Lompat ke isi

Franz Weidenreich

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Franz Weidenreich (7 Juni 1873, Edenkoben, Jerman- 11 Juli 1948, New York Amerika Serikat) merupakan seorang ahli anatomi keturunan Yahudi dari Jerman dan merupakan seorang Antropolog ragawi yang mempelajari Evolusi.

Hidup dan Karier

[sunting | sunting sumber]

Weidenreich belajar di Univeristas Strasbourg dimana dia mendapatkan gelar dokter pada tahun 1899. Dari 1921 hingga 1924 dia menjabat sebagai Profesor dalam bidang Antropologi di Universitas Hiedelberd dan menjadi profesor tamu pada Universitas Chicago di tahu 1934.Pada tahun 1935 dia menggantikan Paleoantropolog Kanada, Davidson Black sebagai direktur kehormatan di Laboratorium Penelitian cenozoic, Survey Geologis Cina.Weidenreich juga termasuk salah satu peneliti yang mengklaim bahwa Manusia Piltdown merupakan perpaduan komposisi dari dua spesies yang tidak berhubungan, jauh sebelum analisis fluoride membuktikan bahwa manusia Piltdown merupakan tipuan.[1][2] Weidenreich juga menamai ulang Gigantopithecus blacki menjadi Giganthropus blacki, berdasarkan teori bentuk primitif manusia lebih besar dari bentuk modernnya. Teori ini ditolak oleh Professor Dr. von Koenigswald ketika Von Koenigswald kembali dari kamp konsentrasi Jepang setelah Perang Dunia Ke-2.

Evolusi Polisentris

[sunting | sunting sumber]

Weidenreich mengawali Teori Weidenreich atau Teori Multiregional. Pernyataan dari teori ini adalah bahwa ras manusia telah berevolusi di Dunia lama dari Homo erectus menuju Homo sapiens, dan pada saat yang sama terdapat aliran gen di antara berbagai populasi.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Comments on the Piltdown Affair, E. A. Hooton, American Anthropologist, New Series, Vol. 56, No. 2, Part 1 (Apr., 1954), pp. 287-289.
  2. ^ The Great Piltdown Hoax, William L. Straus, Science, New Series, Vol. 119, No. 3087 (Feb. 26, 1954), pp. 265-269.
  3. ^ The Origin of Races: Weidenreich's Opinion S. L. Washburn, American Anthropologist, New Series, Vol. 66, No. 5 (Oct., 1964), pp. 1165-1167.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]