Ibnu Qani'

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ibnu Qani'. Nama lengkap beliau adalah Abdul Baqi bin Qani' bin Marzuq bin Watsiq (arab: عبد الباقي بن قانع بن مرزوق بن واثق), seorang akademisi sejarah muslim yang lahir pada tahun 265 Hijriyah di Baghdad, Iraq. Watsiq sendiri sebagai kakek buyutnya adalah seorang pengabdi Dinasti Umayyah pada zamannya. Nama panggilan atau kunyah Ibnu Qani' adalah Abu Husain. Beliau dikenal sebagai seorang akademisi sejarah yang juga menekuni ilmu Hadist ia juga dikenal sebagai tokoh yang sering berjalan di muka bumi sebagai pembelajar dan mencatat berbagai peristiwa. Ibnu Qani' sendiri dikenal sebagai ulama sejarah yang diberikan umur panjang.[1]

Penulisan Kitab Mu'jam as-Shahabah[sunting | sunting sumber]

Setelah beliau belajar dan melanglang buana ke berbagai tempat untuk belajar ilmu hadist dan fiqih, beliau kemudian berfokus untuk menuliskan buku yang memuat biografi para sahabat Nabi yang ditulis berurutan berdasarkan abjad hijaiyyah. Kitab biografi tersebut diberi judul Mu'jam as-Shahabah. Di dalam buku tersebut dimuat sekitar 2700-an biografi sahabat Nabi yang ditulis bersama dengan periwayatan hadist dari sahabat terkait. Dalam beberapa terbitannya, kitab ini dituliskan tidak sesuai dengan catatan pertama karena menyesuaikan halaman yang akan dicetak.

Kitab Mu'jam as-Shahabah ini merupakan pelopor dan dianggap sebagai salah satu kitab sejarah Sahabat Nabi yang paling penting yang ada dan pernah ditulis oleh para ulama. Perlu dicatat, kitab ini sebenarnya tidak memuat seluruh Sahabat Nabi secara lengkap. Sahabat Nabi yang termuat di dalamnya adalah mereka yang tercatat memiliki derajat hubungan shuhbah oleh para ulama berdasarkan periwayatan hadits. Di samping keutamaan yang dimiliki kitab ini, tentu saja ada kekurangan yang masih ditemukan. Ibnu Fathun (w.520 H) menuliskan kitab yang memuat perbaikan dari periwayatan hadits yang dianggap salah dalam kitab Mu'jam Shahabah ini yang diberi judul "Islah Auham Mu'jam".

Kematian[sunting | sunting sumber]

Dua tahun sebelum kematiannya, Ibnu Qani ditimpa oleh penyakit ikhtilath yaitu penurunan kekuatan hafalan (bukan pikun)[2]. Beliau wafat pada tahun 351 Hijriah dan dimakamkan di Baghdad.

  1. ^ Ad-Dzahabiy, Syamsuddin. Siyar A'laam an-Nubalaa` jilid 15. hlm. 526. 
  2. ^ Ibnu Al-'Ujmi (1998). Al-Ightibath bi Man Rumiya min ar-Ruwati bi al-Ikhtilath. kairo: Daar el-Hadist. hlm. 302.