Kapal perusak Jepang Ōnami (1942)
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Ōnami |
Pembangun | Galangan Kapal Fujinagata |
Pasang lunas | 15 November 1941 |
Diluncurkan | 31 Agustus 1942 |
Selesai | 29 Desember 1942 |
Mulai berlayar | 20 Januari 1943, |
Dicoret | 10 Februari 1944 |
Nasib | Tenggelam pada 25 November 1943 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal perusak kelas-Yūgumo |
Berat benaman |
|
Panjang | 119,15 m (390 ft 11 in) |
Lebar | 10,8 m (35 ft 5 in) |
Daya muat | 3,75 m (12 ft 4 in) |
Pendorong | |
Kecepatan | 35 knot (40 mph; 65 km/h) |
Awak kapal | 228 orang |
Senjata |
|
Catatan dinas | |
---|---|
Bagian dari: | Divisi Perusak ke-31 |
Operasi: | Pertempuran Tanjung St. George |
Ōnami (大波 , "Ombak besar") adalah sebuah kapal perusak kelas Yūgumo milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berlaga pada Perang Dunia II.
Rancangan
[sunting | sunting sumber]Kelas Yūgumo merupakan penerus dari kelas Kagerō dengan sedikit peningkatan pada kemampuan anti-pesawat. Jumlah awak kapal yang dapat ditampung mencapai 228 orang. Mereka memiliki panjang keseluruhan 119,17 meter (391 ft 0 in) dengan lebar 10,8 meter (35 ft 5 in), dan berdaya muat 3,76 meter (12 ft 4 in).[1] Berat benaman mereka mencapai 2.110 ton metrik (2.080 ton panjang) untuk muat standar dan 2.560 ton metrik (2.520 ton panjang) untuk muat penuh.[2] Untuk bagian permesinan, mereka memiliki dua turbin uap bergir Kampon, yang masing-masing menggerakkan satu poros penggerak menggunakan uap yang berasal dari tiga pendidih tabung air Kampon. Turbin tersebut dapat mengeluarkan tenaga sebesar 52.000 tenaga kuda poros (39.000 kW), dan dapat mendorong kapal hingga kecepatan 35 knot (65 km/h; 40 mph).[3]
Persenjataan utama pada kapal perusak kelas Yūgumo berupa tiga buah meriam Tipe 3 berlaras ganda, dua buah di bagian belakang kapal secara superfiring dan satu buah di bagian depan superstruktur.[2] Meriam dapat dinaikkan sampai kemiringan 75° untuk menembaki pesawat terbang. Tetapi karena tembakan yang lambat, pergerakan laras yang lama, serta ketiadaan sistem pengendali tembakan meriam, membuat meriam utama mereka tidak bisa digunakan sebagai senapan anti-pesawat.[4] Masing-masing dari kapal kelas ini dengan empat Meriam anti-pesawat Tipe 96 25-milimeter (1,0 in) dengan laras ganda, dan terus ditambah seiring berjalannya perang. Kapal kelas ini juga dilengkapi dengan delapan tabung torpedo 610-milimeter (24,0 in) (4 lubang di sisi kiri dan kanan). Satu torpedo cadangan juga sudah dipasang di setiap tabung. Senjata anti-kapal selam mereka terdiri dari 36 buah peledak kedalaman serta dua buah peluncur peledak kedalaman.[2]
Karier dan nasib
[sunting | sunting sumber]Pada malam 24-25 November 1943, Ōnami memimpin transportasi/evakuasi pasukan ke Pulau Buka. Dalam Pertempuran Tanjung St. George, dia ditorpedo oleh kapal perusak USS Charles Ausburne, Claxton dan/atau Dyson di 55 mil (89 km) arah timur-tenggara dari Tanjung St. George (05°15′S 153°49′E / 5.250°S 153.817°E). Ōnami meledak dan tenggelam beserta semua krunya, termasuk komandan Divisi Perusak ke-31 (Kapten Kiyoto Kagawa).[5] Kapten Kiyoto Kagawa secara anumerta dipromosikan dua pangkat, menjadikannya satu dari beberapa nakhoda kapal perusak Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang begitu dihormati.[butuh rujukan]
Kutipan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-459-4.Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-459-4.
- Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. Greenwich, UK: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Whitley, M. J. (1988). Destroyers of World War 2. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-326-1.