Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir
Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir | |
---|---|
Gubernur Ifriqiyah | |
Masa jabatan 718–720 | |
Penguasa monarki | Umar bin Abdul Aziz |
Informasi pribadi | |
Lahir | 681 |
Meninggal | 750 Kairouan |
Anak | Abdul Aziz, Abdul Hakim, Abdul Ghaffar, Yahya, Marwan |
Orang tua | Ubaidillah bin Abi al-Muhajir |
Julukan | Abu Abdul Hamid |
Sunting kotak info • L • B |
Abu Abdul Hamid Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (bahasa Arab: أبو عبد الحميد إسماعيل بن عبيد الله بن أبي المهاجر) adalah seorang tabi'in, fakih, salah satu perawi hadis Nabi, dan gubernur Ifriqiyah pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Ismail bin Ubaidillah lahir pada tahun 61 H (681 M)[1] dari keluarga mawali yang setia kepada keturunan al-Arqam bin Abi al-Arqam[2] dari Bani Makhzum.[3] Kunyahnya adalah Abu Abdul Hamid.[4] Kakeknya yang bernama Abi al-Muhajir memiliki nama asli Aqram.[5] Keluarganya tinggal di Damaskus. Keilmuan yang dimiliki Ismail membuat Khalifah Abdul Malik bin Marwan menjadikannya sebagai guru untuk mendisiplinkan[6] dan mengajarkan fikih[3] kepada putra-putranya seperti Sa'id, Yazid, dan Maslamah, serta cucunya, al-Abbas bin al-Walid bin Abdul Malik.[2]
Setelah Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah, dia memilih Ismail dan mengangkatnya sebagai gubernur Ifriqiyah[6] untuk menggantikan gubernur sebelumnya, Muhammad bin Yazid al-Qurasyi.[7] Ismail menjabat dari tahun 718–720 selama Umar menjadi khalifah.[8] Ismail juga dikenal memiliki akhlak yang baik sehingga masyarakat Berber pada masanya masuk Islam.[3] Setelah masa jabatannya selesai, ia digantikan oleh Yazid bin Abi Muslim sebagai gubernur Ifriqiyah untuk Khalifah Yazid bin Abdul Malik.[9] Selama tiga puluh tahun setelah masa jabatannya selesai, ia mengabdikan dirinya di Kairouan untuk meriwayatkan hadis dan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat.[10]
Kematian dan keturunan
[sunting | sunting sumber]Ismail meninggal di Kairouan[11] pada tahun 132 H (750 M) pada akhir kekhalifahan Marwan bin Muhammad,[12] tepatnya tiga bulan sebelum pasukan Abbasiyah memasuki Damaskus.[1][3]
Ismail memiliki anak-anak yang bernama Abdul Aziz, Abdul Hakim, Abdul Ghaffar, Yahya dan Marwan.[13] Marwan bin Ismail termasuk penduduk Damaskus dan termasuk hafizh Al-Qur'an. Dia terbunuh di pintu masuk Damaskus ketika Abdullah bin Ali memasukinya pada tahun 132 H.[14] Abdul Ghaffar bin Ismail sendiri adalah seorang periwayat hadis yang jujur dan memiliki hadis yang baik.[15]
Periwayatan hadis
[sunting | sunting sumber]Guru-gurunya
[sunting | sunting sumber]Ismail meriwayatkan hadis dari as-Saib bin Yazid, Anas bin Malik, Abdurrahman bin Ghanam al-Asy'ari, Ummu Darda' ash-Shughra,[3] Khalid bin Abdullah bin Husain, Abdurrahman bin Abdullah yang dikenal dengan nama Ibnu Ummul Hakam, Atha bin Yazid al-Laitsi, Ali bin Abdullah bin Abbas, Qabishah bin Dzu'aib al-Khuza'i, Maisarah maula Fadhalah bin 'Ubaid, Zaid bin Nimran al-Madzhiji, Abu Shalih al-Asy'ari, Abu Abdullah al-Asy'ari, dan Karimah binti al-Hashas al-Muzaniyah.[2]
Murid-muridnya
[sunting | sunting sumber]Murid-murid yang meriwayatkan dari Ismail adalah Abdurrahman al-Auza'i, Sa'id bin Abdul Aziz,[3] Ismail bin Rafi' al-Madani, Rabi'ah bin Yazid, Abu al-Miqdam Raja' bin Abi Salamah, Sa'id bin Basyir, Abdullah bin Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, Abdu Rabbuh bin Maimun al-Asy'ari, Abdurrahman bin Yazid bin Tamim, Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, Abdurrazzaq bin Umar ats-Tsaqafi, anaknya Abdul Aziz bin Ismail bin Ubaidillah, Amr bin Waqid, Abu Muhammad Isa bin Musa al-Qurasyi, Kultsum bin Ziyad al-Muharibi, Muhammad bin al-Hajjaj al-Qurasyi, Muhammad bin Sa'id asy-Syami al-Mashlub, Muhammad bin Muhajir al-Anshari, Mudrik bin Abi Sa'ad al-Fazari, Manshur bin Raja', al-Haitsam bin Imran al-Ansi, dan anaknya Yahya bin Ismail bin Ubaidillah.[2]
