Kereta rel listrik i9000
KRL KfW i9000 | |
---|---|
Beroperasi | Ya |
Produsen | PT INKA Bombardier Transportation |
Digantikan | Tokyo Metro seri 05 di Lin Tanjung Priok |
Konstruksi | 2011 |
Mulai beroperasi | 24 Agustus 2011-sekarang |
Tanggal rehabilitasi | 2019-2020 |
Formasi | 4 atau 8 kereta per set |
Nomor armada | 40 unit (K3 1 11 01-K3 1 11 40) |
Kapasitas | 628 penumpang (rata-rata) |
Operator | PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI Commuter |
Jalur dilayani | Y Commuter Line Yogyakarta |
Data teknis | |
Konstruksi bodi | Stainless Steel |
Panjang kereta | 20.000 mm |
Lebar | 2.990 mm |
Tinggi | 3.820 mm |
Pintu | 3 pintu di setiap sisi |
Kelajuan maksimum | 100 km/jam[1] |
Sistem traksi | VVVF-IGBT (IEC 349-2) Motor traksi: MJA.280-3 |
Transmisi | Static Inverter (SIV) |
Percepatan | 2,88 km/h/s[2] |
Perlambatan | 3,3 km/h/s (normal) 4,3 km/h/s (darurat) |
Sistem pembangkit | Listrik Aliran Atas (LAA) |
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udara | Konvekta (sebelum rehabilitasi) INKA I-Cond (setelah rehabilitasi) |
Elektrifikasi | 1.500 V DC |
Penangkap arus | Pantograf |
Bogie | Bolsterless Bogie Motor: MB-409 Trailer: TB-809 |
Abar | Electropneumatic Regenerative Brake |
Sistem keselamatan | TMS, Deadman Control, dan MITRAC |
Alat perangkai | Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour |
Kerja majemuk | Tidak Ada |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kereta Rel Listrik INKA seri EA202, atau yang lebih dikenal dengan KRL i9000 KfW, adalah kereta rel listrik AC produksi PT INKA, Madiun yang beroperasi di lintas Jogja-Solo-Palur. KRL ini dibeli oleh Kementerian Perhubungan Indonesia (Kemenhub) sejumlah 40 unit (10 set), dan disponsori oleh bank milik Pemerintah Federal Jerman, yakni "Kreditanstalt für Wiederaufbau" (KfW), yang namanya diidentikkan dengan KRL ini.[3].
PT INKA bekerjasama dengan Bombardier Transportation untuk membuat KRL ini dan selesai pada tahun 2011. Total 40 unit (10 rangkaian) berformasi 4 kereta mulai diboyong dari pabrik PT INKA, Madiun ke Jakarta dan melalui serangkaian ujicoba untuk melihat performa dan kehandalannya.
Pada awal tahun 2013, KRL yang bentuknya mirip dengan KRL-I ini menjalani ujicoba operasi sebelum dioperasikan pada saat ini.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]KRL i9000 pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Freddy Numberi, di Stasiun Jakarta Kota pada 24 Agustus 2011 bersama Kereta api Gajahwong.
KRL ini pada dasarnya memiliki formasi 4 kereta dalam satu rangkaiannya. Karena hanya berformasi 4 kereta dalam satu rangkaiannya, 2 rangkaian (TS) akhirnya digabung menjadi satu sehingga menjadi 8 kereta dalam satu rangkaiannya. Rangkaian yang pertama beroperasi adalah gabungan TS1+TS2 dan TS9+TS10 pada tanggal 19 Februari 2013, disusul TS3+TS4 dan TS5+TS6 pada tanggal 7 Maret 2013, serta TS7+TS8 pada tanggal 27 Maret 2013.
KRL ini juga sempat dioperasikan dengan rangkaian tunggal (1 TS), untuk KRL Feeder sebelum dioperasikan secara gabungan 2 TS untuk memenuhi formasi 8 kereta dalam 1 rangkaian. Pada awal ujicoba operasi, KRL ini hanya berdinas di lintas Duri-Tangerang pp, Tanahabang-Maja pp, serta feeder lintas Kampung Bandan-Jakarta Kota pp dan Manggarai-Tanahabang-Kampung Bandan-Jakarta Kota pp. Namun, KRL ini pada akhirnya beroperasi juga pada lintas lainnya di Jabodetabek.
KRL ini meskipun merupakan KRL dengan AC terdingin, tetapi KRL ini sempat ditarik ke PT INKA akibat beberapa masalah kehandalan seperti mogok, tetapi akhirnya kembali beroperasi lagi, meskipun hanya sebagai KRL Feeder dan jarang berdinas di lintas yang padat. Selain itu, karena kurangnya perawatan, banyak KRL ini yang ACnya menjadi panas.
Beberapa rangkaian KRL KfW yang tidak dibawa ke PT INKA juga sempat disimpan di Depo KRL Depok, namun pada akhirnya KRL KfW tersebut ditarik ke PT INKA Madiun juga untuk menjalani perbaikan.
Terkait dengan pengoperasian KRL Yogyakarta–Solo, KfW i9000 ini mengenakan corak batik Parang Barong serta kursi yang kini berwarna cokelat.[4][5]
Daftar rangkaian[3]
[sunting | sunting sumber]Susunan rangkaian | ||||
Nomor | 1 (TC) | 2 (M1) | 3 (M2) | 4 (TC) |
---|---|---|---|---|
TS1 | K3 1 11 01 | K3 1 11 02 | K3 1 11 03 | K3 1 11 04 |
TS2 | K3 1 11 05 | K3 1 11 06 | K3 1 11 07 | K3 1 11 08 |
TS3 | K3 1 11 09 | K3 1 11 10 | K3 1 11 11 | K3 1 11 12 |
TS4 | K3 1 11 13 | K3 1 11 14 | K3 1 11 15 | K3 1 11 16 |
TS5 | K3 1 11 17 | K3 1 11 18 | K3 1 11 19 | K3 1 11 20 |
TS6 | K3 1 11 21 | K3 1 11 22 | K3 1 11 23 | K3 1 11 24 |
TS7 | K3 1 11 25 | K3 1 11 26 | K3 1 11 27 | K3 1 11 28 |
TS8 | K3 1 11 29 | K3 1 11 30 | K3 1 11 31 | K3 1 11 32 |
TS9 | K3 1 11 33 | K3 1 11 34 | K3 1 11 35 | K3 1 11 36 |
TS10 | K3 1 11 37 | K3 1 11 38 | K3 1 11 39 | K3 1 11 40 |
- Keterangan* : Seluruh TS KRL KfW ini dibawah asuhan PUK (Pengawas Urusan Kereta) KRL Klaten (rencana alokasi untuk Depo KRL Solo Jebres bila telah selesai pembangunannya).
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "EMU | PT INKA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2012.
- ^ "Railways Products | PT Industri Kereta Api (Persero)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2017.
- ^ a b Majalah KA Edisi Juni 2014
- ^ "KRL Jogja – Solo Bakal Singgahi 11 Stasiun, Mana Saja?". Solopos.com. 2020-10-08. Diakses tanggal 2020-12-14.
- ^ Nugroho, Rento Ari. "Inilah Jenis KRL yang akan Dioperasikan PT KCI untuk Relasi Yogyakarta - Solo". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-12-14.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Electrical Multiple Unit-PT Inka Diarsipkan 2012-02-08 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs web resmi KRL Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine.