Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir
Gubernur Ifriqiyah
Masa jabatan
718–720
Penguasa monarkiUmar bin Abdul Aziz
Informasi pribadi
Lahir681
Meninggal750
Kairouan
AnakAbdul Aziz
Abdul Hakim
Abdul Ghaffar
Yahya
Marwan
Orang tuaUbaidillah bin Abi al-Muhajir
JulukanAbu Abdul Hamid
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abu Abdul Hamid Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (Arab: أبو عبد الحميد إسماعيل بن عبيد الله بن أبي المهاجر; 61 H – 132 H) adalah seorang tabi'in, fakih, salah satu perawi hadis Nabi, dan gubernur Ifriqiyah pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.

Biografi[sunting | sunting sumber]

Ismail bin Ubaidillah lahir pada tahun 61 H (681 M)[1] dari keluarga mawali yang setia kepada keturunan Al-Arqam bin Abi al-Arqam[2] dari Bani Makhzum.[3] Kakek Ismail yang bernama Abi al-Muhajir memiliki nama asli Aqram.[4] Keluarganya tinggal di Damaskus. Keilmuan yang dimiliki Ismail membuat Khalifah Abdul Malik bin Marwan menjadikannya sebagai guru untuk mendisiplinkan[5] dan mengajarkan fikih[3] kepada putra-putranya seperti Sa'id, Yazid, dan Maslamah, serta Al-Abbas bin Al-Walid bin Abdul Malik yang merupakan cucu Abdul Malik dan keponakan mereka juga ikut belajar bersama mereka.[2]

Ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah, dia memilih Ismail bin Ubaidillah dan mengangkatnya sebagai gubernur Ifriqiyah[5] untuk menggantikan gubernur sebelumnya, Muhammad bin Yazid.[6] Ismail menjabat selama kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz dari tahun 718–720,[7] dan dia berperan utama dalam masuk Islamnya masyarakat Berber karena akhlak baiknya.[3] Setelah masa jabatannya selesai, ia digantikan oleh Yazid bin Abi Muslim sebagai gubernur Ifriqiyah untuk Khalifah Yazid bin Abdul Malik.[8] Selama tiga puluh tahun setelah masa jabatannya selesai, ia mengabdikan dirinya di Kairouan untuk meriwayatkan hadis dan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat.[9] Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir juga dikenal dengan sifat kerasnya terhadap sekte Mu'tazilah dan Qadariyah.[10]

Kematian dan keturunan[sunting | sunting sumber]

Ismail meninggal di Kairouan[11] pada tahun 132 H (750 M) pada akhir kekhalifahan Marwan bin Muhammad,[12] tepatnya tiga bulan sebelum pasukan Abbasiyah memasuki Damaskus.[1][3]

Ismail memiliki anak-anak yang bernama Abdul Aziz, Marwan, Abdul Ghaffar, Yahya dan Abdul Hakim.[13] Marwan bin Ismail termasuk penduduk Damaskus dan termasuk hafizh Al-Qur'an. Dia terbunuh di pintu masuk Damaskus ketika Abdullah bin Ali memasukinya pada tahun 132 H.[14] Abdul Ghaffar bin Ismail sendiri adalah seorang periwayat hadis yang jujur dan memiliki hadis yang baik.[15]

Periwayatan hadis[sunting | sunting sumber]

Guru-gurunya[sunting | sunting sumber]

Ismail meriwayatkan hadis dari As-Saib bin Yazid, Anas bin Malik, Abdurrahman bin Ghanam al-Asy'ari, Ummu Darda' ash-Shughra,[3] Khalid bin Abdullah bin Husain, Abdurrahman bin Abdullah yang dikenal dengan nama Ibnu Ummul Hakam, Atha bin Yazid al-Laitsi, Ali bin Abdullah bin Abbas, Qabishah bin Dzu'aib al-Khuza'i, Maisarah maula Fadhalah bin Ubaid, Zaid bin Nimran al-Madzhiji, Abu Shalih al-Asy'ari, Abu Abdullah al-Asy'ari, dan Karimah binti al-Hashas al-Muzaniyah.[2]

Murid-muridnya[sunting | sunting sumber]

Murid-murid yang meriwayatkan dari Ismail adalah Abdurrahman Al-Auza'i, Sa'id bin Abdul Aziz,[3] Ismail bin Rafi' al-Madani, Rabi'ah bin Yazid, Abu al-Miqdam Raja' bin Abi Salamah, Sa'id bin Basyir, Abdullah bin Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, Abdu Rabbuh bin Maimun al-Asy'ari, Abdurrahman bin Yazid bin Tamim, Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, Abdurrazzaq bin Umar ats-Tsaqafi, anaknya Abdul Aziz bin Ismail bin Ubaidillah, Amr bin Waqid, Abu Muhammad Isa bin Musa al-Qurasyi, Kultsum bin Ziyad al-Muharibi, Muhammad bin Al-Hajjaj al-Qurasyi, Muhammad bin Sa'id asy-Syami al-Mashlub, Muhammad bin Muhajir al-Anshari, Mudrik bin Abi Sa'ad al-Fazari, Manshur bin Raja', Al-Haitsam bin Imran al-Ansi, dan anaknya Yahya bin Ismail bin Ubaidillah.[2]

Al-Jarh wa at-Ta'dil[sunting | sunting sumber]

Adz-Dzahabi berkata tentangnya: Ismail adalah di antara ulama yang dapat dipercaya.[3] Khalifah bin Khayyath menyebutkan Ismail termasuk dalam tingkatan ketiga dari penduduk Syam.[12] Dinyatakan tsiqah (terpercaya) oleh Al-Ijli,[3] Ya'qub bin Sufyan al-Fasawi, Muawiyah bin Shalih al-Asy'ari dan Ad-Daruquthni.[2] Diriwayatkan oleh semua kelompok kecuali At-Tirmidzi.[1]

Penilaian[sunting | sunting sumber]

  • Ma'an at-Tanukhi berkata tentangnya: Aku belum pernah melihat di negara ini seorang yang zuhud kecuali dua orang, Umar bin Abdul Aziz dan Ismail bin Ubaidillah.[2][3]
  • Abdurrahman Al-Auza'i berkata: Ismail dapat dipercaya setiap apa yang dia katakan.
  • Sa'id bin Abdul Aziz berkata: Ismail dapat dipercaya, jujur, dan teguh.
  • Yahya bin Ma'in berkata: Ismail adalah seorang guru.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (4)
  2. ^ a b c d e f g (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (2)
  3. ^ a b c d e f g h i (Arab) Siyar A'lam an-Nubala - Tingkatan Ketiga - Ibnu Abi al-Muhajir
  4. ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-16. Diakses tanggal 2023-05-03. إسماعيل بن عبيد الله بن أبي المهاجر واسم أبي المهاجر: أقرم 
  5. ^ a b (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (1)
  6. ^ Ibnul Atsir, Izzuddin. "Al-Kamil fi At-Tarikh - tha Dar Shadir dan Dar Beirut - jilid 5" (dalam bahasa Arab). hlm. 23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29. وفيها عزل سليمان بن عبد الملك عبد الله بن موسى بن نصير عن إفريقية واستعمل عليها محمد بن يزيد القرشي فلم يزل عليها حتى مات سليمان فعزل فاستعمل عمر بن عبد العزيز مكانه إسماعيل بن عبيد الله 
  7. ^ Jamil M. Abun-Nasr, ed. (20 Agustus 1987). A History of the Maghrib in the Islamic Period (Bukel) (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 36–37. ISBN 9781316583340, 1316583341. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-28. Diakses tanggal 2023-11-13. 
  8. ^ Syaikh Al-Baladzuri (2015). Futuhul Buldan: Penaklukan Negeri-negeri dari Fathu Makkah Sampai Negeri Sind (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29. 
  9. ^ Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi. Biografi Umar bin Abdul Aziz: Khilafah Pembaru dari Bani Umayyah (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 412. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29. 
  10. ^ (Arab) Mukhtashar Tarikh Dimasyq oleh Ibnu Manzhur - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir
  11. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam - jilid 1" (dalam bahasa Arab). hlm. 319. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29. 
  12. ^ a b (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (3)
  13. ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Abdul Aziz bin Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-07. Diakses tanggal 2023-10-28. 
  14. ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Marwan bin Ismail bin Ubaidillah" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-09. Diakses tanggal 2023-10-28. 
  15. ^ (Arab) Musawa'ah al-Hadith - Abdul Ghaffar bin Ismail bin Ubaidillah bin Aqram