Hipotesis waktu khayalan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Hipotesis waktu khayalan adalah sebuah teori konspirasi yang dikembangkan oleh Heribert Illig (lahir tahun 1947 di Vohenstrauß, Jerman) pada tahun 1991. Teori ini memaparkan bahwa beberapa periode sejarah, terutama Abad Pertengahan Awal di Eropa (614–911 M), tidak pernah terjadi, dan telah dilakukan upaya sistematis untuk menutup-nutupi fakta tersebut. Illig percaya bahwa hal itu tercapai dengan melakukan alterasi, misrepresentasi, dan pemalsuan bukti dokumentasi dan fisik.[1]

Dasar hipotesis[sunting | sunting sumber]

Dasara hipoesis Illig meliputi:

  • kelangkaan bukti arkeologi yang dapat ditelusuri dengan jelas hingga periode 614–911 M dalam persepsi ketidaksetaraan metode radiometrik dan dendrokronologi penanggalan periode ini, serta ketergantungan berlebihan terhadap sumber-sumber tertulis milik sejarawan abad pertengahan.
  • keberadaan arsitektur Romawi di Eropa Barat abad ke-10. Hal ini dijadikan bukti bahwa kurang dari setengah milenium bisa saja berlalu sejak kejatuhan Kekaisaran Romawi, dan menyimpulkan bahwa seluruh zaman Karolingia, termasuk sosok Charlemagne, adalah sesuatu yang dibuat-buat oleh sejarawan abad pertengahan, lebih tepatnya konspirasi yang diciptakan Otto III dan Gerbert d'Aurillac.
  • kaitan antara kalender Julian, kalender Gregorian, dan tahun matahari atau tropis. Kalender Julian, diperkenalkan oleh Julius Caesar, sudah lama diketahui berbeda satu hari dengan tahun tropis, untuk setiap abad kalender ini dipakai. Pada saat kalender Gregorian diperkenalkan tahun 1582 M, Illig menganggap kalender Julian lama "seharusnya" memiliki perbedaan tiga belas hari antara kalender tersebut dan yang asli (atau tropis). Para astronom dan matematikawan yang bekerja untuk Paus Gregorius menemukan bahwa kalender masyarakat perlu disesuaikan sepuluh hari. Dari situ, Illig menyimpulkan bahwa era Masehi secara kasar terdiri dari tiga abad yang tidak pernah terjadi.[2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Perdebatan[sunting | sunting sumber]

  • Illig, Heribert: Enthält das frühe Mittelalter erfundene Zeit? and subsequent discussion, in: Ethik und Sozialwissenschaften 8 (1997), pp. 481–520.
  • Schieffer, Rudolf: Ein Mittelalter ohne Karl den Großen, oder: Die Antworten sind jetzt einfach, in: Geschichte in Wissenschaft und Unterricht 48 (1997), pp. 611–617.
  • Matthiesen, Stephan: Erfundenes Mittelalter - fruchtlose These! Diarsipkan 2009-10-08 di Wayback Machine., in: Skeptiker 2 (2002).

Karya Illig[sunting | sunting sumber]

  • Egon Friedell und Immanuel Velikovsky. Vom Weltbild zweier Außenseiter, Basel 1985.
  • Die veraltete Vorzeit, Heribert Illig, Eichborn, 1988
  • with Gunnar Heinsohn: Wann lebten die Pharaonen?, Mantis, 1990, revised 2003 ISBN 3-928852-26-4
  • Karl der Fiktive, genannt Karl der Große, 1992
  • Hat Karl der Große je gelebt? Bauten, Funde und Schriften im Widerstreit, 1994
  • Hat Karl der Große je gelebt?, Heribert Illig, Mantis, 1996
  • Das erfundene Mittelalter. Die größte Zeitfälschung der Geschichte, Heribert Illig, Econ 1996, ISBN 3-430-14953-3 (revised ed. 1998)
  • Das Friedell-Lesebuch, Heribert Illig, C.H. Beck 1998, ISBN 3-406-32415-0
  • Heribert Illig, with Franz Löhner: Der Bau der Cheopspyramide, Mantis 1998, ISBN 3-928852-17-5
  • Wer hat an der Uhr gedreht?, Heribert Illig, Ullstein 2003, ISBN 3-548-36476-4
  • Heribert Illig, with Gerhard Anwander: Bayern in der Phantomzeit. Archäologie widerlegt Urkunden des frühen Mittelalters., Mantis 2002, ISBN 3-928852-21-3

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Fomenko, Anatoly (2007). History: Chronology 1: Second Edition. Mithec. ISBN 2-913621-07-4. 
  2. ^ Illig, Heribert (2000). Wer hat an der Uhr gedreht?. Econ Verlag. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]