Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Claralarisa (bicara | kontrib) Tag: Dikembalikan |
k Membatalkan 1 suntingan oleh Claralarisa (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja Tag: Pembatalan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan}} |
{{kembangkan}} |
||
{{kelayakan}} |
|||
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13 |
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref> |
||
⚫ | |||
Sejak kerajaan sekala brak bergejolak, suku kayangan dan nekhima mendirikan [[Sriwijaya |Kedataan Sriwijaya]] Alkisah mewujudkan Paksi Pak Kepaksian Sekala Bekhak, semenjak keemasan Ratu Ngegalang Paksi berpindah ke Pesangerahan, hal turun Umpu Pernong dan ketiga saudaranya mendirikan Kesultanan atas terminologi Kepaksian Sekala Brak hingga saat ini.<ref name='swarnabhumi'/> |
|||
{{tambah referensi bagian | date = Agustus 2022}} |
|||
== Etimologi == |
|||
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak [[Hindu]] yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara |
|||
Kawasan Kecamatan [[Batu Brak]] Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung sebagai pijakan awal penyebaran Islam di Lampung.<ref>https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/read/3996/kenali-2-suku-di-provinsi-lampung-ini-sejarah-hingga-kebiasaan-adatnya</ref> Pangeran di kesultanan Kepaksian Sekala Brak Lampung istana Gedung Dalom (GedungDalom), memperoleh gelar sultan dari sultan Ottoman yang ditandai dengan pemberian dua buah pedang istanbul dan kain kiswah hitam bertuliskan "Lailahaillallah Muhammadarrasulullah" dari [[Kesultanan Utsmaniyah]] sebagai tanda kekuasaan kesultanan penyebaran Islam.<ref>https://intisari.grid.id/read/033777725/belanda-sampai-gemetar-ini-sosok-dahlom-dani-pangeran-dari-lampung-yang-dikenal-sampai-turki?page=all</ref><ref>https://edoo.id/2023/12/mengenal-5-istana-kerajaan-di-indonesia-yang-masih-berdiri-kokoh/</ref> |
|||
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya [[Kerajaan Tulang Bawang]] yang telah tercatat pada catatan asing. |
|||
Peradaban permukiman muncul pada tahun 2500 SM, pemukimannya berada di Sakhmawon Lampung Barat tepatnya di lereng [[Pegunungan Bukit Barisan]] hingga menempati permukiman tengkuk Bukit Bakar (Gunung Pesagi), suku bangsa tersebut berkembang pada tahun 200 SM, pada masa ini terdapat tiga suku dengan suku Kayangan, Nekhima dengan kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.<ref name='swarnabhumi'>https://annirell.com/sejarah-pulau-sumatera-swarnabhumi-swarnadwipa/14/12/2022/</ref> dan yang terpisah dari suku ini dengan keyakinan animisme. Pada tahun 340 M penyebaran suku-suku mulai meluas ke daerah lain.<ref name='swarnabhumi'/> Suku Kayangan mendirikan kedatuan Sriwijaya yang berpusat di antara dua gunung yaitu Pesagi Lunik dan Pesagi Balak, dan menjadi kesultanan besar pada tahun 671 M.<ref name='swarnabhumi'/> |
|||
*Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung. |
|||
Sriwijaya suku yang menganut kepercayaan Hindu-Buddha mendirikan kerajaan di pulau Jawa pada tahun 753 M dan membangun biara-biara di India. |
|||
<ref name='swarnabhumi'/> Sriwijaya suku Kayangan menjalin hubungan diplomatik dengan Kekhalifahan Islam Bani Umayyah di Arab Saudi.<ref name='swarnabhumi'/> Di lereng Gunung Pesagi hidup dua suku, satu suku yang mempunyai kepercayaan animisme (Hindu-Buddha), bermukim di Bunuk Tenuakh hakha kuning, komunitas ini menamakan dirinya Singhasari, yang didirikan sebagai sebuah kerajaan pada abad ke-13 M dengan raja Sekerummong yang berkuasa.<ref name='swarnabhumi'/> Pada tahun 1289 Ratu Sekerummong ditaklukkan dan digulingkan oleh Kekhalifahan Mujahit penyebar Islam yang datang dari pesisir Utara Sumatera hingga berdirinya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak berpusat di Hanibung Batu Brak.<ref name='swarnabhumi'/><ref>https://www.gramedia.com/literasi/-kerajaan-islam-di-sumatera/</ref> |
|||
*Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]]. |
|||
Pada abad ke-16, terjadi hubungan antara Kepaksian Sekala Brak dengan Inggris, Portugal, Amerika Serikat, Australia, Arab dan VOC, aliansi dagang Belanda yang memonopoli kegiatan dalam hubungan dagang.<ref name='swarnabhumi'/> |
|||
