Fusi protoplas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fusi protoplas dari daun Petunia sp. dan kelopak bunga Impatiens neuguinea yang berwarna merah.

Fusi protoplas adalah salah satu metode persilangan atau hibridisasi tanaman dengan memanfaatkan rekayasa genetika konvensional.[1] Protoplas adalah sel tanaman tanpa bagian dinding sel.[2] Teknik fusi protoplas dapat digunakan untuk mencampur sifat genetik dari spesies tanaman yang sama ataupun dari spesies yang berbeda.[3] Selain itu, teknik ini menguntungkan untuk diterapkan dalam persilangan tanaman steril ataupun tanaman dengan siklus hidup yang panjang.[3] Untuk menginduksi atau mendukung terjadinya fusi protoplas dapat dilakukan dengan pemakaian senyawa kimia seperti polietilen glikol (PEG) ataupun penggunaan arus listrik untuk membantu fusi (elektrofusi).[3] Ketika dua protoplas bersatu, dapat terjadi pemisahana atau penggabungan dua inti sel (nukleus) sehingga menghasilkan tanaman dengan sifat baru hasil pencampuran kedua tetua.[4] Apabila salah satu inti sel hilang selama terjadinya fusi maka akan dihasilkan sel baru yang disebut sitoplasmik hibrid (cybrid).[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Inggris) Maaike Raaijmakers (Juni 2004). "Protoplast fusion and organic farming" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-07-28. Diakses tanggal 20 Mei 2010. 
  2. ^ (Inggris) Cliff L. Hedley (2001). Carbohydrates in Grain Legume Seeds: Improving Nutritional Quality and Agronomic Characteristics. CABI. ISBN 978-0-85199-467-3. Page.156
  3. ^ a b c (Inggris) Nejat Düzgüneş (1993). Membrane fusion techniques. Academic Press. ISBN 978-0-12-182122-7. Page.379-388
  4. ^ a b (Inggris) Rajiv Tyagi, P.R. Yadav. Biotechnology of Plant Tissue. Educa Books. ISBN 978-81-8356-073-3. Page.94-95