Kekristenan pada abad ke-19

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karakteristik Kekristenan pada abad ke-19 adalah kebangkitan Injili di beberapa negara mayoritas Protestan dan kemudian dampak pembelajaran Alkitab modern di gereja-gereja. Teologi liberal atau modernis adalah salah satu konsekuensi dari hal tersebut. Di Eropa, Gereja Katolik Roma sangat menentang liberalisme dan budaya "Georgia" yang timbul di Jerman, Italia, Belgia dan Prancis. Hal tersebut sangat mendorong pietas personal. Di Eropa, terdapat pergerakan umum untuk menjauhi perayaan agama dan keyakinan dalam ajaran Kristen dan pergerakan menuju sekulerisme. Dalam Protestanisme, kebangkitan pietistik menjadi hal umum.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]