Jampang Sarba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jampang Sarba adalah cerita dari rakyat Betawi yang mengisahkan tentang seseorang yang ingin mempunyai anak. karena keinginannya tersebut orang tersebut mencari benda kramat (jimat) yang berupa batu tergantung di Gunung Kepuh yang konon batu tersebut mampu mengabulkan keinginan pemiliknya, namun jimat tersebut mempunyai syarat apabila keinginannya berhasil terkabulkan maka orang tersebut wajib memberikan sebuah persembahan yang apabila diingkari maka orang tersebut akan mati. Orang itu pun berjanji apabila keinginannya terkabul maka akan memberikan. persembahan berupa bekakak kebo, namun karena ia terlalu senang sebab keinginannya ingin mempunyai anak terkabul ia melupakan janjinya hingga akhirnya ia mati.[1]

setelah orang tersebut mati, ia pun meninggalkan seorang istri yang menjadikannya janda. Ketika janda tersebut ingin dipersunting oleh kawan orang itu, janda menolak orang tersebut hingga orang yang ingin mempersunting janda itu pun mengguna-gunai janda itu hingga menyebabkannya menjadi gila yang kemudian disembuhkan oleh seorang haji yang dibantu oleh anak orang yang meninggal itu dan orang yang melakukan guna-guna tersebut ditangkap oleh seorang kepala polisi. tokoh terpenting dalam cerita Jampang ialah Sarba, Haji saud, Akdi. cerita ini memiliki amanat agar manusia jangan mempercayai hal-hal yang bersifat sirik agar terhindar dari malapetaka dan selamat dunia dan akhirat.[1]

rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Yayasan Untuk Indonesia.; Jakarta Raya (Indonesia). Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. (2005). Ensiklopedi Jakarta : culture & heritage = budaya & warisan sejarah. [Jakarta]: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. ISBN 9798682491. OCLC 70850252.