⚫ | *Pada abad Ke 13, dikuasai oleh [[Majapahit]], lalu Majapahit mengutus [[Adityawarman]] sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando [[Majapahit]] <ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref> |
||
Keberadaan negara-negara imperialis tersebut memberikan dampak positif, memperkuat teori sejarawan Prof. Dr. Aloysius Sartono ataupun Gallo-Ital k, dalam bahasa Roman, bahwa keberadaan negara-negara imperialis juga memberikan kontribusi positif terhadap terbentuknya integrasi nasional [[Sejarah Indonesia]].<ref name='bdk'/> Hal ini menunjukkan kontribusi tarikh dalam memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name='bdk'/> Kepaksian Sekala Brak secara umum tidak bisa dimaknakan bebagai kerajaan politik melainkan sebuah Kesultanan kerajaan adat, sekala brak, dalam bahasa daerah disebut [[Saibatin]].<ref name='bdk'>https://eperpus.kemenag.go.id/bdk-aceh/index.php?p=show_detail&id=161</ref> |
|||
*Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]]. |
|||
⚫ | |||
⚫ | *Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian. |
||
Lampung sebelumnya wilayah semula penduduk beragama Islam dan naga-naganya bercorak Hindu, dua peradaban kebudayaan ini diperkirakan masyarakat telah ada pada abad ke-25 SM permukiman yang didirikan oleh tiga suku, satu suku telah punah keberadaannya di maritim Asia Tenggara yakni [[Suku Tumi]].<ref name='swarnabhumi'/> Pada abad ke-19 M,terjadi ledakan besar [[Letusan Krakatau 1883| Gunung Krakatau tahun 1883]] yang menyebabkan hancurnya [[kaldera]].<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>.<ref name ='letusan'>https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/peringati-140-tahun-letusan-g-krakatau-mitigasi-bencana-geologi-sebuah-keharusan#:-:text=Gunung%20Krakatau%20mengeluarkan%20energinya%20tepat,di%20akhir%20Perang%20Dunia%20II</ref> Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya salah satu selat di dunia.<ref name ='letusan'/> |
|||
* |
*Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]]. |
||
*Pada abad ke-12 M, tahun 1183 M wilayah Sriwijaya Hindu-Buddha di Palembang dikuasai Singosari, dengan adanya Ekspedisi Pamalayu Sriwijaya dan singosari bersekutu menyatu dengan lafal Singhasari.<ref name='swarnabhumi'/> |
|||
⚫ | *Pada abad |
||
*Pada abad ke-14, tahun 1398 M seorang pejabat majapahit dari Sumatra berhasil meloloskan diri dan menetap di Malaka wilayah, mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1402 M.<ref name='swarnabhumi'/> |
|||
⚫ | *Pada abad ke-16, |
||
*Pada abad ke-18, tahun 1800 M [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] secara resmi memisahkan diri dalam perang Nepoleon. |
|||
*Pada abad ke-17 M, tepatnya tahun 1829 Pangeran Sampurna Jaya Dalom Permata Intan menulis [[Surat Lampung]]. |
|||
*Pada abad ke-20 M, tepatnya tahun 1933 terjadi letusan [[Gunung Suoh]] [[Pegunungan Bukit Barisan]] di lembah yang mengeluarkan aroma belerang disertai kepulan asap tebal berwarna abu-abu dan air panas. Sebagian besar warga Suoh meninggalkan desanya.<ref>https://jelajah.kompas.id/ekspedisi-cincin-api/baca/gempa-mengintai-suoh-yang-subur/</ref> |
|||
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>. |
|||
== Kebudayaan dan Akidah == |
|||
Sekala brak artinya titisan dewa. Kepaksian Sekala Brak merupakan kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam menjadi kesultanan Islam Kerajaan adat paksi pak sekala brak. Mujahid putra Umpu Ngegalang Paksi penyebar agama Islam umat Muhammad SAW yang berdasarkan Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad gelar Shalallahu Alaihi Wassalam.<ref name='document'/> Yang datang dari Arabia kemudian Pasai, sesampainya di tanjung Minangkabau, kemudian setelah berdirinya kerajaan, mereka pergi ke Padang Bindu dan kemudian melihat sebuah negeri yang sebagian beragama animisme.<ref name='document'/> Kukim, lalu penaklukan pada tanggal 29 Rajab 688 Hijriyah dan berdirinya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak di hanibung Humatang Sulang sejak terbunuhnya raja Singhasari 1289 M.<ref name='document'/><ref name='swarnabhumi'/> Dapat dipukul dan mundur. Sehingga para pengikut mereka menyebutkan Syahadat.<ref name='document'/> Metode yang digunakan oleh para Umpu, penyampaian agama Islam kepada masyarakat meliputi unsur Al-Quran, Syahadat dan shalawat Nabi Muhammad SAW.<ref name='document'/> Masyarakat menyaksikan pertunjukan membaca Al-Quran agar mengenal Islam lebih baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin mengenali Islam sebagai agamanya.<ref name='document'>https://id.scribd.com/document/632050614/Untitled</ref> |
