Lompat ke isi

Galaksi spiral

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Galaksi spiral, Messier 101.

Galaksi spiral atau galaksi pilin merupakan jenis galaksi yang terdiri dari piringan galaksi yang rata dan berputar, yang berisi bintang, medium antarbintang, dan pusat konsentrasi bintang-bintang di bagian tengah galaksi. Tipe ini merupakan satu dari tiga Klasifikasi morfologi galaksi yang utama yang digambarkan oleh Edwin Hubble pada karyanya tahun 1936 The Realm of the Nebulae,[1] bersama dengan galaksi elips dan galaksi lentikular.

Galaksi spiral diberi nama sesuai dengan bentuknya yang menyerupai spiral, di mana lengan spiralnya memanjang dari pusat galaksi ke pinggir cakram. Lengan spiral merupakan daerah pembentukan bintang yang sedang berlangsung sehingga lebih terang dari pusat galaksi, karena didiami oleh bintang muda yang panas.

Sekitar dua pertiga dari seluruh spiral tersebut diketahui memiliki tambahan komponen yang berbentuk struktur menyerupai batang,[2] membentang dari pusat galaksi, di ujung lengan spiral. Perbandingan antara galaksi spiral berbatang dengan galaksi spiral tanpa batang telah berubah sepanjang sejarah alam semesta. Pada 8 miliar tahun yang lalu, hanya 10% galaksi spiral yang memiliki batang, 2,5 miliar tahun yang lalu hampir setengah galaksi spiral memiliki batang, dan sekarang sekitar dua pertiga galaksi spiral memiliki batang.[3]

Bima Sakti pada tahun 1990 telah dikonfirmasi merupakan galaksi spiral berbatang, meskipun batang tersebut sulit diobservasi dari posisi bumi yang berada di cakram galaksi.[4] Bukti yang paling menguatkan dugaan tersebut didapat dari survey yang dilakukan oleh Teleskop luar angkasa Spitzer pada bintang-bintang yang terletak di pusat galaksi.[5]

Bersama dengan galaksi tak beraturan, galaksi spiral membentuk sekitar 60% dari seluruh galaksi yang ada di alam semesta.[6] Galaksi ini kebanyakan ditemukan di daerah yang memiliki kepadatan rendah, dan jarang ditemukan di pusat gugus galaksi.[7]

Bima Sakti

[sunting | sunting sumber]

Bima Sakti pernah dianggap sebagai galaksi spiral biasa. Para astronom pertama kali mulai menduga bahwa Bima Sakti adalah galaksi spiral berbatang pada 1960-an.[8][9] Kecurigaan mereka dikonfirmasi oleh pengamatan Teleskop Luar Angkasa Spitzer pada tahun 2005,[10] yang menunjukkan bahwa batang pusat Bima Sakti lebih besar dari yang diduga sebelumnya.

Nebula spiral

[sunting | sunting sumber]

Sebelum dipahami bawa galaksi spiral ada di luar Galaksi Bima Sakti, mereka terkadang disebut dengan "nebula spiral". Pertanyaan bahwa apakah objek-objek tersebut merupakan galaksi yang berbeda dan independen terhadap Bima Sakti, atau sebuah nebula di dalam galaksi kita, menjadi subjek dalam Debat Besar tahun 1920 antara Heber Curtis dari Observatorium Lick dan Harlow Shapley dari Observatorium Mount Wilson. Dimulai pada tahun 1923, Edwin Hubble mengamati variabel Cepheid dalam beberapa nebula spiral, termasuk diantaranya adalah ap yang dulu disebut dengan Nebula Andromeda, membuktikan bahwa mereka adalah galaksi yang berbeda di luar galaksi kita.[11][12] Istilah "nebula spiral" perlahan menjadi tidak relevan dan tidak lagi digunakan. Galaksi spiral lainnya yang serupa, jauh dari Galaksi Bima Sakti, yaitu LEDA 2046648, dideteksi oleh Teleskop Antariksa James Webb pada awal tahun 2023, dan diperkirakan berjarak sejauh satu miliar tahun cahaya.[13]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hubble, E. P. (1936). The Realm of the Nebulae. New Haven: Yale University Press. ISBN 0-300-02500-9. 
  2. ^ D. Mihalas (1968). Galactic Astronomy. W. H. Freeman. ISBN 978-0-7167-0326-6. 
  3. ^ "Hubble and Galaxy Zoo Find Bars and Baby Galaxies Don't Mix". Science Daily. 16 January 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-19. Diakses tanggal 2014-04-09. 
  4. ^ Ripples in a Galactic Pond Diarsipkan 2013-09-06 di Wayback Machine., Scientific American, October 2005
  5. ^ R. A. Benjamin; E. Churchwell; B. L. Babler; R. Indebetouw; M. R. Meade; B. A. Whitney; C. Watson; M. G. Wolfire; M. J. Wolff; R. Ignace; T. M. Bania; S. Bracker; D. P. Clemens; L. Chomiuk; M. Cohen; J. M. Dickey; J. M. Jackson; H. A. Kobulnicky; E. P. Mercer; J. S. Mathis; S. R. Stolovy; B. Uzpen (September 2005). "First GLIMPSE Results on the Stellar Structure of the Galaxy". The Astrophysical Journal Letters. 630 (2): L149–L152. arXiv:astro-ph/0508325alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2005ApJ...630L.149B. doi:10.1086/491785. 
  6. ^ Loveday, J. (February 1996). "The APM Bright Galaxy Catalogue". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 278 (4): 1025–1048. arXiv:astro-ph/9603040alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:1996MNRAS.278.1025L. doi:10.1093/mnras/278.4.1025. 
  7. ^ Dressler, A. (March 1980). "Galaxy morphology in rich clusters — Implications for the formation and evolution of galaxies". The Astrophysical Journal. 236: 351–365. Bibcode:1980ApJ...236..351D. doi:10.1086/157753. 
  8. ^ de Vaucouleurs, G. (1964). "Interpretation of velocity distribution of the inner regions of the Galaxy". Symposium - International Astronomical Union. 20: 195–199. doi:10.1017/s0074180900052578. ISSN 0074-1809. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2020-09-26. 
  9. ^ Chen, Wan; Gehrels, Neil; Diehl, Roland (1995-02). "Understanding COMPTEL Al-26 1.8 MeV map features". The Astrophysical Journal. 440: L57. doi:10.1086/187760. ISSN 0004-637X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 2020-09-26. 
  10. ^ Mckee, Maggie. "Bar at Milky Way's heart revealed". New Scientist (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-01. Diakses tanggal 2020-09-26. 
  11. ^ "NASA - Hubble Views the Star That Changed the Universe". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-27. Diakses tanggal 2023-03-23. 
  12. ^ Hubble, E. P. (May 1926). "A spiral nebula as a stellar system: Messier 33". The Astrophysical Journal. 63: 236–274. Bibcode:1926ApJ....63..236H. doi:10.1086/142976. 
  13. ^ Overbye, Dennis (13 February 2023). "Webb Telescope Spots a Distant Spiral Galaxy Like Our Own - LEDA 2046648 has an eerie resemblance to our Milky Way galaxy, but it lies a billion light-years away". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 15 February 2023.