Inggris Anglo-Saksen
Inggris Anglo-Saxon adalah Inggris pada awal abad pertengahan, yang berdiri dari abad ke-5 sampai ke-11 dari akhir Britania Romawi sampai penaklukan Norman pada 1066. Wilayahnya terdiri dari berbagai kerajaan Anglo-Saxon sampai 927 saat disatukan oleh Kerajaan Inggris oleh Raja Æthelstan (memerintah pada 927–939). Wilayah tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Laut Utara dari Cnut Agung, sebuah uni personal antara Inggris, Denmark dan Norwegia pada abad ke-11.
Bangsa Anglo-Saxon adalah anggota dari kelompok pemakai bahasa Jermanik yang bermigrasi ke bagian selatan pulau tersebut dari benua Eropa, dan budaya-budaya keturunan mereka. Sejarah Anglo-Saxon dimulai pada masa Britania Sub-Romawi setelah akhir kekuasaan Romawi, dan bermulanya pendirian kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon pada abad ke-5 dan ke-6 (secara konvensional diifentifikasikan sebagai tujuh kerajaan utama: Northumbria, Mercia, Anglia Timur, Essex, Kent, Sussex, dan Wessex), Kristenisasi mereka pada abad ke-7, ancaman invasi Viking dan pemukim Denmark, penyatuan Inggris bertahap di bawah hegemoni Wessex pada abad ke-9 dan ke-10, dan akhir penaklukan Inggris oleh Norman di bawah pimpinan William sang Penakluk pada 1066.
Identitas Anglo-Saxon menyendatkan penaklukan Norman yang lebih jauh lagi,[1] yang dikenal sebagai Englishry di bawah kekuasaan Norman dan secara mutlak berkembang dalam bangsa Inggris modern.
Kutipan
[sunting | sunting sumber]- ^ Higham, Nicholas J., and Martin J. Ryan. The Anglo-Saxon World. Yale University Press, 2013. p7-19