Jacobus Bontius

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jacobus Bontius

Jacobus Bontius (Jacob de Bondt) (1592, di Leiden – 30 November 1631, di Batavia, Hindia Belanda) adalah seorang dokter Belanda dan pelopor pengobatan tropis. Ia dikenal dengan karya empat jilid De medicina Indorum-nya. Karyanya tahun 1631 "Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis" memperkenalkan kata "Orang Hutan" ke dalam bahasa Barat.[1]

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Bontius lahir di Leiden, anak bungsu dari delapan bersaudara dari dokter Gerard de Bondt / Gerardus Bontius (1536–1599), profesor di Universitas Leiden. Di antara saudara laki-lakinya adalah Reinier de Bondt / Regnerus Bontius (1576–1623), dokter istana Maurice dari Nassau, dan Willem de Bondt / Wilhelmus Bontius, profesor hukum di Universitas Leiden.[2]

Jacobus lulus M.D. dari Leiden pada tahun 1614. Ia berlayar ke Hindia Timur bersama Jan Pieterszoon Coen, untuk Perusahaan Hindia Timur Belanda.[3]

De medicina Indorum (1642)[sunting | sunting sumber]

Pengamatan medis Bontius dipublikasikan setelah kematiannya. Mereka termasuk apa yang diakui sebagai deskripsi medis pertama dari beri-beri.[4] Dia melaporkan epidemi disentri di Jawa pada tahun 1628.[5] Edisi kedua tahun 1658, disusun oleh Willem Piso, diperluas dan menyertakan materi oleh Piso tentang Amerika.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dellios, Paulette. 2008 "A lexical odyssey from the Malay World." Journal of Pidgin and Creole Languages 23:1
  2. ^ G. W. Bruyn and Charles M. Poser, The History of Tropical Neurology: Nutritional Disorders (2003), pp. 1-3; Google Books
  3. ^ [1] Diarsipkan 2016-12-06 di Wayback Machine. The National Herbarium
  4. ^ David W. McCandless, Thiamine Deficiency and Associated Clinical Disorders (2009), p. 31; Google Books
  5. ^ Abhay Kumar Singh, Modern World System and Indian Proto-Industrialization: Bengal 1650-1800 (2006), p. 682; Google Books
  6. ^ Donald F. Lach and Edwin J. Van Kley, Asia in the Making of Europe, Volume III: A Century of Advance. Book 1 (1998), p. 457; Google Books