Lompat ke isi

Kartu Tarot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kartu tarot
Cara kartu tarot disusun untuk sesi membaca
Cara kartu tarot disusun pada sesi membaca

Tarot adalah sekelompok kartu berjumlah 79 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. 22 kartu disebut Arcana Mayor dan 56 kartu disebut Arcana Minor. Set Tarot yang paling populer adalah Tarot Rider-Waite-Smith yang diciptakan oleh A.E Waite dan ilustrator Pamela Colman Smith. Dokumen sejarah mengindikasikan bahwa Tarot berasal dari Italia. Sampai saat ini, permainan kartu Tarocchi masih sangat populer di Eropa.

Jenis-Jenis Kartu Tarot

[sunting | sunting sumber]

Kartu Tarot tersusun atas 78 kartu yang terbagi dalam dua kelompok yaitu Major Arcana dan Minor Arcana. Tarot yang paling populer saat ini adalah Tarot versi Rider-Waite-Smith. 22 kartu yang tergolong dalam Arcana Mayor sering disebut sebagai kartu trump, yang berarti mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan kartu-kartu Arcana Minor.

Arcana Mayor

[sunting | sunting sumber]

Berikut susunan kartu-kartu Arcana Mayor:
0 - Le Fou / Le Mat, Si Pandir
I - Le Bateleur, Penyihir
II - La Papesse, Sang Biarawati Agung
III - L'Impératrice, Maharani
IV - L'Empereur, Kaisar
V - La Pape, Sang Imam
VI - L'Amoureux, Pecinta
VII - Le Chariot, Kereta Kuda
VIII - La Force, Kekuatan
IX - L'Ermite, Sang Petapa
X - La Roue de Fortune, Roda Kehidupan
XI - Le Justice, Sang Keadilan
XII - Le Pendu, Pengorbanan
XIII - La Mort, Kematian
XIV - Tempérance, Kesederhanaan
XV - Le Diable, Sang Iblis
XVI - La Maison Dieu, Menara
XVII - L'Étoile, Bintang
XVIII - Le Lune, Rembulan
XIX - Le Soleil, Surya
XX - Le Jugement, Penghakiman
XXI - Le Monde, Dunia

Arcana Minor

[sunting | sunting sumber]

56 kartu yang tebagi menjadi 4 jenis kartu. Menurut tradisi Italia, jenis-jenis kartu tersebut adalah Tongkat yang mewakili jiwa, Cawan yang mewakili emosi, Pedang yang mewakili pikiran, dan Koin yang mewakili harta. Jumlah kartu tiap kelompok adalah 14 kartu.

Pada pembacaan kartu arcana minor, ada kartu biasa dan kartu terbalik. Pada kartu biasa, kartu dibaca sesuai makna aslinya. Ada beberapa cara yang digunakan para pembaca tarot dalam membaca arcana minor terbalik, di antaranya makna dari kartu telah melebihi kadar cukup dan simbol kartu dalam kehidupan diblokir oleh sesuatu. Tidak serta merta kartu arcana minor terbalik bermakna negatif, seperti Sepuluh Pedang yang melambangkan pemulihan bila terbalik dan penderitaan bila biasa.

Bandingkan kartu Arcana Minor dengan kartu remi modern, yang lebih dikenal dengan sebutan kartu Sekop, Hati, Keriting, dan Diamond dalam kartu remi. Setiap kelompok kartu Remi memiliki 13 kartu, yaitu As, 2-10, Jack, Queen dan King. Asal muasal kartu Remi pun berkaitan dengan kartu Tarot. Peradaban Eropa mulai memainkan kartu Remi dalam periode 1375-1380.

Dalam budaya Barat, kartu Tarot dipercaya memiliki kemampuan untuk meramal masa depan, nasib dan peruntungan, kartu Tarot bahkan dipakai sebagai alat untuk mencapai alam bawah sadar. Di negara-negara seperti Prancis, Italia, Swiss, Austria dan Jerman, Tarot masih menjadi permainan kartu favorit.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Kartu Tarot berasal dari Italia. Pada awalnya, permainan kartu tersebut bernama Carde da Trionfi, atau Kartu Kejayaan (Trionfi: berjaya atau menang, triumph). Sebanyak 28 dokumen tertanggal 1442-1463 mencantumkan permainan kartu bernama Trionfi. Kartu-kartu Trionfi tersebut pun masih dapat dijumpai saat ini. Setelah mendapat pengaruh dari Prancis, nama Trionfi berubah menjadi Tarocchi.

