I Dewa Gde Oka
I Dewa Gde Oka | |
|---|---|
 | |
| Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
| Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999 | |
| Presiden | Soeharto B. J. Habibie |
| Ketua | Harmoko |
| Grup parlemen | Fraksi Karya Pembangunan |
| Daerah pemilihan | Bali |
| Wakil Gubernur Bali ke-2 | |
| Masa jabatan 2 Maret 1985 – 2 September 1989 | |
| Presiden | Soeharto |
| Gubernur | Ida Bagus Mantra Ida Bagus Oka |
| Bupati Badung ke-5 | |
| Masa jabatan 3 November 1975 – 3 November 1985 | |
| Presiden | Soeharto |
| Gubernur | Soekarmen Ida Bagus Mantra |
 Pendahulu I Wayan Dhana Pengganti Pande Made Latra  | |
| Informasi pribadi | |
| Lahir | 20 November 1936 Badung, Hindia Belanda |
| Meninggal | 27 November 2023 (umur 87) Denpasar, Bali, Indonesia |
| Partai politik | Golkar |
| Suami/istri | Walmiati Oka[1] |
| Alma mater | Akademi Teknik Angkatan Darat (1959) |
| Karier militer | |
| Pihak |  Indonesia |
| Dinas/cabang |  TNI Angkatan Darat |
| Masa dinas | 1959–1989 |
| Pangkat |  Brigadir Jenderal TNI |
| NRP | 18346[2] |
| Satuan | Zeni |
| Pertempuran/perang | |
  | |
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) I Dewa Gde Oka (20 November 1936 – 27 November 2023)[1] merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat, politikus, dan birokrat yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 1997–1999.[3] Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali pada 2 Maret 1985 hingga 2 September 1989 dan pernah menjabat sebagai Bupati Badung pada tahun 1975 hingga 1985.[4][5]
Kehidupan awal dan pendidikan[sunting | sunting sumber]
Oka lahir sebagai anak laki-laki dari pasangan I Dewa Anom Undisan dan I Dewa Ayu Alit. Ia mulai mengenyam pendidikan dasar pada Sekolah Rakyat di Bangli pada tahun 1942 dan lulus pada tahun 1948. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pendidikan sekolah menengah pertama di Bangli dan lulus pada tahun 1953. Setelah lulus dari SMP, ia pindah ke Singaraja dan melanjutkan sekolah menengah atas disana hingga lulus pada tahun 1956.[6] Pada saat SMA, Oka pernah mendapat juara ketiga pada sayembara poster penerangan untuk pelajar yang diselenggarakan oleh Jawatan Penerangan Provinsi Nusa Tenggara pada tahun 1956.[7]
Setelah lulus SMA, ia diterima menjadi Taruna Akademi Teknik Angkatan Darat dan menjadi teman seangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Thailand periode 1993–1996 I Gde Awet Sara. Ia lulus pada tahun 1959.[8][9] Selama berkarier di militer, ia mengikuti sejumlah kursus militer, seperti kursus reguler di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dari tahun 1971 hingga 1972.[6][2]
Karier[sunting | sunting sumber]
Karier militer[sunting | sunting sumber]
Oka memulai karier sebagai perwira TNI Angkatan Darat setelah ia lulus dari Akademi Teknik Angkatan Darat dan menyandang pangkat Letnan Dua Czi. Saat itu, ia ditempatkan sebagai Komandan Peleton pada Yonzipur 2 Kodam IV/Sriwijaya.[8] Kemudian pada tahun 1964, ia dimutasi ke Yonzikon 2/Korra I/Caduad sebagai Komandan Kompi dan pada tahun 1965 ia menjabat sebagai Kasie III/Personalia pada satuan yang sama.[6]
Pada tahun 1972 setelah menyelesaikan pendidikan di Seskoad dan menyelesaikan kursus komandan distrik militer, ia dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Komandan Distrik Militer 1611/Badung. Oka merupakan putra daerah Bali pertama yang menduduki jabatan tersebut.[10] Dua tahun berselang, ia mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Staf Korem 163/Wirasatya dan pada tahun 1975 ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut untuk mengikuti pemilihan Bupati KDH Tk. II Kabupaten Badung.[8] Pada 12 November 1989, ia pensiun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal.[11]
Karier politik[sunting | sunting sumber]
