atasnya hingga jatuh karena pusing. Keesokan harinya di kampus, Putri melihat pengumuman bahwa sahabatnya, Mala, hilang. Putri bertemu dengan Nina, Beni, Dani dan Hendra untuk membahas hilangnya Mala, tetapi Nina mengalihkan pembicaraan dan mengajak Putri masuk kelas. Mereka berdua kemudian berpapasan dengan Asto. Asto menemui Beni, Dani dan Hendra untuk bertaruh 10 juta demi bisa meniduri Putri. Beni dan Dani menyetujui taruhan ini, meskipun Hendra meragukannya. Di koridor, Putri dan Nina bertemu dengan Angel dan Siska, yang memperingatkan Putri untuk menjauhi Beni, tetapi Putri memberikan tikus putih kecil sehingga Angel dan Siska berteriak ketakutan.

Di kelas, seorang gadis bernama Lolita izin ke toilet. Sementara Asto membuat taruhan untuk Dani yang akan berhubungan intim dengan Lolita di toilet wanita seharga 2 juta. Di toilet, Lolita bertemu dengan sosok kuntilanak yang meminta lipstik untuk berdandan, tetapi ia dihadang oleh Dani yang bernafsu dengan tubuh Lolita. Setelah berhubungan, tiba-tiba sosok kuntilanak muncul di hadapan Lolita dan membuat Dani digantung oleh sosok itu hingga tewas. Pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus kematian Dani di kampus, lalu Putri, Nina dan Beni resah karena merasa penyebab Dani tewas bukan gantung diri. Malamnya, Putri terkejut melihat foto Dani di vila yang hilang dan besoknya, ia menemui Lolita dan membahas kematian Dani, tetapi Lolita mengabaikannya hingga mengajak Beni, Nina dan Hendra berkumpul di klub malam. Tiba di klub malam, Hendra berhalusinasi dengan bergoyang di atas panggung bersama seorang penyanyi hingga ia disadarkan oleh Beni. Putri membahas foto Dani yang hilang, lalu Nina mengingat kejadian balapan mobil bersama Dani, Beni dan Putri, tetapi Dani dan Nina kalah balapan hingga mereka menabrak pohon keramat. Dani yang kesal menebang pohon itu dengan kapak, lalu Nina meminta Dani meninggalkan pohon keramat itu dan mereka tidak sengaja menabrak nisan kuburan di dekat pohon itu. Setelah itu, Beni mendapat kabar bahwa Angel kerasukan sehingga mereka bergegas ke rumah Angel.

Di rumah Angel, seorang dukun berusaha mengusir arwah di dalam tubuh Angel, tetapi Angel malah terbang menembus atap rumahnya. Beni, Hendra, Nina dan Putri tiba di kamar Angel dan melihat atap rumahnya berlubang. Angel yang kerasukan terbang ke langit malam dan bertemu dengan Spider-Man hingga Spider-Man kebingungan. Angel yang akhirnya bebas dari kerasukan kemudian jatuh ke kuburan dan bertemu dengan hantu berkepala putus. Sementara itu, Hendra mengusulkan untuk melakukan ritual pemanggilan arwah Dani karena ia meyakini bahwa arwahnya masih bergentayangan selama 40 hari setelah ia meninggal. Nina sempat memberitahu Beni diam-diam tentang hubungannya dengan kematian Mala, tetapi Beni sangat kesal dan marah. Beni, Hendra, Nina dan Putri akhirnya melakukan ritual pemanggilan arwah dengan ceker ayam sebagai umpannya, tetapi ritual itu membuat para kuntilanak berwarna-warni mendatangi mereka hingga Beni, Putri dan Hendra melarikan diri meninggalkan Nina sendirian. Nina yang berlari sendirian menemukan taksi, tetapi saat melewati terowongan Casablanca, taksi itu hanya mengklakson dua kali, bukan tiga kali. Nina akhirnya menyadari bahwa sopir taksi itu adalah setan berwajah rusak. Sementara itu, Beni dan Putri yang mengendarai mobil menabrak sosok kuntilanak sehingga sosok itu mengejar mereka dengan menempel di kaca mobil samping, tetapi baju kuntilanak itu tersangkut di ranting pohon hingga lepas. Beni dan Putri terkejut dengan sosok kuntilanak tanpa baju hingga sosok itu pergi sendirinya. Lalu sosok yang telanjang itu bertemu dengan hantu berkepala putus.