|||
=== Prosesi Adat Kesultanan === |
|||
Angkon Muakhi merupakan prosesi adat pengangkatan kerabat kerajaan Kesultanan. Siapa pun yang di tunjuk mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan Kerajaan dan sebaliknya, masyarakat Kesultanan mempunyai kewajiban untuk melindunginya sesuai adat<ref>https://www.dpd.go.id/daftar-berita/ketua-dpd-ri-diangkat-saudara-dan-dianugerahi-gelar-adat-dari-kerajaan-sekala-brak-kepaksian-pernong</ref> |
|||
=== Kedudukan Gelar Tradisional === |
|||
Gelar Sultan hanya utuk Saibatin.<ref name='lambar'/> Gelar Dalom dan Pangeran juga melekat pada Sultan sedangkan permaisuri Sultan bergelar Ratu.<ref name='lambar'/> Kemudian dalam stratifikasi gelar-gelar yang berkaitan dengan kedudukan struktur tradisional dalam masyarakat berturut-turut adalah sebagai berikut; |
|||
#Sultan. |
|||
#Raja. |
|||
#Batin. |
|||
#Radin. |
|||
#Minak. |
|||
#Kimas. |
|||
#Emas.<ref name='lambar'>https://www.pariwisatalampungbarat.com/2020/04/kerajaan-adat-paksi-pak-sekala-brak-i.html?m=1</ref> |
|||
Saibatin dimaknai sebagai satu orang pemilik. Saibatin kedau harkat, pemilik rakyat, Saibatin kedau pemanohan, Saibatin kedau pusaka, Saibatin kedau pepaduan, pemilik singgasana, Saibatin kedau bumi keratuan, pemilik wilayah kerajaan, Saibatin Mejong di hejongan, menduduki tahta.<ref name='lambar'/> |
|||
==Galeri== |
==Galeri== |
||
<gallery mode="packed"> |
<gallery mode="packed"> |
||
Berkas:Pedang Kepaksian Sekala Bekhak.jpg|Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bekhak yang berusia ratusan tahun |
|||
Berkas:Istana Gedung Dalom Sekala Brak.jpg|Istana Sekala Brak Lampung<ref>https://edoo.id/2023/12/mengenal-5-istana-kerajaan-di-indonesia-yang-masih-berdiri-kokoh/</ref> |
|||
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang Alif Sekala |
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang Alif Sekala Bekhak |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Baris 59: | Baris 34: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{resmi|https://sekalabrak.com}} |
|||
{{Sejarah-stub}} |
{{Sejarah-stub}} |
||
[[Kategori:Kepaksian Sekala Brak]] |
[[Kategori:Kepaksian Sekala Brak]] |
Revisi per 16 Maret 2024 21.18
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.[1][2]
Sejarah
Bagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak Hindu yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh Suku Tumi. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara [3]. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya Kerajaan Tulang Bawang yang telah tercatat pada catatan asing.
- Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
- Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya Ekspedisi Pamalayu.
- Pada abad Ke 13, dikuasai oleh Majapahit, lalu Majapahit mengutus Adityawarman sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando Majapahit [4]
- Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan Kerajaan Pagaruyung.
- Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan Kerajaan Pagaruyung.[5][6] lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
- Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh VOC.
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi[7].
Galeri
-
Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bekhak yang berusia ratusan tahun
-
Pedang Alif Sekala Bekhak
Referensi
- ^ https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/
- ^ https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/
- ^ Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111
- ^ Kitab Negara Kertagama | Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=
- ^ "4 Umpu Sekala Brak Lampung 'Anak Raja Pagaruyung Minangkabau'". Metropolis.co.id. 14 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-08-25.
- ^ developer, lampost co (2018-12-18). "Sekala Brak Menjawab Sejarah". lampost.co. Diakses tanggal 2021-04-11.
- ^ Raditya, Iswara N. "Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-10.