Karier politik Oka dimulai pada saat ia dipercaya sebagai Anggota DPRD-GR Kotamadya Tanjung Karang pada tahun 1967 hingga tahun 1972 mewakili unsur Angkatan Bersenjata.[6] Pada tahun 1975, ia terpilih sebagai Bupati KDH Tk. II Kabupaten Badung yang dipilih melalui anggota DPRD Tk. II Kabupaten Badung.[10] Pada periode pertama ia menjabat, ia melantik Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang baru yang memperkenalkan trotoar di Denpasar yang saat itu masih dibawah administrasi pemerintahan kabupaten Badung.[12] Pada tahun 1980, ia terpilih sebagai Bupati Badung untuk kedua kalinya dan dilantik pada 3 November 1980.[13]
Setahun sebelum berakhir periodenya sebagai Bupati Badung, ia dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Bali, yang kosong sejak berakhirnya masa jabatan I Gusti Ngurah Pindha sebagai wakil gubernur pada tahun 1971.[14][8]. Pencalonan itu disetujui oleh DPRD Tk. I Provinsi Bali dan ia dilantik pada 2 Maret 1985.[4][15] Oka mendampingi Ida Bagus Mantra hingga berakhirnya kepemimpinan Mantra sebagai gubernur pada tahun 1988. Sebelum kepemimpinan Mantra berakhir, pemerintah saat itu mencalonkan Ida Bagus Oka sebagai calon gubernur yang baru menggantikan mantra. Namun, pencalonan itu seketika ditolak oleh para veteran dengan alasan ayah Bagus Oka pernah menjalin kerjasama pada tentara Belanda selama Revolusi Nasional Indonesia. Beberapa partai politik mencalonkan Gde Oka sebagai alternatif calon gubernur, namun pemerintah tetap bersikeras mencalonkan Bagus Oka sebagai gubernur dan pada akhirnya dilantik setelah itu.[16]
Oka terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tk. I Partai Golkar Provinsi Bali untuk periode 1988–1993 yang dimana terpilihnya Oka sebagai ketua dituding berdasarkan instruksi dari Markas Besar ABRI. Namun, Oka membantah pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa ia murni dipilih melalui musyawarah daerah partai tersebut.[17][18] Kurang lebih setahun setelah ia mengambil alih kepemimpinan Golkar di Bali, ia diberhentikan dari jabatannya sebagai wakil gubernur dan digantikan oleh Aspar Aswin.[5]
Oka dicalonkan sebagai Ketua DPRD Tk. I Provinsi Bali pada saat pemilihan umum 1992. Secara tiba-tiba ia menarik pencalonannya dan akhirnya ia melibatkan diri kedalam organisasi sosial setelah kepemimpinannya sebagai ketua partai Golkar di Bali berakhir pada tahun 1993.[19] Ia melanjutkan karier politiknya setelah ia terpilih sebagai anggota DPR RI mewakili provinsi Bali dari Fraksi Karya Pembangunan pada 1 Oktober 1997 hingga berakhir pada 1 Oktober 1999.[3] Pada Januari 2016, Oka dicalonkan sebagai kandidat potensial untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Tk. I Partai Golkar Provinsi Bali.[20]
Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]
Oka mempunyai seorang istri yang bernama Walmiati Oka dan dikaruniai satu orang anak.[1]
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
 _Satyalencana_Saptamarga_-_Ulangan_I.png){kind=small}
| ||
|
.gif){kind=small}
|
|
| Baris ke-1 | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun (1983) |
Satyalancana Saptamarga (1959, 1961) | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|
| Baris ke-2 | Satyalancana Satya Dharma (1963) | Satyalancana Wira Dharma (1964) | Satyalancana Penegak (1967) | |||
Meninggal dunia[sunting | sunting sumber]
Oka meninggal dunia pada 27 November 2023 pukul 18.12 WITA di RSUD Wangaya Denpasar setelah sempat dirawat sejak 16 November 2023 akibat komplikasi penyakit yang dideritanya. Jenazah disemayamkan di rumah duka di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli. Kemudian jenazah dikremasi pada 1 Desember 2023 di dengan diiringi upacara militer.[1][21]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c d Agustina, Dewi, ed. (29 November 2023). "Mantan Wakil Gubernur Bali I Dewa Gde Oka Meninggal di Usia 87 Tahun". Tribunnews. Diakses tanggal 22 Desember 2023.
