Pantai Emas Belanda
Pantai Emas Belanda Nederlandse Bezittingen ter Kuste van Guinea | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1598–1872 | |||||||||
Pantai Emas Belanda sekitar tahun 1675. | |||||||||
Status | Koloni | ||||||||
Ibu kota | Benteng Nassau (1598-1637) Benteng Elmina (1637-1872) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Belanda | ||||||||
Agama | Gereja Reformasi Belanda | ||||||||
Gubernur | |||||||||
• 1624–1638 | Adriaan Jacobs | ||||||||
• 1656–1659 | Jan Valckenburgh | ||||||||
• 1764–1767 | Jan Pieter Theodoor Huydecoper | ||||||||
• 1816-1818 | Herman Willem Daendels | ||||||||
• 1869-1871 | Cornelis Nagtglas | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 1598 | ||||||||
• Dibubarkan | 6 April 1872 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Ghana | ||||||||
Pantai Emas Belanda atau Guinea Belanda, secara resmi disebut Kepemilikan Belanda di Pesisir Guinea (Dutch: Nederlandse Bezittingen ter Kuste van Guinea) adalah wilayah Ghana yang dijajah oleh Belanda semenjak tahun 1598. Koloni ini merupakan koloni terpenting Belanda di Afrika Barat setelah Benteng Elmina direbut dari Portugal pada tahun 1637. Namun, koloni ini mengalami kekacauan akibat penghapusan perdagangan budak pada awal abad ke-19. Pada 6 April 1872, berdasarkan Traktat Inggris-Belanda 1870-71, koloni Pantai Emas secara resmi diserahkan kepada Britania Raya.[1]
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Walaupun koloni ini kini dikaitkan dengan perdagangan budak Atlantik, perbudakan bukanlah alasan kedatangan pedagang Belanda pertama. Barent Eriksz memperoleh keuntungan dengan berdagang emas, gading dan lada Afrika Barat,[2] dan produk tersebut tetap menjadi komoditas dagang utama pada awal abad ke-17. Menurut Joannes de Laet, Hindia Barat Belanda telah mengangkut barang-barang Afrika Barat senilai 14 juta guilder kepada Republik Belanda pada tahun 1637, dan yang paling penting adalah perdagangan emas.[3]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Adhin 1961, hlm. 6
- ^ Delepeleire 2004, section 1.a.1.
- ^ Delepeleire 2004, section 2.c.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]