Lompat ke isi

Insulinoma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Insulinoma adalah penyakit tumor yang tumbuh pada pankreas (organ tubuh) yang sangat berperan penting di dalam pencernaan manusia. Keadaan seperti ini menjadikan tubuh manusia yang memproduksi insulin yang banyak dan mengakibatkan kadar gula pada tubuh berlebihan. Pada penderita penyakit insulinoma ini sering terjadi keluhan seperti kepala pusing, mata berkunang-kunang, dan dapat menurunkan kesadaran. Umumnya pankreas pada tubuh manusia ini dapat memproduksi insulin pada saat tubuh membutuhkannya. Kadar gula yang meningkat pada saat produksi insulin dapat menurun di saat gula darah di dalam tubuh manusia rendah. Dengan seperti itu, kadar gula pada manusia akan tetap normal dan juga akan tetap stabil.

Penderita penyakit insulinoma ini insulinnya akan tetap terus memproduksi walaupun insulin tersebut tidak dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan ini dapat membuat darahnya turun drastis pada kadar gula di dalam tubuh (hipoglikemia). Insulinoma ini merupakan tumor jinak, akan tetapi penyakit ini jarang terjadi pada tubuh manusia, dan insulinoma ini juga dapat berubah menjadi tumor ganas dan dapat menyebar ke organ tubuh lain.[1]

Faktor resiko insulinoma

[sunting | sunting sumber]
  • Multiple endocrine neoplasia (MEN) tipe 1 yang merupakan kelainan langka yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal pada kelenjar endokrin yaitu, kelenjar paratiroid, tiroid, dan adrenal.
  • Neurofibromatosis tipe 1, yaitu bertumbuhnya tumor pada jaringan saraf yang diakibatkan oleh kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel akibatnya tumor tumbuh pada jaringan saraf dan kulit
  • Tuberous sclerosis, adalah penyakit tumor yang menyebar pada bagian tubuh, seperti otak, mata, jantung, ginjal, paru-paru, dan kulit.[2]

Gejala insulinoma

[sunting | sunting sumber]

Gejala penyakit insulinoma ini ada banyak ragam, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat, bergantung pada tingkat parah tidaknya penyakit. Walaupun terkadang gejala insulinoma ini agak sulit untuk dipahami, tetapi secara keseluruhan umum gejala penyakit ini yaitu:

  • Pusing
  • Lemah
  • Berkeringat
  • Lapar
  • Penglihatan kabur
  • Berat badan naik dengan tiba-tiba
  • Suasana hati (mood) yang sering berubah-ubah
  • Merasa bingung, cemas, dan mudah marah
  • Tremor (gemetaran)

Pada kondisi insulinoma yang sudah parah, akan timbulnya kejang-kejang. Tumor yang juga akan mengganggu jalannya kerja pada otak dan kelenjar adrenal yang berperan dalam mengatur denyut jantung dan stres. Terdapat juga gejala lain pada insulinoma selain kejang, gejala penyakit insulinoma yang sangat sudah parah dapat bisa membuat jantung berdebar, hingga koma. Walaupun tumor ini jarang terjadi, akan tetapi dapat membesar dan menyebar ke anggota bahkan organ tubuh lainnya.[3]

Komplikasi insulinoma

[sunting | sunting sumber]

Insulinoma akan menyebabkan banyaknya komplikasi penyakit dalam tubuh apabila tidak dengan cepat ditangani yaitu:

  • kekurangan kalsium dan potasium yang parah
  • Tumor yang tersebar ke bagian organ tubuh lain (metastasis)
  • Membengkaknya pada pankreas
  • Kejang yang berlebihan
  • Tidak sadarkan diri
  • Perdarahan pada tubuh
  • Infeksi pada pencernaan organ tubuh
  • Diabetes (gula darah)
  • kurangnya enzim pada sistem pencernaan[4]

Diagnosis penyakit insulinoma

[sunting | sunting sumber]

Pada penyakit insulinoma kita dapat mengetahuinya jika kita melakukan uji darah (tes darah) dengan melakukan tes sebagai berikut:[5]

  1. Protein- protein yang membatasi penciptaan insulin
  2. Obat- obatan yang merangsang pankreas buat memproduksi lebih banyak insulin
  3. Hormon yang mengusik penciptaan insulin.

Bila hasil uji darah menuju pada insulinoma, dokter hendak menganjurkan pengecekan lebih lanjut guna membenarkan penaksiran. Pengidap hendak dimohon buat berpuasa sepanjang 48 hingga 72 jam serta menempuh rawat inap di rumah sakit supaya dokter bisa terus memantau kandungan gula darah. Dokter hendak mengukur kandungan gula darah serta insulin paling tidak tiap 6 jam. Sepanjang berpuasa, pengidap cuma boleh konsumsi air minum. Lewat pengecekan tersebut dokter bisa mengenali rasio kandungan gula darah serta insulin pengidap serta jadi bawah buat mendiagnosis insulinoma.[5]

Pengecekan radiologi, semacam CT scan ataupun MRI pula bisa digunakan buat menolong dokter dalam memastikan posisi serta dimensi tumor pada pankreas. Bila kedua prosedur tersebut tidak bisa menciptakan keberadaan tumor, dokter hendak melaksanakan prosedur USG endoskopi. Pada prosedur USG endoskopi, dokter hendak memasukkan selang fleksibel yang panjang ke dalam mulut sampai menggapai lambung serta usus kecil. Perlengkapan spesial ini hendak memancarkan gelombang suara yang diganti jadi cerminan pankreas pengidap secara rinci. Sehabis posisi insulinoma ditemui, dokter hendak mengambil ilustrasi dari jaringan tumor buat diuji apakah tumor tersebut bertabiat kanker ataupun tidak.[6]

Pencegahan insulinoma

[sunting | sunting sumber]
  • Konsumsi makan-makanan sehat dan bergizi lengkap serta seimbang
  • Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak
  • Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi daging merah
  • Tidak merokok atau berhenti merokok
  • Tidak minuman beralkohol
  • berat badan ideal atau tidak obesitas
  • Olahraga setiap hari[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Insulinoma". Alodokter. 2018-12-31. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2021-11-22). "Penyakit Insulinoma - Gejala, Penyebab, Pengobatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  3. ^ "Mengenal Insulinoma, Tumor yang Tumbuh di Pankreas Anda". Hello Sehat. 2017-02-01. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  4. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2022-12-07. 
  5. ^ a b Media, Kompas Cyber (2021-11-22). "Penyakit Insulinoma - Gejala, Penyebab, Pengobatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-11. 
  6. ^ Times, I. D. N.; Ustman, Eliza. "Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan". IDN Times. Diakses tanggal 2022-12-11.