Kabupaten Belitung
Kabupaten Belitung
| |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | بليتوڠ 2°52′S 107°42′E / 2.867°S 107.700°E |
Julukan: Maldiven van Andalas | |
Motto: Maju terus, mawas diri | |
Koordinat: 2°52′S 107°42′E / 2.87°S 107.7°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kepulauan Bangka Belitung |
Tanggal berdiri | 4 Juli 1959[1] |
Dasar hukum | UU No. 31 Tahun 2024[1] |
Ibu kota | Tanjung Pandan |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Yuspian (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | MZ Hendra Caya |
Luas | |
• Total | 2.293,69 km2 (885,60 sq mi) |
Populasi (2024)[2] | |
• Total | 191.252 |
• Kepadatan | 80/km2 (200/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 91,96% Buddha 5,11% Kristen 2,40% - Protestan 1,74% - Katolik 0,66% Hindu 0,43% Konghucu 0,10%[2] |
• IPM | 74,49 (2023) tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 719 |
Pelat kendaraan | BN |
Kode Kemendagri | 19.02 |
DAU | Rp 376.540.510.000.- (2013)[4] |
Situs web | belitung |
Kabupaten Belitung (bahasa Melayu: Belitong, bahasa Belanda: Billiton) adalah sebuah kabupaten di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas 2.293,69 Km² dan berpenduduk 191.252 jiwa pada tahun 2024.[2] Ibu kota kabupaten ini berada di Tanjung Pandan. Sekitar 56,60% (108.987 jiwa) penduduk kabupaten ini bermukim di Tanjung Pandan.[2]
Geografis
[sunting | sunting sumber]Secara geografis Kabupaten Belitung terletak antara 107°08' BT sampai 107°58' BT dan 02°30' LS sampai 03°15' LS dengan luas seluruhnya 229.369 ha atau kurang lebih 2.293,69 km². Kabupaten Belitung merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 98 buah pulau besar dan kecil.[5]
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah Kabupaten Belitung antara lain;
Utara | Laut Natuna |
Timur | Selat Karimata dan Kabupaten Belitung Timur |
Selatan | Laut Jawa |
Barat | Selat Gaspar dan Kabupaten Bangka Selatan |
Iklim
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Belitung mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan pada tahun 2006 antara 3,3 mm sampai 691,6 mm dengan jumlah hari hujan antara 1 hari sampai 30 hari setiap bulannya. Curah Hujan tertinggi pada tahun 2006 terjadi pada bulan Desember yang mencapai 691,6 mm. Rata-rata temperatur udara pada tahun 2006 bervariasi antara 24,0 °C sampai 27,9 °C, di mana kelembaban udaranya bervariasi antara 81% sampai 92%, dan tekanan udara antara 1009,1 mb sampai dengan 1011,8 mb.[5]
Topografi
[sunting | sunting sumber]Mempunyai ketinggian kurang lebih 500 m dari atas permukaan laut dengan puncak tertinggi ada di daerah Gunung Tajam. Keadaan tanah di Kabupaten Belitung pada umumnya didominasi oleh kwarsa dan pasir, batuan aluvial dan batuan granit. Sedangkan daerah hilir (pantai) terdiri atas beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) utama, yakni:[5]
- Sebelah utara oleh DAS Buding
- Sebelah selatan oleh DAS Pala & Kembiri, dan
- Sebelah barat oleh DAS Brang dan Cerucuk.
Aliran Sungai
[sunting | sunting sumber]Kondisi topografi Pulau Belitung pada umumnya bergelombang dan berbukit-bukit telah membentuk pola aliran sungai di daerah ini menjadi pola sentrifugal, di mana sungai-sungai yang ada berhulu di daerah pegunungan dan mengalir ke daerah pantai. Sedangkan daerah aliran sungai mempunyai pola aliran sungainya berbentuk seperti pohon.