Keesokan harinya di kamar Putri, ia melihat foto Nina di vila yang hilang, menyisakan dirinya, Beni, Hendra dan Mala. Ia kemudian terkejut melihat sosok kuntilanak merah keluar dari lemari Putri untuk mengambil baju putihnya dan kembali ke dalam lemari, mengetahui bahwa baju putih itu milik sosok hantu kecil yang telanjang. Putri yang ketakutan mengambil baju di lemarinya, tetapi ia mengambil baju kuntilanak merah hingga sosok hantu kecil dan kuntilanak malu karena telanjang. Sementara itu, Nina datang terlalu pagi ke kampus yang masih sepi dan masih gelap. Ia melihat seorang siswa SMA mengacungkan pistol ke arah teman-temannya sambil berteriak dan menghindarinya. Nina kemudian melihat sosok anak kecil yang sedang menyemir sepatu sosok kuntilanak, para pasukan Sparta dan Spider-Man. Setelah itu, Nina pergi ke perpustakaan sambil memanggil Beni dan ia diserang oleh sosok Ghostface (berjubah hitam dan bertopeng putih seperti tengkorak) yang memegang kapak hingga tewas. Pihak kepolisian kembali menyelidiki kasus kematian Nina di perpustakaan kampus. Putri dan Beni merasa gelisah karena nyawa mereka berdua juga terancam hingga Hendra menyarankan untuk kembali ke vila tempat mereka berkumpul, tetapi Angel dan Siska mendengar pembicaraan mereka bertiga sehingga Beni terpaksa mengizinkan Angel dan Siska bergabung ke vila. Beni kemudian menghubungi Asto untuk pergi ke vila dengan taruhan Putri. Di tempat lain, dua dosen cantik (Cut Memey dan Maria Eva) memanggil dukun untuk mengusir roh jahat di kampus, tetapi dukun itu malah membuat beberapa mahasiswa kerasukan hingga dukun itu menyuruh para dosen untuk menutup pintu kelas karena takut dengan banyak hantu di sana. Rektor kampus akhirnya memecat dua dosen cantik itu karena menunjukkan keseksiannya dan selfie saat mengajar di kelas.

Putri, Beni, Hendra, Angel dan Siska tiba di vila malam hari, sementara Asto bersembunyi di balik hutan mengawasi mereka berlima. Suster ngesot muncul di koridor vila, tetapi tangan suster itu terinjak oleh Hendra yang keluar kamar hingga kesakitan. Suster itu mengalami nasib sial untuk kedua kalinya saat kepalanya terbentur pintu kamar yang dibuka oleh Beni, lalu dua sosok pria ngesot mengejar suster itu. Di ruang tamu, Hendra, Beni dan Putri melakukan ritual pemanggilan arwah jelangkung untuk mencari pohon keramat. Arwah jelangkung bergerak dan meminta telepon genggam untuk mengetik jawabannya. Mereka bertiga segera keluar mencari pohon keramat, tetapi Putri melihat sosok pocong aneh yang lompat maju, mundur, jongkok dan ngesot seperti cacing. Putri yang sudah berada di luar vila melihat sosok mumi, tetapi ia tidak sengaja menarik perban mumi itu hingga si mumi setengah telanjang. Putri juga menemukan sosok vampir hingga ia menempelkan uang 100 ribu di dahinya. Di tempat lain, hantu berkepala buntung menggoda seorang wanita di jalan, tetapi ia mendapat tamparan dari wanita itu hingga kepalanya putus dan terlempar jauh.

