Jaring laba-laba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pola bentuk jaring laba-laba yang umum dikenal, yaitu lingkaran.

Jaring laba-laba adalah sebuah struktur yang dibuat oleh laba-laba dari jaringan protein yaitu sutra laba-laba yang dikeluarkan dari spineret mereka, umumnya digunakan untuk menangkap mangsa.

Jaring laba-laba sudah ada selama setidaknya 100 juta tahun, bedasarkan dari penemuan langka ambar dari periode Kapur Awal di Sussex, Inggris selatan.[1] Banyak laba-laba menggunakan jaringnya khusus untuk menjebak dan menangkap serangga untuk dimakan. Namun, tidak semua serangga menangkap mangsanya pada jaring, bahkan beberapa laba-laba tidak membuat jaring sama sekali. Istilah "jaring laba-laba" umumnya digunakan untuk merujuk sebuah jaring yang masih digunakan, sementara istilah "cobweb" digunakan untuk merujuk jaring yang tampaknya sudah tidak dipakai.[2] Namun istilah tersebut juga digunakan oleh biolog untuk merujuk kepada sejenis jaring laba-laba tiga dimensi[3] yang dihasilkan oleh beberapa laba-laba pada famili Theridiidae. Meski famili ini dikenal sebagai "laba-laba cobweb", famili ini meliputi laba-laba yang menghasilkan beragam jenis arsitektur jaring.

Selain makan, laba-laba juga membuat jaring (dalam ukuran raksasa) yang dapat berfungsi sebagai sensor auditori yang dapat direkonfigurasi[4]. Fungsi lainnya dari jaring laba-laba adalah untuk membawa laba-laba ke tempat baru, dengan cara memintal jaring panjang agar terbawa angin.

Produksi sutra[sunting | sunting sumber]

Laba-laba yang memproduksi dan memintal sutra

Saat laba-laba berpindah dari air ke darat pada periode Devon awal, mereka mulai memproduksi sutra untuk melindungi tubuh dan telur mereka.[5][6] Lalu, laba-laba mulai menggunakan sutranya untuk tujuan berburu. Awalnya berupa garis pandu atau garis sinyal, lalu sebagai jaring di semak-semak atau di tanah, yang akhirnya berkembang menjadi bentuk jaring aerial yang umum dijumpai di masa kini.[7]

Laba-laba memproduksi dari kelenjar spineret mereka, yang berada di ujung abdomen mereka. Tiap kelenjar memproduksi benang dengan fungsi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, sutra pengaman, sutra lengket untuk menjerat mangsa dan sutra halus untuk membungkus mangsa. Laba-laba menggunakan jenis kelenjar yang berbeda untuk memproduksi sutra yang berbeda, dan beberapa laba-laba dapat memproduksi hingga delapan jenis sutra selama hidupnya.[8]

Kebanyakan laba-laba memiliki tiga pasang spineret, masing-masing memiliki tujuannya sendiri. Terdapat juga laba-laba yang hanya memiliki satu pasang, dan beberapa memiliki hingga empat pasang.

Jaring membuat laba-laba dapat menangkap mangsa tanpa harus membuang energi dengan mengejarnya, membuatnya sebuah metode yang efisien untuk mengumpulkan makanan. Namun, kehematan energi ini setidaknya diimbangi oleh proses pembentukan jaring yang sangat memakan energi, karena jumlah protein yang sangat besar dalam bentuk sutra yang dibutuhkan untuk memproduksi jaring tersebut. Oleh karena itu, umum dijumpai laba-laba yang memakan sutranya sendiri untuk mendapati kembali energi yang digunakan untuk memintal. Melalui pencernaan, protein sutra tersebut terdaur ulang.

Jenis[sunting | sunting sumber]

Infografis yang menunjukkan proses pembuatan jaring bola spiral (klik gambar untuk detail lebih tinggi)

Ada berbagai jenis jaring laba-laba, dan banyak laba-laba yang diklasifikasikan bedasarkan jenis jaring yang dipintal. Jenis tersebut mencakup:

Semut yang terperangkap di jaring laba-laba.

