Fosforus triklorida
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Phosphorus trichloride
| |
Nama lain
Fosforus(III) klorida
Fosforus(III) chloride Fosforus klorida Fosforus chloride | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
Nomor UN | 1809 |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
PCl3 | |
Massa molar | 137.33 g/mol |
Penampilan | Cairan tak berwarna sampai kuning berasap[1] |
Bau | seperti Asam klorida[1] |
Densitas | 1.574 g/cm3 |
Titik lebur | −936 °C (−1.653 °F; −663 K) |
Titik didih | 761 °C (1.402 °F; 1.034 K) |
hidrolisis | |
Kelarutan dalam pelarut lainnya | larut dalam benzena, CS2, eter, kloroform, pelarut organik halogen |
Tekanan uap | 100 mmHg (20 °C)[1] |
Indeks bias (nD) | 1.516 (14 °C) |
0.97 D | |
Termokimia | |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−319.7 kJ/mol |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
Toxic (T) Harmful (Xn) Corrosive (C) |
Frasa-R | R14-Templat:R26/28-R35-R48/20 |
Frasa-S | (S1/2)-S7/8-S26-S36/37/39-S45 |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
18 mg/kg (rat, oral)[2] |
LC50 (konsentrasi median)
|
104 ppm (rat, 4 hr) 50 ppm (guinea pig, 4 hr)[2] |
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 0.5 ppm (3 mg/m3)[1] |
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 0.2 ppm (1.5 mg/m3) ST 0.5 ppm (3 mg/m3)[1] |
IDLH (langsung berbahaya)
|
25 ppm[1] |
Senyawa terkait | |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Fosforus triklorida adalah senyawa kimia yang tersusun atas atom P dan Cl. Senyawa ini termasuk senyawa nonlogam. Rumus molekul fosforus triklorida adalah PCl3. Pada suhu kamar, PCl3 berupa gas/asap cair.[3] Senyawa ini termasuk senyawa polar karena momen dipolnya tidak sama dengan nol.
Warna fosforus triklorida mulai tidak berwarna hingga kuning cerah. Titik didihnya 76.1 °C dan titik leburnya -93.6 °C. Masa molar PCl3 adalah 137.33 gram/mol dan kerapatannya 1.575 gram/cm3 pada suhu 20 °C. Senyawa ini dapat larut pada dietil eter, kloroform, benzena, karbon disulfida dan karbon tetraklorida.[4][5]
Pembentukan
[sunting | sunting sumber]Fosforus triklorida terbentuk dari fosfor putih dan klorin dengan reaksi sebagai berikut.
P4 + 6Cl2 → 4PCl3
Reaksi pembentukan fosfor triklorida termasuk reaksi eksoterm.[4]
Geometri Molekul
[sunting | sunting sumber]Atom P menjadi atom pusat dengan 4 pasang elektron di sekelilingnya. Dengan demikian, bentuk penyusunan pasangan elektron PCl3 adalah tetahedral. Adapun bentuk geometri molekulnya adalah trigonal piramida karena terdapat sepasang elektron bebas pada atom pusat.
Reaksi
[sunting | sunting sumber]Reaksi dengan Air
[sunting | sunting sumber]Reaksi fosforus triklorida dengan air termasuk reaksi eksoterm. Senyawa ini bereaksi hebat dengan air dan menghasilkan gas hidrogen klorida serta asam fosfit. Berikut reaksinya.
PCl3 + 3H2O → H3PO4 + 3HCl
Reaksi fosforus triklorida dengan air ini dimanfaatkan dalam produksi asam fosfit di dunia industri.[4]
Reaksi dengan Alkohol
[sunting | sunting sumber]Reaksi fosforus triklorida dengan alkohol menghasilkan kloroalkana dengan reaksi sebagai berikut.[6]
3R-OH + PCl3 → 3R-Cl + H3PO3
Reaksi Redoks
[sunting | sunting sumber]Reaksi oksidasi-reduksi fosfor triklorida menghasilkan fosforus pentaklorida.
PCl3 + Cl2 → PCl5
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Fosforus triklorida digunakan untuk menghasilkan bahan kimia lain. Biasanya senyawa ini digunakan untuk produksi pestisida. Selain itu, PCl3 juga digunakan dalam produksi aditif plastik, minyak pelumas dan cat.[7]
Bahaya
[sunting | sunting sumber]Fosforus triklorida bersifat merusak dan beracun jika dicerna, dihirup, bersentuhan dengan kulit atau mata. Berikut beberapa efek berbahaya PCl3 untuk kesehatan.[1]
- Dapat mengakibatkan iritasi, sakit perut, membakar mulut dan kerongkongan serta dapat mengakibatkan kematian bila dicerna.
- Merusak sistem pernapasan bila dihirup, seperti iritasi paru-paru, napas pendek, membuat hidung dan tenggorokan terasa gatal serta bersin. Konsentrasi PCl3 yang terlalu tinggi dapat mengakibakan kerusakan paru-paru yang sangat fatal.
- Membakar kulit karena menghasilkan asam dari proses hidraulis.
- Jika mengenai mata dapat mengakibatkan iritasi bahkan kebutaan.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0511". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ a b "Phosphorus trichloride". Immediately Dangerous to Life and Health. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ Clark, Jim. 2007. Sifat-Sifat Klorida Unsur Periode 3. Diakses dari Situs Kimia Indonesia:http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/unsur-unsur_periode_3/sifat_sifat_klorida_unsur_periode_3/ Diarsipkan 2014-12-29 di Wayback Machine.
- ^ a b c Phosphorus Trichloride SIDS Initial Assessment Report For SIAM 19 Berlin, Germany, 19-22 October 2004. Diakses dari http://www.inchem.org/documents/sids/sids/7719122.pdf Diarsipkan 2014-06-27 di Wayback Machine..
- ^ Material Safety Data Sheet Phosphorus trichloride MSDS. Diakses dari http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927697 Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine..
- ^ REPLACING THE -OH GROUP IN ALCOHOLS BY A HALOGEN. Diakses dari http://www.chemguide.co.uk/organicprops/alcohols/halogen.html Diarsipkan 2009-02-21 di Wayback Machine..
- ^ a b Solvay USA Inc. Product Safety Summary Phosphorus Trichloride. Diakses dari www.solvaynorthamerica.com.