- ^ a b "Data Alumni". Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat. Diakses tanggal 22 Desember 2023.
- ^ a b Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat serta yang pergantian antarwaktu masa bakti tahun 1997–2002. Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers dan Grafika, Departemen Penerangan RI. 1998. hlm. 27.
- ^ a b "Bupati Badung rangkap wakil gubernur"
. Kompas. 4 Maret 1985. hlm. 12. Diakses tanggal 18 September 2021. Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Rustam, Sabtu 2 Maret 1985 melantik Kol (CZI) I Dewa Gde Oka, menjadi Wakil Gubernur Bali. Namun demikian, Dewa Gde Oka, juga tetap menjabat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung, sampai ada penggantinya.
- ^ a b "Kol. Inf. Aspar Aswin Wakil Gubernur". Mimbar Kekaryaan (225). September 1989. hlm. 62. Diakses tanggal 18 September 2021.
- ^ a b c d Kelilauw, Syamsudin (2022). I Dewa Gde Oka: Sang Jenderal Merakyat.
- ^ Soeratmo, P. (Juli 1956). "Sajembara Poster Penerangan untuk Peladjar". Mimbar Penerangan (7). hlm. 411.
- ^ a b c d "Pelantikan". Tempo. 9 Maret 1985. Diakses tanggal 14 November 2022.
- ^ "ALUMNI - 1959". Akademi Militer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Februari 2001. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ a b Suardhika, Nyoman (29 September 2022). "Ketua Golkar Provinsi Bali Apresiasi Peluncuran Buku Biografi I Dewa Gde Oka". KabarGolkar. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ "Wisuda Purnawira". Tempo. 18 November 1989. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ "Bukan Kotamadya". Tempo. 28 Agustus 1976. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ KEGIATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI PERIODE TAHUN 1977/1982. DPRD Bali. 1982. hlm. 89.
- ^ "Col. (Engineers) I Dewa Gde Oka has been appointed ..." Indonesia Reports (dalam bahasa Inggris). 1984. Diakses tanggal 14 November 2022.
- ^ Indonesia membangun. 4. Dumas Sari Warna. 1988. hlm. 25.
- ^ "Interior Minister or himself ..." Indonesia Reports (dalam bahasa Inggris) (35). October 1988. hlm. 12. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Musda: Tradisi Baru Berwawasan Jauh ke Depan". Pelita. 20 Oktober 1988. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Turun Naik di Tiga Jalur". Tempo. 8 Mei 1993. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Penggantian antar-waktu untuk Ketua DPRD I Bali". Kompas. 8 Agustus 1996. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "CBS Diajukan Jadi Ketua Wantimbang". Nusa Bali. 16 Januari 2016. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ "Diawali Upacara Militer, Mantan Wagub Bali Dewa Gde Oka "Mekingsan Ring Gni"". Bali Post. 1 Desember 2023. Diakses tanggal 23 Desember 2023.
| Jabatan politik | ||
|---|---|---|
| Didahului oleh: I Gusti Ngurah Pindha (1971) |
Wakil Gubernur Bali 2 Maret 1985 – 2 September 1989 |
Diteruskan oleh: Aspar Aswin |
| Didahului oleh: I Wayan Dhana |
Bupati Badung 3 November 1975 – 3 November 1985 |
Diteruskan oleh: Pande Made Latra |