Lompat ke isi

Keresidenan Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Keresidenan Jepara adalah sebuah keresidenan yang terletak di Jawa Tengah. Keresidenan ini meliputi Jepara, Pati, dan Juana.[1]

Keresidenan Jepara dibentuk pada tahun 1817, dan bertahan hingga tahun 1901, ketika keresidenan ini dimasukkan sebagai afdeling di bawah Keresidenan Semarang. Pada tahun 1928, Afdeling Jepara dipisahkan dari Keresidenan Semarang untuk membentuk Keresidenan Kudus, yang bertahan selama 3 tahun. Setelah itu, Keresidenan Kudus digabungkan dengan Keresidenan Rembang bagian barat untuk membentuk Keresidenan Jepara-Rembang, yang meliputi Jepara, Rembang, Pati, Blora, dan Kudus.[2] Keresidenan ini merupakan salah satu keresidenan pengahasil rokok.

Berikut adalah daftar residen yang pernah memerintah Jepara.

Residen Jepara Mulai Selesai
Joan Adriaan Doornik 1817 1823
Diderik Willem Pinket de Haak 1823 1827
Annius Abrahami de Melverda 1827 1828
Willem de Vogel 1828 1836
Frederik Hendrik Doornik 1836 1837
Christiaan Frederik Eduard Praetorius 1837 1839
Hendrik Stephanus van Son 1839 1847
Johannes Lodewijk Benedictus Engelhard 1847 1848
Hermanus Douwe Potter 1848 1850
Charles Francois Boudriot 1850 1854
Martinus Antonie Jacobus Gaillard 1854 1855
Dirk Carel August van Hogendorp 1855 1857
Christiaan Castens 1857 20 November 1862
Hendrik Elias de Vogel 20 November 1862 19 Agustus 1866
Philip Willem Abraham van Spall 19 Agustus 1866 5 Agustus 1867
Pieter Cornelis Wijnmalen 5 Agustus 1867 30 Oktober 1875
Johan Willem Moojen 30 Oktober 1875 22 Maret 1881
Leendert Wessels 22 Maret 1881 3 Maret 1883
Johannes Petrus Metman 3 Maret 1883 10 Agustus 1889
Willem Christiaan Jan Castens 10 Agustus 1889 18 April 1894
Pieter Frederik Sythoff 18 April 1894 22 Juni 1897
Johannes Willem Mesman 22 Juni 1897 5 Juni 1899
Gerardus Adrianus Hogenraad 5 Juni 1899 1 Januari 1901


  1. ^ Ashadi (2006). Warisan Walisongo: Telaah Kritis atas "Cinanisasi" dalam Proses Islamisasi di Jawa Melalui Penelusuran Sejarah dan Transformasi Arsitektural: Dilengkapi dengan Gambar-Gambar Kuno. Lorong Semesta. hlm. 74. 
  2. ^ Moehadi; Pratitis, Titi; Mulyono; Priyanto, Supriyo; Galba, Sindu (1988). Dampak Modernisasi Terhadap Hubungan Kekerabatan di Daerah Jawa Tengah. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 13.