Hipotesis Gaia
Hipotesis Gaia, teori Gaia, atau prinsip Gaia, adalah hipotesis atau teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen fisik Bumi (atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer) saling menyatu untuk membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan biogeokimia Bumi dalam keseimbangan. Hipotesis ini umumnya dideskripsikan menganggap Bumi sebagai suatu organisme tunggal, sebagai suatu sistem yang hidup dan memiliki aturan sendiri.[1]
Hipotesis ini diusulkan oleh James Lovelock.[2] Teori ini dinamai dari dewi Bumi Gaia.
Teori Gaia diacuhkan dan dikritik oleh ilmuwan-ilmuwan. Pada tahun 1981, W. Ford Doolittle menyatakan bahwa tidak ada satu pun genom organisme yang bisa memuat informasi genetik tentang mekanisme umpan balik seperti yang diusulkan oleh hipotesis ini, sehingga hipotesis Gaia tidak ilmiah. Richard Dawkins dalam bukunya The Extended Phenotype menolak kemungkinan bahwa mekanisme umpan balik dapat menstabilkan suatu sistem, dan menyatakan bahwa organisme-organisme tidak bisa bertindak bersamaan karena akan memerlukan pandangan ke depan dan perencanaan dari mereka.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- GaianVariations
- Gaia Theory: Model and Metaphor for the 21st Century Diarsipkan 2016-07-29 di Wayback Machine. Conference information and upcoming Gaia-related programs and events.
- Lovelock: 'We can't save the planet' BBC Sci Tech News
- Interview: Jasper Gerard meets James Lovelock Professor James Lovelock, the scientist who developed Gaia theory, has said it is too late to try and save the planet.