Islamisasi di Asia Tenggara
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Islamisasi di Asia Tenggara dimulai dari islamisasi di Nusantara khususnya wilayah Semenanjung Malaya. Nusantara pada masa awal islamisasi di Asia Tenggara meliputi sebagian wilayah Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Penyebab islamisasi di Asia Tenggara ialah adanya kegiatan perdagangan oleh pedagang dan bangsawan dari kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pola islamisasi di wilayah Asia Tenggara terbagi menjadi dua. Pertama, masyarakat menerima Islam terlebih dahulu kemudian berkembang dan diterima oleh penguasa kerajaan. Pola ini secara umum terjadi di Sumatra. Pola kedua ialah para raja dan bangsawan menerima Islam kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam wilayah kekuasaannya. Pola kedua umum terjadi wilayah Indonesia Timur dan wilayah negara Asia Tenggara lainnya. Islamisasi di Asia Tenggara ditandai dengan berdirinya Kesultanan Peureulak pada akhir abad ke-7 atau awal abad ke 8 Masehi. Islamisasi kemudian berlanjut ke wilayah Malaysia dan Singapura pada abad ke-9 Masehi dan ke Kerajaan Pattani pada abad ke-10 Masehi.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nurbaiti (2019). Pendidikan Islam pada Awal Islamisasi di Asia Tenggara (PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 54.