Beberapa jenis sutra barangkali digunakan dalam pembuatan jaring, termasuk sutra tangkap lengket dan sutra tangkap "lembut", tergantung jenis dari laba-laba yang dimaksud. Jaring dapat dibuat secara vertikal (seperti pada kebanyakan jaring bola), horizontal (seperti pada jaring lembar)atau pada kemiringan apapun diantara keduanya. Diusukan suatu hipotesa bahwa jenis jaring aerial ini berkoevolusi dengan evolusi serangga terbang. Karena serangga merupakan mangsa utama laba-laba, berangkali berkembangnya penerbangan pada serangga memaksakan gaya seleksi yang kuat pada perilaku mencari mangsa pada laba-laba.[10][11] Lebih umum ditemukan pada famili yang memproduksi jaring lembar, beberapa jaring memiliki untaian jaring ireguler yang longgar diatasya untuk membingungkan dan menjatuhkan srrangga terbang, membuatnya lebih rentan terjebak pada jaring dibawahnya. Untaian tersebut barangkali juga digunakan untuk melindungi laba-laba dari predator seperti burung dan tawon.[12] Dilaporkan bahwa beberapa individu Nephila pilipes dapat secara bersamaan membangun sebuah kumpulan sistem jaring untuk melindungi diri dari predasi burung dari segala arah.[13]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Brasier, Cotton & Yenney 2009
  2. ^ Vollrath, F.; Selden, P. (December 2007). "The role of behavior in the evolution of spiders, silks, and webs". Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst. 38: 819–46. doi:10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110221. 
  3. ^ O.E.D.
  4. ^ Zhou, J., Lai, J., Menda, G., Stafstrom, J.A., Miles, C.I., Hoy, R.R. and Miles, R.N., 2022. Outsourced hearing in an orb-weaving spider that uses its web as an auditory sensor. Proceedings of the National Academy of Sciences, 119(14), p.e2122789119. https://doi.org/10.1073/pnas.212278911
  5. ^ Vollrath, F.; Selden, P. (December 2007). "The role of behavior in the evolution of spiders, silks, and webs". Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst. 38: 819–46. doi:10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110221. 
  6. ^ Kaston, B.J. (May 1964). "The evolution of spider webs". American Zoologist. 4 (2): 191–207. doi:10.1093/icb/4.2.191alt=Dapat diakses gratis. JSTOR 3881292. 
  7. ^ Blackedge, T. A.; Scharff, N.; Coddington, J. A.; Szuts, T.; Wenzel, J. W.; Hayashi, C. Y.; Agnarsson, I. (2009). "Reconstructing web evolution and spider diversification in the molecular era". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 106 (13): 5229–34. Bibcode:2009PNAS..106.5229B. doi:10.1073/pnas.0901377106alt=Dapat diakses gratis. PMC 2656561alt=Dapat diakses gratis. PMID 19289848. 
  8. ^ Craig, C. L. (1997). "Evolution of arthropod silks". Annual Review of Entomology. 42: 231–67. doi:10.1146/annurev.ento.42.1.231. PMID 15012314. 
  9. ^ Bond, J. E.; Opell, B. D. (1998). "Testing adaptive radiation and key innovation hypotheses in spiders". Evolution. 52 (2): 403–14. doi:10.2307/2411077. JSTOR 2411077. PMID 28568335. 
  10. ^ Vollrath, F.; Selden, P. (December 2007). "The role of behavior in the evolution of spiders, silks, and webs". Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst. 38: 819–46. doi:10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110221. 
  11. ^ Penalver, E.; Grimaldi, D. A.; Delclos, X. (2006). "Early Cretaceous spider web with its prey". Science. 312 (5781): 1761–61. doi:10.1126/science.1126628. PMID 16794072. 
  12. ^ Blackledge, T.A.; Coddington, J.A.; Gillespie, R.G. (January 2003). "Are three-dimensional spider webs defensive adaptations?". Ecology Letters. 6 (1): 13–18. doi:10.1046/j.1461-0248.2003.00384.x. 
  13. ^ Harvey, Mark S.; Austin, Andrew D.; Adams, Mark (2007). "The systematics and biology of the spider genus Nephila (Araneae:Nephilidae) in the Australasian region". Invertebrate Systematics. 21 (5): 407. doi:10.1071/is05016. ISSN 1445-5226.