Lompat ke isi

Geografi Bhutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gangkhar Puensum dari Ura La, Bhutan

Bhutan terletak di lereng selatan Himalaya timur, kerajaan ini terkurung daratan di antara dua peradaban besar Asia, Tibet (Cina) di utara dan Negara Bagian Assam, Arunachal Pradesh, Sikkim & Benggala Barat di India di Timur, Barat, & Selatan. Negara ini terletak di antara garis lintang 26′ 45'N & 280″ 10'N, dan garis bujur 88′ 45′BT & 92′ 10'E. Ini memiliki luas total 38.394 kilometer persegi.

Geografi Bhutan sebagian besar terdiri atas pegunungan curam dan tinggi yang saling bersilangan dengan jaringan alira sungai deras, yang membentuk lembah yang dalam sebelum mengalir ke Dataran Wilayah India. Ketinggian tanah di Bhutan naik dari 200 meter di atas permukaan laut di perbukitan wilayah selatan hingga ke pegunungan di wilayah utara dengan ketinggian 7000 meter di atas permukaan laut. Dalam rentang garis lintang ini ditemukan keanekaragaman hayati yang beragam yang cukup kaya untuk dianggap sebagai salah satu dari sepuluh 'titik panas' lingkungan global. Sekitar 72,5% dari wilayah tersebut berada di bawah hutan, dan merupakan mandat konstitusional untuk menjaga 60% tutupan hutan untuk semua waktu yang akan datang.[1]

Iklimnya bervariasi mulai dari iklim subtropis panas di selatan hingga lereng dengan iklim dingin di utara. Pemukiman manusia sebagian besar terbatas pada lembah sungai interior dan petak dataran selatan; pengembara dan suku lain tinggal di utara, memelihara domba, sapi, dan yak. Bhutan mengangkangi dua alam bio-geografis utama, alam Indo-Melayu yang terdiri dari hutan hujan dataran rendah di Asia Selatan dan Tenggara dan alam Pale-Arktik yang terdiri dari hutan konifer dan padang rumput alpine di Asia utara dan Eropa.[2]


Bhutan memiliki keanekaragaman hayati dimana meliputi 70.5 % hutan, lahan subur 2.93%, dan padang rumput 4,10%, lahan semak 10,43%, salju 7,46%, tanah gersang 3.20% dari total keseluruhan area Bhutan. Keanekaragaman hayati tersebut terkait dengan pertemuan iklim alam Paleartic Eurasia dan Iklim alam Indo-Malayan di wilayah sub-kontinen India. Bhutan dapat dikategorisasikan menjadi 3 zona antara lain Zona Sub-Tropica, Zona Temperate dan Zona Alpine. Sekitar 51 persen Hutam, merepresentasikan ekosistem dari Subtropical, hutan campuran gugur dan hutan iklim sedang hingga hutan iklim alpine termasuk dalam wilayah Hutan yang Dilindungi (Protected Areas).[3]

Sumber daya alam termasuk dari glasier, danau, hutan dan mata air terdiri atas jaringan ekosistem air yang kompleks dan luas. Ekosistem tersebut memiliki potensi atas pembangkit listrik tenaga air, turisme dan pertanian. Di samping itu, juga menyediakan sumber untuk kebutuhan kehidupan, pendapatan, dan pekerjan bagi penduduk desa. Kebijakan lingkungan dimasukkan di dalam Konstitusi 2008, yang memiliki komitmen untuk mempertahankan 60% dari luas lahan hutan untuk selama-lamanya. Kebijakan Hutan (2011) dan Undang -undang Konservasi Hutan 1995 menyediakan lingkungan sosial yang memungkinkan untuk mengelola sumber daya hutan dan keanekaragaman hayati, untuk memenuhi manfaat jangka panjang masyarakat. Promosi dalam mengintegrasikan pendekatan kepada manajemen keanekaragaman hayati menggunakan pendekatan yang memberikan manfaa bagi masyarakat dengan mengidentifikasi, assesmen kunci ekosistem dan jasa ekosistem dan penjagaan untuk kesejahteraan masyarakat.

Walaupun Bhutan memiliki mayoritas hutan dengan wilayah terkurung daratan berada di wilayah Pegunungan Himalaya, namun tetap ada dampak perubahan iklim. Bhutan juga menandatangani United Nation’s Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan anggota negara partner REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation). Bhutan merupakan negara dengan wilayah penurunan gas emisi rumah kaca. Daya serap Hutan di Bhutan sebanyak 6.3 ton karbon dioksida (CO2) dibandingkan emisi yang dihasilkan sebanyak 1.6 Juta karbon dioksida (Co2). Pada Tahun 2009, Bhutan berkomitmen menjadi negara netral karbon pada Konferensi Anggota UNFCCC ke 15 di Kopenhagen, Denmark, Intended Nationally Determined Contribution (INDC) di pertemuan Perjanjian Paris pada September 2015.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Royal Society For Protection of Nature: Strategic Plan 2021 – 2025, Thimphu, Bhutan, Published 2020. Page 5
  2. ^ Royal Society Protection For Nature, Geography of Bhutan – RSPN Bhutan – Royal Society for Protection of Nature, diakses pada 7 November 2021
  3. ^ Ibid., diakses pada 7 November 2021.