Johannes Hämmerle
Tampilan
Johannes Maria Hämmerle | |
---|---|
Provinsi gerejawi | Medan |
Keuskupan | Sibolga |
Imamat | |
Tahbisan imam | 1968 |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Martin Georg Hammerle |
Lahir | 9 Juli 1941 Hausach, Baden-Württemberg, Jerman |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Pekerjaan |
|
R.P. Johannes Maria Hämmerle, OFM.Cap. (lahir 9 Juli 1941) adalah seorang imam Gereja Katolik asal Jerman, misionaris Kapusin di Pulau Nias, budayawan Nias, dan juga penulis. Ia bertugas sebagai misionaris di Pulau Nias sejak tahun 1971.[1]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Riwayat panggilan
[sunting | sunting sumber]Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Karya misi
[sunting | sunting sumber]Museum Pusaka Nias
[sunting | sunting sumber]Selama bermisi di Nias, Johannes rajin mengoleksi barang-barang budaya, seni, dan sejarah masyarakat Nias. Karena koleksinya semakin banyak, Johannes mengusulkan kepada dewan pimpinan Ordo Kapusin Sibolga untuk mendirikan suatu museum khusus menyimpan barang-barang koleksi tersebut. Museum akhirnya didirikan pada 10 November 1995 dengan nama Museum Pusaka Nias.[2]
Karya tulis
[sunting | sunting sumber]- Termasyhur - Teturia Desa Holi di Ulugawo, Nias (2021)
- Tuturan Tiga Sosok Nias (2019)
- Maena Nias: Sarana Penyampaian Pesan dan Kisah Hidup Orang Nias (2018)
- Pasukan Belanda di Kampung Para Penjagal (2017; ISBN 9786029599978)
- Turia Mazino (2017; ISBN 9786027228719)
- Daeli Sanau Talainga dan Tradisi Lisan Onowaembo Idanoi (2017; ISBN 9799574935)
- Sejarah Gereja Katolik di Pulau Nias (2015; ISBN 9786029599985)
- Geschichten und Gesänge von der Insel Nias in Indonesien (2005; ISBN 9783447058124)
- Asal Usul Masyarakat Nias: Suatu Interpretasi (2001; ISBN 9799574900)
- Hikaya Nadu (1995)
- Omo Sebua (1990)
- Fämato Harimao (1986)
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Tahun 2014, mendapat Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai Tokoh Pelestari Cagar Budaya.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Steenbrink, Karel (12 Mei 2015). Catholics in Independent Indonesia: 1945-2010 (dalam bahasa Inggris). Brill. hlm. 459. ISBN 978-90-04-28542-2.
- ^ Bintazi (2 September 2020). Sahöagölö Nias: Catatan Perjalanan Seorang Guru. CV Jejak. hlm. 111. ISBN 978-623-247-156-6.
- ^ "Profil Museum Pusaka Nias". Museum Nias. Diakses tanggal 22 September 2022.