Kepopuleran kartu Tarot diperkirakan bermula sejak Antoine Court de Gebelin menerbitkan sebuah buku pada tahun 1781. Buku tersebut menyatakan bahwa pendeta-pendeta Mesir kuno telah melukis kartu Tarot berdasarkan Buku Thoth. Mereka kemudian membawa gambar-gambar tersebut ke Roma untuk dipersembahkan kepada Paus. Paus kemudian memperkenalkan Tarot ke Avignon, Prancis pada abad ke-14. Penjelasan Court de Gebelin dianggap tidak akurat karena tidak didukung oleh bukti-bukti sejarah dan ditulis sebelum Champollion menerjemahkan bahasa Mesir kuno, Hieroglif (Hieroglyph)

Pemerintah daerah di Eropa tidaklah selalu melarang permainan Tarot. Beberapa daerah bahkan memperbolehkan warganya memainkan Tarot dimana permainan kartu sejenis lainnya jelas-jelas dilarang, termasuk Gereja Katolik yang melarang keras permainan Tarot.

Hak eksklusif tersebut tidaklah berlangsung lama. Pada akhir abad ke-14 seorang penceramah dari Swiss, Johannes von Rheinfelden, secara tiba-tiba menyerang perjudian dan permainan kartu. Tractus de moribus et disciplina humanae conversationis diterbitkan pada tahun 1370 (Beberapa ahli menyatakan 1377).

Sebagai akibat dari pernyataan ini, John I dari Castile, pemerintah Firenze dan Basel secara bersamaan menerbitkan larangan bermain kartu. Beberapa tempat seperti Regensburg dan Duchy of Brabant pun menerbitkan larangan serupa pada tahun 1379. Bernard Siena memberi ceramah bahwa kartu bermain adalah hasil ciptaan Setan.

Tarot-tarot tertua saat ini dibuat pada awal sampai pertengahan abad ke-15. Ketiga set kartu tersebut adalah milik keluarga Visconti, keluarga yang paling berkuasa di Milan pada saat itu. Kartu-kartu tersebut dilukis untuk merayakan perkawinan antara keluarga Visconti dan Sforza, kemungkinan besar oleh Bonifacio Bembo dan pelukis-pelukis miniatur dari Ferrara. 35 kartu disimpan di Perpustakaan Pierpont Morgan, 26 kartu di Accademia Carrara, 13 kartu di Casa Colleoni, dan 4 kartu (Devil, Tower, Three of Swords, dan Knight of Coins) tidak dapat ditemukan, atau mungkin tidak pernah dibuat. Set kartu 'Visconti-Sforza' ini direproduksi secara meluas. Dalam set tersebut, Minor Arcana (kartu-kartu Pedang, Tongkat, Koin dan Cawan) dan Major Arcana digabungkan untuk merefleksikan ikonografi konvensional pada saat itu.

Simbolisme Tarot

[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi dan interpretasi Tarot berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Seringkali, ilustrasi Tarot dibentuk untuk melayani pandangan mistis dan kebutuhan penggunanya.

Berdasarkan interpretasi Arthur Edward Waite, artis Pamela Colman Smith melukis satu set lukisan Major Arcana. Hasil karya mereka kemudian diterbitkan oleh perusahaan percetakan, Rider Company. Set Tarot ini menjadi set yang paling populer di peradaban modern. Set kartu tersebut dikenal juga dengan sebutan Tarot Rider-Waite-Smith. A.E. Waite menerbitkan buku petunjuk interpretasi Tarotnya, The Pictorial Key to the Tarot (1910).

Dua puluh dua kartu yang terdapat dalam Arcana Mayor banyak menimbulkan perdebatan, baik arti dari set itu sendiri, maupun interpretasi masing-masing kartu. Secara umum, Arcana Mayor dimengerti sebagai perjalanan hidup the Fool (si Pandir), melalui segala prahala dan rintangan sampai akhirnya dia menemukan kebijaksanaan. Pengertian tersebut diusulkan oleh Eden Gray pada pertengahan abad ke-20.

Tarot dikaitkan dengan berbagai bidang studi seperti Astrologi, Numerologi Pythagoras, Kabalah, I Ching, dan lain-lain. Empat simbol Minor Arcana sering diasosiasikan dengan empat elemen dasar: udara (Pedang), api (Tongkat), air (Cawan), dan tanah/batu (Pentacle/Koin).

Terdapat intepretasi juga yang mengatakan bahwa Tarot merupakan alat yang mencatat ideologi-ideologi Pagan yang bertentangan dengan gereja pada masa itu, contohnya the Popess (Paus Wanita), Pentacle (Pentagram), The Magician (Penyihir), dll.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]