Greg Hadi Nitihardjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Greg Hadi Nitihardjo (lahir 06 Februari 1964) adalah aktivis sosial yang saat ini menjadi National Director untuk Indonesia dari Organisasi Nirlaba SOS Children's Villages. Aktivitas sosial yang membuatnya dikenal adalah menampung anak-anak yang terlantar dari keluarganya, namun bukan dengan menyediakan panti asuhan yang bersifat massal, namun dengan konsep keluarga, yang memungkinkan tiap anak mendapat perhatian maksimal dari satu orang ibu pengasuh dan rumah serta pendidikan yang layak, seperti halnya sebuah keluarga kebanyakan.[1]

Masa muda dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Ia dilahirkan pada tanggal 6 Februari 1964 di St. Gallen, Swiss dari pasangan Gertrude dan Sudarmadi Nitihardjo. Karena begitu mencintai Indonesia, ia memilih mengikuti pendidikan dasar di SD St Yusuf 1 di Bandung. Setamat SD hanya dalam kurun waktu empat tahun, ia melanjutkan ke SMP St. Aloysius Bandung dan lulus tahun 1979. Saat beranjak remaja ia memutuskan memilih sendiri untuk masuk ke sekolah negeri, SMA Negeri 3 Bandung dan lulus tahun 1982.

Ketertarikannya kepada sains membawanya kuliah di Astronomi ITB dan lulus memuaskan dan selanjutnya memutuskan tetap bekerja di Indonesia.

Karier[sunting | sunting sumber]

Ia awalnya serius menekuni dunia astronomi dengan menjadi pengamat dan asisten peneliti di Observatorium Bosscha Lembang pada kurun waktu 1984 hingga 1988. Tertarik dengan ajakan mertuanya untuk mengabdi bagi anak-anak yang kehilangan orangtua, ia bergabung dengan SOS Children Village pada tahun 1989. Pengabdian dan konsistensinya bekerja di bidang kemanusiaan selama bertahun-tahun diganjar dengan kepercayaan menjadi National Director sejak tahun 1997 hingga kini. Ia juga dipercaya menjadi Management Council, Asia Representative, SOS Children’s Villages International sejak tahun 2016. Dalam mengurus anak-anak, ia berpendapat bahwa memiliki hak yang sama dengan anak lainnya agar bisa merasakan hubungan yang positif, kuat, permanen, dan penuh kasih sayang.[2]

SOS Children Village[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 1972 SOS Children’s Villages Indonesia (dulu SOS Kinderdorf) menerapkan sistem pengasuhan berbasis keluarga bagi anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua. Dengan sistem pengasuhan berbasis keluarga, pengasuhan berkualitas bagi setiap anak asuh dapat terlaksana dengan baik. Setiap anak mendapatkan perhatian secara individu, sehingga segala kebutuhan tumbuh kembang setiap anak secara holistik dapat dipenuhi secara optimal. Alternatif pengasuhan yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu anak. Perkembangan anak pun dimonitor secara berkala.[3]

"Tiap orang punya kenangan indah masa kecil. Itu yang antara lain ingin diciptakan. Kalau misalnya anak hidup di jalan, setiap hari mendapat ancaman, apa mereka punya kenangan yang indah?" [4]

Greg Hadi terpanggil untuk bergabung dan mengabdi sejak tahun 1989, karena sering berkunjung saat masih bekerja di Laboratorium Bosscha, Lembang. Kebetulan SOS Village berada tepat di sebelah Boosscha. Kemudian dengan pengabdian panjangnya, ia akhirnya diangkat menjadi National Director SOS Children Village hhingga saat ini.[3]

Di bawah kepemimpinannya, SOS Children Village telah membina ribuan anak dan tersebar menjadi 8 villages di berbagai provinsi, termasuk Aceh dan NTT (Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Lembang, Jakarta, Semarang, Bali, dan Flores)[5]

Run to Care[sunting | sunting sumber]

Sejak 3 Februari 2019, selain untuk memelihara kesehatan pribadi, ia juga berusaha untuk mengumpulkan fundraising bagi anak-anak terlantar melalui kegiatan run to care. Ia terinspirasi oleh seorang sahabat berumur 55 tahun yang masih sanggup berlari ratusan kilometer, sehingga akhirnya memutuskan membuat event ini. Hadi memulai debut larinya pada Agustus 2017 dengan berlari sejauh 25 kilometer dalam ajang Run to Care yang di gagas oleh SOS Chidren’s Villages.[6][7]

Di Ajang Run To Care 2018, Hadi berhasil menyelesaikan 35 kilometer dari Ambarawa menuju Semarang. Tak puas, 3 Februari 2019, ia kembali menempuh jarak lebih jauh, 55 kilometer dari SOS Children’s Villages Lembang menuju kota Bandung.[6][7]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Greg Hadi Nitihardjo menikahi Indrajani Prawoto dan memiliki anak Clarissa Nitihardjo, yang berprofesi sebagai seorang dokter.

Referensi[sunting | sunting sumber]