Luas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah Luas Kabupaten Belitung dirinci menurut Kecamatan:
Nomor | Kecamatan | Luas (km²) | Persentase (%) |
1 | Membalong | 909,550 | 39,65 |
2 | Tanjung Pandan | 378,448 | 16,50 |
3 | Badau | 458,200 | 19,95 |
4 | Sijuk | 413,992 | 18,05 |
5 | Selat Nasik | 133,500 | 5,82 |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Kepala daerah
[sunting | sunting sumber]Bupati pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Belitung. Bupati Belitung bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Belitung ialah Sahani Saleh, dengan wakil bupati Isyak Meirobie. Sebelumnya, pada Pemilihan umum Bupati Belitung 2018, Sahani Saleh berpasangan dengan Erwandi A. Rani untuk periode kedua, dan mereka memenangkan pemilu tersebut. Namun, Erwandi mengundukan diri sebagai wakil bupati pada 20 September 2018 karena mencalonkan diri sebagai anggota legislatif provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian, Isyak Meirobie menggantikan Erwandi sebagai wakil bupati Kabupaten Belitung, untuk masa jabatan 2018-2023.[6]
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati |
---|---|---|---|---|---|---|
16 | Sahani Saleh | 23 Juni 2018 | 31 Desember 2018 | (2018) | Periode 18 | Erwandi A. Rani (Hingga 20 September 2018) |
31 Desember 2018 | petahana | Isyak Meirobie |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Belitung dalam dua periode terakhir.[7][8]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 2 | 2 | |
Gerindra | 2 | 1 | |
PDI-P | 5 | 6 | |
Golkar | 4 | 3 | |
NasDem | 3 | 3 | |
PKS | 1 | 2 | |
PPP | 2 | 3 | |
PAN | 2 | 1 | |
Hanura | 3 | 3 | |
Demokrat | 1 | 1 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk Kabupaten Belitung per Kecamatan, tahun 2010 dan tahun 2020:
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk (2010) |
Jumlah Penduduk (2021)[2] |
---|---|---|---|
1. | Membalong | 24.172 | 27.117 |
2. | Tanjung Pandan | 86.031 | 104.152 |
3. | Badau | 12.752 | 15.328 |
4. | Sijuk | 26.677 | 31.673 |
5. | Selat Nasik | 6.333 | 5.734 |
Jumlah | 155.965 | 184.004 |
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku bangsa
[sunting | sunting sumber]Penduduk Kabupaten Belitung berasal dari beragam suku bangsa. Penduduk asli yang mendiami kabupaten ini termasuk suku Melayu, Sawang, kemudian suku Lingge, suku Ulim, suku Juru dan suku Parak.[9] Selain itu, pendatang dari Tiongkok yang mulai bermigrasi pada masa kolonial Belanda menjadikan warga Tionghoa memiliki jumlah signifikan. Suku lainnya yang berada di Belitung yakni orang Jawa, Bugis, Madura, Bawean, Batak, Bali, Buton, Ambon, dan beberapa suku lain dari berbagai provinsi di Indonesia.[10] Sementara bahasa yang umum digunakan di Belitung ialah bahasa Melayu Belitong dengan dialek atau aksen yang berbeda antara Urang Darat dan Melayu Pesisir.[10]
Agama
[sunting | sunting sumber]Mayoritas penduduk kabupaten Belitung menganut agama Islam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung tahun 2022, penduduk Belitung yang menganut agama Islam sebanyak 91,96%. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 5,11%, umumnya adalah warga Tionghoa. Penduduk yang beragama Kristen sebanyak 2,40% (Protestan 1,74% dan Katolik 0,66%), Hindu sebanyak 0,43% dan Konghucu 0,10%. Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 162 masjid, 125 musala, 8 vihara, 15 gereja Protestan, 1 gereja Katolik, 6 kelenteng dan 5 pura.[2]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Belitung berada di Pulau Belitung. Untuk bisa masuk ke kawasan ini, sarana utama yang bisa dilalui yakni melalui udara dan laut. Bandara utama yang ada di Belitung yakni Bandar Udara Internasional H. A. S. Hanandjoeddin. Bandara ini berada di Tanjung Pandan, dan pesawat yang bisa mendarat di sini yakni jenis Boeing 737-800NG dan Airbus A320. Sementara untuk perjalanan laut, terdapat Pelabuhan Tanjung Pandan.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Bahan Tambang
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Belitung memiliki hasil bumi berupa bahan galian, yaitu: timah, bijih besi, tanah liat, pasir bangunan, gelas serta kaolin yang diekspor baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Pertanian dan Perkebunan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Belitung menghasilkan rempah-rempah berupa lada yang berkualitas ekspor serta perkebunan sawit yang hasil produksinya sudah diekspor berupa minyak sawit mentah (CPO) serta banyak lagi hasil pertanian lainnya.
Kelautan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Belitung juga kaya dengan hasil lautnya yang juga diekspor ke luar negeri serta sektor pariwisata yang sangat indah terutama pantai dengan pasir yang sangat putih berkilau bak mutiara.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Kepulauan Bangka Belitung memiliki beragam wisata, dan wisata pantai menjadi salah satu tujuan utama wisatawan untuk berkunjung. Sementara di Kabupaten Belitung, beberapa lokasi wisata pantai menjadi destinasi unggulan pemerintah Kabupaten Belitung. Tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan di Kabupaten Belitung yakni:[11]
- Pantai Tanjung Kelayang
- Pantai Tanjung Tinggi
- Pantai Penyabong
- Pulau Lengkuas
- Desa Nelayan Tanjung Binga
- Pulau Batu Belayar
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2024 tentang Kabupaten Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15.
- ^ a b c d e f "Kabupaten Belitung Dalam Angka 2022" (pdf). www.belitungkab.bps.go.id. hlm. 13, 62, 147–148. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.babel.bps.go.id. Diakses tanggal 30 Desember 2023.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ a b c "Kondisi Geografis". portal.belitung.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-30. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Aryandi, Disa (20 September 2018). "Erwandi A Rani Resmi Undur Diri dari Jabatan Wakil Bupati Belitung". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-12. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Belitung 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Belitung 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-24. Diakses tanggal 2020-05-21.
- ^ "Sekilas Suku Sawang dan Keseniannya". portal.belitung.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ a b "Kebudayaan Masyarakat Belitung". www.belitunginfo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ "Objek Wisata". dispar.belitung.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal 16 Maret 2022.