Al-Jarh wa at-Ta'dil
[sunting | sunting sumber]Adz-Dzahabi berkata tentangnya: Ismail adalah di antara ulama yang dapat dipercaya.[3] Khalifah bin Khayyath menyebutkan Ismail termasuk dalam tingkatan ketiga dari penduduk Syam.[12] Dinyatakan tsiqah (terpercaya) oleh al-Ijli,[3] Ya'qub bin Sufyan al-Fasawi, Muawiyah bin Shalih al-Asy'ari dan ad-Daruquthni.[2] Diriwayatkan oleh semua kelompok kecuali at-Tirmidzi.[1]
Penilaian
[sunting | sunting sumber]- Ma'an at-Tanukhi berkata tentangnya: Aku belum pernah melihat di negara ini seorang yang zuhud kecuali dua orang, Umar bin Abdul Aziz dan Ismail bin Ubaidillah.[2][3]
- Abdurrahman al-Auza'i berkata: Ismail dapat dipercaya setiap apa yang dia katakan.
- Sa'id bin Abdul Aziz berkata: Ismail dapat dipercaya, jujur, dan teguh.
- Yahya bin Ma'in berkata: Ismail adalah seorang guru.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (4)
- ^ a b c d e f g (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (2)
- ^ a b c d e f g h i (Arab) Siyar A'lam an-Nubala - Tingkatan Ketiga - Ibnu Abi al-Muhajir
- ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Ismail bin Ubaidillah. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 1. hlm. 319.
- ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-16. Diakses tanggal 2023-05-03.
إسماعيل بن عبيد الله بن أبي المهاجر واسم أبي المهاجر: أقرم
- ^ a b (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (1)
- ^ Ibnul Atsir, Izzuddin. "Al-Kamil fi At-Tarikh - tha Dar Shadir dan Dar Beirut - jilid 5" (dalam bahasa Arab). hlm. 23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29.
وفيها عزل سليمان بن عبد الملك عبد الله بن موسى بن نصير عن إفريقية واستعمل عليها محمد بن يزيد القرشي فلم يزل عليها حتى مات سليمان فعزل فاستعمل عمر بن عبد العزيز مكانه إسماعيل بن عبيد الله
- ^ Jamil M. Abun-Nasr, ed. (20 Agustus 1987). A History of the Maghrib in the Islamic Period (Bukel) (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 36–37. ISBN 9781316583340, 1316583341. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-28. Diakses tanggal 2023-11-13.
- ^ Syaikh Al-Baladzuri (2015). Futuhul Buldan: Penaklukan Negeri-negeri dari Fathu Makkah Sampai Negeri Sind (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29.
- ^ Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi. Biografi Umar bin Abdul Aziz: Khilafah Pembaru dari Bani Umayyah (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 412. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29.
- ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Ismail bin Ubaidillah (bagian kedua). shamela.ws (dalam bahasa Arab). 1. hlm. 319. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-10-08. Diakses tanggal 2024-10-30.
- ^ a b (Arab) Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir (3)
- ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Abdul Aziz bin Ismail bin Ubaidillah bin Abi al-Muhajir" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-07. Diakses tanggal 2023-10-28.
- ^ "The Hadith Transmitters Encyclopedia - Marwan bin Ismail bin Ubaidillah" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-09. Diakses tanggal 2023-10-28.
- ^ (Arab) Musawa'ah al-Hadith - Abdul Ghaffar bin Ismail bin Ubaidillah bin Aqram