Harris Effendi Thahar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangHarris Effendi Thahar

Biografi
Kelahiran4 Januari 1950 (74 tahun)
Tembilahan
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Minangkabau
PendidikanUniversitas Negeri Padang
Universitas Negeri Jakarta
Kegiatan
Pekerjaanpenulis
Bekerja diUniversitas Negeri Padang
Keluarga
AnakIsa Gautama

Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd. (lahir 4 Januari 1950) adalah seorang guru besar Universitas Negeri Padang, akademisi, dan sastrawan berkebangsaan Indonesia yang banyak menulis cerita pendek (cerpen) dan sajak. Namanya tercatat sebagai salah satu penyair angkatan 1970an di Sumatera Barat.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Harris, anak ketujuh dari sebelas bersaudara, lahir dari pasangan Thahar Umar dan Nurijah Rasyad asal Minangkabau. Kedua orang tuanya gemar membaca, yang kemudian memberikan pengaruh terhadap pembentukan dirinya. Setelah lulus STM jurusan Bangunan Air di Padang, Harris melanjutkan pendidikannya di IKIP Padang dengan mengambil jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Tahun 1986, ia memperoleh gelar sarjana muda. Kemudian ia meneruskan pendidikannya di universitas yang sama hingga memperoleh gelar sarjana (1994) dan master (2000). Tahun 2006, ia meraih titel doktor dari Universitas Negeri Jakarta. Empat tahun kemudian ia dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Negeri Padang, dalam bidang pendidikan sastra Indonesia.[1][2][3]

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Harris memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan IKIP Padang. Bersamaan dengan itu ia bekerja sambilan sebagai wartawan di surat kabar terbitan Padang. Di IKIP Padang, ia menjadi dosen di Fakultas Bahasa, Sastra, dan Seni. Tahun 1995, ia sempat mengajar Sastra Indonesia di Universitas Tasmania, Hobart, Australia.[4] Selain mengajar dan menjadi wartawan, ia juga aktif menulis. Menulis dijadikannya sebagai sarana untuk mengungkapkan kegelisahan-kegelisahannya. Sebagai seorang penulis, Harris ikut terlibat dalam kelompok diskusi "Kerikil Tajam" bersama para penulis lainnya sepeti Hamid Jabbar dan Darman Moenir.

Cerpen-cerpennya banyak menyoroti budaya dan masyarakat Minang, antara lain "Si Padang" yang menggambarkan perilaku para tokoh panutan di rantau yang justru tidak pantas untuk diteladani. Cerpen ini dimuat di harian Kompas pada tanggal 14 September 1986, dan sempat menghebohkan orang Minang perantauan. Cerpen lainnya "Arwana" juga menyodorkan sisi lain orang Minang yang berlatar militer.

Cerpen-cerpennya juga sering muncul di majalah Horison, antara lain "Lurus" di edisi Mei 1981, "Pemilihan Umum" di edisi Juni 1981, "Berburu di Belantara Jakarta" di edisi Mei 1983, dan "Diam" di edisi Desember 1988. Selain cerpen, puisinya juga pernah muncul di majalah tersebut, di antaranya "Mengapa Aku Diam" dan "Bukit Cina" keduanya di edisi Januari 1975.

Karya-karyanya kemudian diterbitkan dalam bentuk buku kumpulan sajak "Lagu Sederhana Merdeka" (1979) dan dua buku kumpulan cerpen "Si Padang" (2003) serta "Anjing Bagus" (2005). Selain itu ia juga menulis buku yang berjudul "Kiat Menulis Cerpen" (1999). Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Sumatera Barat periode 2007-2010.

Pada 2020 terbit dua buku terbarunya, "Kopi Rasa Bahagia" (kumpulan kolom, diterbitkan Kabarita), dan "Rumah Ibu" (kumpulan cerpen, diterbitkan Penerbit Buku Kompas).

Karya[sunting | sunting sumber]

  • Si Padang (cerpen, 1986);
  • Arwana (cerpen, 2006);
  • Lagu Sederhana Merdeka (kumpulan sajak, 1979);
  • Kado Istimewa: Cerpen Pilihan KOMPAS (1992);
  • Pelajaran Mengarang: Cerpen Pilihan KOMPAS (1993);
  • Lampor: Cerpen Pilihan KOMPAS (1994);
  • Laki-Laki yang Kawin dengan Peri: Cerpen Pilihan KOMPAS (1995);
  • Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan: Cerpen Pilihan KOMPAS (1997)
  • Kiat Menulis Cerpen (1999);
  • Dua Tengkorak Kepala: Cerpen Pilihan KOMPAS (2000);
  • Beautiful Eyes: Cerpen Pilihan KOMPAS (2001);
  • Si Padang (kumpulan cerpen, 2003);
  • Anjing Bagus (kumpulan cerpen, 2005);
  • Riwayat Negeri yang Haru: Cerpen KOMPAS Terpilih 1981-1990 (2006);
  • Kopi Rasa Bahagia (kumpulan kolom, 2020);
  • Rumah Ibu (kumpulan cerpen, 2020);

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Majalah Tempo, 28 Juni 2010 Pengukuhan Harris Effendi Thahar Diarsipkan 2016-03-09 di Wayback Machine.
  2. ^ https://edukasi.kompas.com/read/2010/06/28/0915342/~Edukasi~News
  3. ^ http://sipeg.unp.ac.id/laman/detail/23
  4. ^ (Indonesia) Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 183

Pranala luar[sunting | sunting sumber]