Hari Kebebasan Pers Sedunia
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari World Press Freedom Day di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Hari Kebebasan Pers Sedunia | |
---|---|
Tanggal | 3 Mei |
Selanjutnya | Kesalahan ekspresi: Operator < tak terduga |
Frekuensi | Setiap tahun |
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengisytiharkan 3 Mei sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia[1][2] atau hanya Hari Pers Sedunia, yang dirayakan untuk meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kebebasan pers dan mengingatkan pemerintah akan tugas mereka untuk menghormati dan menjunjung tinggi hak kebebasan bersuara seperti yang tertulis dalam Pasal 19 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia 1948 dan menandakan ulang tahun Deklarasi Windhoek, suatu pernyataan tentang prinsip kebebasan pers yang dirangkumkan oleh wartawan surat kabar Afrika di Windhoek pada tahun 1991.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2018, konferensi yang ditaja (disponsori) oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa dibatalkan.[4][5] Pada tahun 2018, beberapa organisasi berita bergabung bersama untuk kampanye iklan.[6] Wartawan yang terbunuh di Kabul dikenang.[7]
Hadiah
[sunting | sunting sumber]UNESCO menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia dengan menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Sedunia Guillermo Cano/UNESCO kepada perseorangan, pertubuhan, atau lembaga yang layak, yang telah memberikan sumbangan luar biasa untuk mempertahankan atau menggalakkan kebebasan pers di mana pun di dunia, terutama apabila hal ini telah tercapai dalam menghadapi bahaya. Dibuat pada tahun 1997, hadiah ini diberikan atas rekomendasi juri bebas yang terdiri dari 14 profesional berita. Nama-nama diserahkan oleh organisasi bukan pemerintah regional dan antarbangsa yang bekerja untuk kebebasan pers, dan negara-negara anggota UNESCO.[8]
Penghargaan ini diberikan untuk menghormati Guillermo Cano Isaza, wartawan Kolombia yang dibunuh di depan kantor surat kabarnya, El Espectador, di Bogotá, pada 17 Desember 1986. Tulisan Cano telah menyinggung para baron narkoba yang berkuasa.
Konferensi UNESCO
[sunting | sunting sumber]UNESCO juga menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap tahun dengan mempertemukan para profesional media, organisasi kebebasan pers, dan badan-badan PBB untuk menilai keadaan kebebasan pers di seluruh dunia dan membahas penyelesaian untuk mengatasi tantangan. Setiap konferensi berpusat pada tema yang berkaitan dengan kebebasan pers, termasuk tata kelola yang baik, pemberitaan media tentang terorisme, nirpidana, dan peran media dalam negara-negara pascakonflik.
Senarai
[sunting | sunting sumber]Sumber:[9]
Tahun | Kota | Tema |
---|---|---|
1998 | London, Inggris | "Kebebasan Pers adalah Landasan Hak-Hak Asasi Manusia." |
1999 | Bogotá, Kolombia | "Zaman Bergejolak: Sudut Pandang Generasi mengenai Kebebasan Pers." |
2000 | Jenewa, Swiss | "Melaporkan Berita di Dunia Berbahaya: Peran media dalam penyelesaian konflik, pendamaian dan membangun perdamaian." |
2001 | Windhoek, Namibia | "Memerangi rasisme dan mempromosikan keberagaman: peran pers bebas." Diadakan bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-10 Deklarasi Windhoek. Acara tersebut ditandai dengan penandatanganan Piagam Afrika tentang Penyiaran. |
2002 | Manila, Filipina | "Meliput Perang Melawan Terorisme Global." |
2003 | Kingston, Jamaika | "Media dan Konflik Bersenjata." |
2004 | Beograd, Serbia | "Siapa yang memutuskan berapa banyak informasi?". |
2005 | Dakar, Senegal | "Media dan Tata Kelola yang baik". |
2006 | Colombo, Sri Lanka | "Media sebagai penggerak perubahan." |
2007 | Medellín, Kolombia | "Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kebebasan Pers." |
2008 | Maputo, Mozambik | "Merayakan prinsip-prinsip dasar kebebasan pers." |
2009 | Doha, Qatar | "Dialog, saling pengertian, dan pendamaian." |
2010 | Brisbane, Australia | "Kebebasan informasi: hak untuk mengetahui". |
2011 | Washington, D.C., Amerika Serikat | "Media Abad 21: Perbatasan Baru, Hambatan Baru". |
2012 | Tunis, Tunisia | "Suara Baru: Kebebasan Media Membantu Mengubah Masyarakat" |
2013 | San José, Kosta Rika | "Aman untuk Berbicara: Mengamankan Kebebasan Berekspresi di Semua Media". |
2014 | Paris, Prancis | "Kebebasan Media untuk Masa Depan yang lebih baik: Membentuk Agenda Pembangunan pasca-2015". |
2015 | Riga, Latvia | "Biarkan Kewartawanan Berkembang! Pelaporan yang lebih baik, Kesetaraan Gender, & Keamanan Media pada era Digital". |
2016 | Helsinki, Finlandia | "Akses untuk Informasi dan Kebebasan Mendasar". |
2017 | Jakarta, Indonesia | "Pikiran Kritis untuk Masa Kritis: Peran Media dalam memajukan masyarakat yang damai, adil, dan inklusif". |
2018 | Accra, Ghana | "Menjaga Kekuasaan dalam Periksa: Media, Keadilan, dan Kedaulatan Hukum".[10] |
2019 | Addis Ababa, Etiopia | "Media untuk Demokrasi: Kewartawanan dan Pemilihan Umum pada masa Informasi Salah”.[10] |
2020 | The Hague, Belanda | "Kewartawanan tanpa rasa takut atau memihak”.[11] |
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Jurnalisme investigasi
- Article 19, organisasi antarbangsa
- Transparansi Media
- Wartawan Tanpa Verita
- Asosiasi Surat Kabar dan Penerbit Berita Sedunia
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ United Nations General Assembly Session 48 Verbatim Report 85. A/48/PV.85 page 29. Retrieved 2008-07-15.
- ^ United Nations General Assembly Session 48 Document 624. Report of the Economic and Social Council – Draft Decision II A/48/624 page 22. 17 Desember 1993. Retrieved 2008-07-15.
- ^ "2022 World Press Freedom Index". Reporters Without Borders. 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-07.
- ^ "NLP declines to accept terms for participation in U.N. agency event for World Press Freedom Day | The News Literacy Project". www.thenewsliteracyproject.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-03. Diakses tanggal 11-05-2018.
- ^ "Charges of Censorship as U.N. Press Freedom Day Event Is Called Off". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 2018-05-03. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 2018-05-11.
- ^ Stelter, Brian. "'Read more, listen more:' Newsrooms unite for World Press Freedom Day". CNNMoney. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 11-05-2018.
- ^ "Slain Afghan journalists remembered on World Press Freedom Day". Arab News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-11.
- ^ "UNESCO is seeking nominations for UNESCO/Guillermo Cano World Press Freedom Prize 2018 – DEADLINE 15 February". UNESCO (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 11-05-2018.
- ^ "Previous celebrations – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization". www.unesco.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 2020-08-14.
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-20. Diakses tanggal 2020-08-14.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-26. Diakses tanggal 2020-08-14.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- UN World Press Freedom Day Diarsipkan 2023-07-22 di Wayback Machine.
- UNESCO World Press Freedom Day Diarsipkan 2020-05-07 di Wayback Machine.
- UNESCO World Press Freedom Day 2014 Diarsipkan 2017-03-05 di Wayback Machine.