Kendaraan setengah roda rantai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kendaraan setengah roda rantai adalah kendaraan yang memakai roda biasa di bagian depan untuk kemudi dan roda rantai di bagian belakang untuk mendorong kendaraan dan membawa sebagian besar beban. Tujuan dari kombinasi ini adalah untuk menghasilkan kendaraan dengan kemampuan segala medan layaknya tank namun punya setir kemudi layaknya kendaraan beroda biasa.

Performa[sunting | sunting sumber]

Keuntungan utama dari kendaraan setengah roda rantai dibandingkan kendaraan beroda biasa adalah bahwa roda rantai mengurangi tekanan pada area tanah tertentu dengan menyebarkan berat kendaraan di area yang lebih luas, yang memberikan mobilitas yang lebih besar di medan yang lembut seperti lumpur dan salju, tanpa memerlukan mekanisme kemudi yang kompleks dari kendaraan beroda rantai, sebagai gantinya mengandalkan roda depan mereka untuk mengarahkan kendaraan.

Tidaklah sulit bagi seseorang yang dapat mengendarai mobil biasa untuk mengemudikan kendaraan setengah roda rantai, yang merupakan keuntungan besar dibandingkan dengan kendaraan beroda rantai penuh yang harus memerlukan pelatihan khusus. Dengan demikian, kendaraan setengah roda rantai memfasilitasi mobilitas personel dan juga peralatan dengan sukses melintasi berbagai medan.

Kerugian utama adalah perawatan yang lebih intensif untuk mempertahankan ketegangan roda rantai, dan masa pakai roda rantai yang berkurang (hingga 10.000 km) dibandingkan dengan ban (hingga 80.000 km).