Di kamar vila, Angel sedang mandi ditemani sosok kuntilanak. Setelah ia mandi, Angel melihat sosok kuntilanak yang keluar dari televisi. Ketakutan, Angel mematikan televisi sehingga sosok itu tidak dapat keluar dari televisi dan setelah itu, Angel langsung diserang oleh Ghostface dengan kapaknya hingga ia tewas. Putri, Hendra dan Beni kemudian berkumpul kembali ke vila, lalu Beni memberitahu bahwa ia menemukan sebuah kalung berinisial "M" yang digantung di nisan kuburan dan memberikannya kepada Putri, lalu mereka semua beristirahat. Di kamar, Beni yang sedang ganti baju diserang oleh Ghostface hingga Ghostface menusuk kaki Beni. Beni berteriak meminta bantuan kepada Putri, lalu ia melarikan diri dan bersembunyi di ruang lain sambil menahan sakit di kakinya. Ghostface akhirnya menemukan Beni yang bersembunyi dan menyeretnya untuk membalas dendam atas kematian kekasihnya, Mala. Sementara Putri, yang mengetahui bahwa kalung itu milik Mala, mendobrak pintu dan jendela yang terkunci, ditemani oleh dua kuntilanak. Di hutan, Asto diserang oleh Ghostface dan lehernya ditusuk hingga tewas. Putri berhasil keluar kamar dengan memecahkan kaca jendela, melihat lukisan wajah seorang wanita dan menyalakan radio hingga sekumpulan suster rumah sakit berjoget. Ia juga menemukan laptop yang berisi suntingan foto-foto mereka di vila di mana teman-teman Putri yang sudah meninggal dihilangkan.

Beni diseret ke lantai atas oleh Ghostface, lalu Ghostface menunjukkan mayat Angel dan Asto yang sudah dibunuhnya, serta mayat Mala yang memakai baju pengantin. Putri datang dan mengetahui bahwa Ghostface adalah Hendra dan dialah yang mengubah foto mereka di vila. Hendra menceritakan tentang Asto, yang menjadi bandar judi, bersama Beni dan Dani, bertaruh siapa pun yang bisa meniduri wanita yang sudah ditentukan oleh Asto, dialah pemenangnya. Asto bertaruh jika meniduri Angel dan Nina seharga 2 juta, Mala seharga 5 juta dan Putri seharga 10 juta. Lalu Hendra menceritakan bahwa sebelum Mala meninggal, ia mengantar Mala pulang ke asrama putri di kampus. Setibanya di kamar, ia menemukan Nina dan Dani berhubungan intim serta Asto yang melihat mereka. Beni bersembunyi di balik pintu menyergap Mala dan berniat memperkosa Mala, tetapi Mala melarikan diri hingga ke lantai atas. Beni sempat menangkap dan memperkosa Mala, disaksikan oleh Dani dan Nina di belakang mereka, tetapi ia melawan dan tersudut hingga ia jatuh dari jendela ke atap mobil hingga ia meninggal. Beni, Asto, Dani dan Nina yang tidak ingin berurusan dengan polisi membuang mayat Mala ke septic tank. Hendra yang mengetahui perilaku keji mereka membawa mayat Mala dari septic tank dan menyembunyikannya.

Setelah Hendra bercerita, Beni langsung menusuk kaki Hendra dan terjadi perkelahian antara mereka. Mereka akhirnya jatuh ke lantai dasar karena lantai atas yang rapuh hingga Beni meninggal. Tidak puas, Hendra berniat menghabisi Beni, tetapi serpihan balok kayu yang lapis jatuh dan menusuk leher Hendra hingga tewas. Akhirnya, pihak kepolisian datang ke vila dan membawa mayat teman-teman Putri yang telah meninggal. Di tempat lain, arwah Mala meletakkan topeng Hendra di kuburan dan berterima kasih kepada Hendra karena tulus mencintainya, lalu ia pergi ke alam lain.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]