Hermann von Siemens

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hermann von Siemens sebagai anggota dari persaudaraan mahasiswa Leonensia di Heidelberg (1904)

Hermann von Siemens (9 Agustus 1885 di Berlin – 13 Oktober 1986 di Munich) dulu adalah seorang industrialis asal Jerman yang merupakan anggota keluarga Siemens.

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Hermann adalah anak laki-laki tertua dari Arnold von Siemens, yang merupakan anak laki-laki tertua dari Werner von Siemens, penemu dan pendiri dari Siemens & Halske (kini menjadi Siemens). Ibu Hermann, Ellen, née von Helmholtz, adalah anak dari teman dekat Werner, yakni Hermann von Helmholtz.

Setelah mempelajari kimia fisik di Universitas Heidelberg dan mendapat gelar PhD, Hermann von Siemens lalu memulai karirnya sebagai pegawai di laboratorium fisika-kimia dari Siemens & Halske di Berlin. Saat di Heidelberg, Siemens juga bergabung ke persaudaraan mahasiswa Leonensia. Pada tahun 1928, ia ditunjuk menjadi anggota dewan manajemen dari Siemens & Halske. Pada tahun 1929, ia mulai memimpin laboratorium pusat dari Siemens & Halske. Ia lalu berkontribusi signifikan dalam pengembangan teleprinter. Pada tahun 1935, ia ditunjuk menjadi anggota dewan manajemen dari Siemens-Schuckert. Ia kemudian juga ditunjuk menjadi anggota dewan pengawas dari Vereinigte Stahlwerke, Mannesmann, Krupp, dan Deutsche Bank.

Sebelum tahun 1933, ia adalah anggota dari Partai Rakyat Nasional Jerman, kompetitor dari Partai Nazi. Mulai tahun 1941 hingga 1946, ia menggantikan pamannya, Carl Friedrich von Siemens, sebagai chairman dewan pengawas dari Siemens & Halske dan Siemens-Schuckert, serta menjadi pemimpin perusahaan listrik dan elektronik Jerman. Sebagai pemimpin dari perusahaan tersebut, pemerintah Jerman pun menggolongkannya ke dalam "Wehrwirtschaftsführer". Siemens-Schuckert lalu harus mempekerjakan sejumlah tenaga kerja yang berasal dari kamp konsentrasi. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, sejumlah pabrik milik Siemens di Jerman hancur akibat serangan udara dari Sekutu. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, proses produksi lalu dipindah ke lokasi lain yang tidak terdampak oleh serangan udara. Tujuannya adalah untuk mengamankan proses produksi barang-barang yang penting bagi upaya perang maupun bagi masyarakat. Menurut catatan, Siemens mengoperasikan hampir 400 pabrik pada akhir tahun 1944 dan awal tahun 1945.

Karena ditangkap oleh pasukan Sekutu pada tanggal 5 Desember 1945, ia lalu menyerahkan jabatan chairman ke sepupu pertama ayahnya, yakni Friedrich Carl Siemens (1877-1952). Ia kemudian dibawa ke peradilan Nuremberg sebagai tersangka atas tuduhan kejahatan perang, tetapi ia akhirnya tidak dituntut, karena tidak ada bukti yang dapat menguatkan tuduhan tersebut. Tuduhan tersebut lalu dicabut, sehingga ia dapat kembali menjadi chairman pada tahun 1948.

Kantor pusat Siemens, Munich, di Palais Ludwig Ferdinand

Ia kembali menjadi chairman dewan pengawas dari Siemens & Halske dan Siemens-Schuckert hingga pensiun pada tahun 1956. Semua pabrik Siemens di zona pendudukan Soviet serta sebagian besar pabrik Siemens di luar Jerman hilang. Pada tahun 1956, Ernst von Siemens menggantikan Hermann sebagai chairman dari Siemens & Halske dan Siemens-Schuckert. Karena adanya Blokade Berlin, pada tahun 1947, Hermann dan Ernst memindahkan kantor pusat Siemens dari Berlin ke Erlangen, lokasi produksi dari Siemens-Schuckert, dan dua tahun kemudian, kembali memindahkannya ke Munich. Di sana, mereka awalnya menyewa Palais Ludwig Ferdinand dari bekas Keluarga Kerajaan Bavaria, dan kemudian membeli istana tersebut pada tahun 1957. Istana tersebut hingga saat ini masih merupakan kantor pusat Siemens. Pada tahun 1950, Hermann von Siemens mendonasikan kediaman orang tuanya yang mewah di Wannsee, Berlin ke Gereja Baptis, yang kemudian mengubahnya menjadi rumah sakit.

Hermann von Siemens berkontribusi signifikan dalam mengembangkan dan membangun kembali Siemens pasca Perang Dunia II. Ia pun sangat tertarik dengan riset ilmiah. Pada dekade 1950-an, Siemens & Halske mulai memproduksi komputer, alat semikonduktor, mesin cuci, dan pacu-jantung di pabrik barunya di Bavaria. Mulai tahun 1955 hingga 1964, Hermann von Siemens juga menjabat sebagai presiden dari Fraunhofer Society. Setelah Ernst von Siemens menggabungkan Siemens & Halske, Siemens-Schuckert, dan Siemens-Reiniger untuk membentuk Siemens pada tahun 1966, Hermann tetap menjadi anggota dari dewan pengawas, dan kemudian menjadi anggota kehormatan dari dewan pengawas hingga ia meninggal pada tahun 1986.

Pada tahun 1917, ia menikahi Charlotte von Maltzan, Baroness zu Wartenberg und Penzlin. Mereka memiliki 6 anak dan 12 cucu, antara lain Nathalie von Siemens (lahir pada tahun 1971), yang pernah menjabat sebagai chairman dari Siemens Foundation, dan sejak tahun 2015, menjadi anggota dewan pengawas dari Siemens.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Literatur[sunting | sunting sumber]

  • Shaping the Future. The Siemens Entrepreneurs 1847–2018. Ed. Siemens Historical Institute, Hamburg 2018, ISBN 9-783867-746243.