Fisika Mineral
Fisika mineral merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari material yang menyusun bumi dan planet lainnya.[1] Meski bidang ilmu fisika mineral baru mendapat namanya pada tahun 1960-an, tetapi asal-usulnya dapat ditelusuri pada awal abad ke-20.[2] Materi yang dibahas dalam ilmu fisika mineral tidak hanya berkutat pada mineral dan tidak selalu menggunakan ilmu fisika sebagai ilmu tunggalnya. Selain fisika, prinsip dan teknik yang digunakan oleh fisikawan mineral dalam mengatasi masalah dan proses mineralogi dalam interior planet juga bersumber dari ilmu lainnya seperti kimia, ilmu material, dan biologi.[1]
Maanfaat Fisika Mineral
[sunting | sunting sumber]Dampak studi dan penelitian di bidang fisika mineral berkontibusi dalam menganalisis data observasi yang diperoleh dari berbagai cabang ilmu kebumian, termasuk geodinamika, seismologi, geokimia, petrologi, geomagnetisme, dan ilmu keplanetan, serta ilmu material dan bahkan studi iklim.[1]
Jika umumnya cabang-cabang ilmu pengetahuan alam yang lain menitikberatkan studi pada fenomena dan proses yang terjadi di permukaan bumi, fisika mineral memainkan peran penting dalam membantu menjelaskan karakteristik material yang relevan dengan fenomena yang ada di dalam bumi. Fenomena ini meliputi:
- Evolusi interior bumi
- Lempeng tektonik
- Konveksi mantel
- Letusan kimberlit
- Medan gravitasi bumi
- Medan magnet bumi
- Pelepasan gas dari interior bumi ke atmosfer
- Perambatan gelombang seismik
- Titik panas
- Vulkanisme
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Mineral Physics". Mineralogy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-11.
- ^ Price, G. David (Oktober 2007). "Overview – Mineral Physics: Past, Present, and Future" (PDF). Elsevier (2.01): 1—6.