Lompat ke isi

Kereta khusus penumpang perempuan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta khusus wanita pada KRL Commuter Line.
Kereta khusus wanita pada KRL Commuter Line.

Kereta khusus penumpang wanita adalah sebuah kereta penumpang yang digunakan khusus untuk wanita. Kereta penumpang tersebut telah ada di beberapa kereta di Jepang, India, Mesir, Iran, Brasil, Meksiko, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Uni Emirat Arab, sementara penumpang di beberapa negara lainnya belum diperkenalkan.

Di seluruh kereta Cairo Metro, dua kereta tengah (ke-4 dan ke-5) dari masing-masing kereta digunakan khusus untuk wanita (kereta ke-5 digunakan untuk kereta penumpang campuran setelah 21.00). Kereta-kereta tersebut digunakan sebagai opsi untuk wanita yang tidak ingin bersama dengan laki-laki di kereta yang sama; namun, wanita tetap dapat masuk ke kereta lainnya secara bebas. Kebijakan ini diperkenalkan untuk melindungi wanita dari serangan seksual oleh pria.[1]

Sebuah kereta khusus wanita di Rio de Janeiro Metro.

Pada April 2006, Rio de Janeiro Metro mengeluarkan mandat yang dibuat oleh hukum negara pada bulan sebelumnya, yang memberikan kereta-kereta penumpang khusus wanita untuk menghindari serangan seksual. Untuk kereta dengan enam kereta penumpang penumpang, satu kereta penumpang ditandai dengan warna merah jambu sebagai tanda bahwa kereta penumpang tersebut dikhususkan untuk wanita, dan hanya wanita yang boleh memasukinya dari Senin sampai Jumat pada jam-jam sibuk, antara pukul 06.00 dan 09.00 dan antara 17.00 dan 20.00.[2]

Bus-bus khusus wanita dibuat di Mexico City pada 2008.[3] Metro Mexico City memiliki mobil khusus wanita.[4] Mexico City juga memiliki taksi dan bus khusus wanita yang disebut "jalur merah muda". Bus dan taksi sekarang hilang.

Sejarah praktik

[sunting | sunting sumber]
Tanda yang sebelumnya digunakan pada Jalur Utama Chuo

Kereta penumpang khusus wanita yang paling awal digunakan di Jepang adalah pada 1912 di Jalur Utama Chuo pada masa sekarang, ketika kereta penumpang tersebut diperkenalkan saat jam-jam sibuk untuk memisahkan pelajar laki-laki dan wanita.[5][6] kereta penumpang jalanan khusus wanita diperkenalkan di Kobe pada 1920, dan Jalur Kereta Api Hankyu menjalankan kereta-kereta khusus untuk para siswi yang ingin pergi ke Kobe dan Nishinomiya pada 1930-an.

Kereta api penumpang yang secara khusus digunakan untuk wanita dan anak-anak diperkenalkan di Jalur Utama Chuo dan Jalur Keihin-Tohoku pada 1947, setelah akhir Perang Dunia II.

Serangan seksual di Malaysia merupakan hal umum, dan sejak 2010, kereta-kereta di Jalur Kereta Api Malaysia ditambahi sebuah kereta penumpang khusus wanita yang diwarnai merah jambu.[7] Terdapat juga bus khusus wanita di Kuala Lumpur sejak 2010.[8] Pada 2011, pemerintah meluncurkan sebuah pelayanan taksi khusus wanita di wilayah Kuala Lumpur besar.[9] Taksi-taksi tersebut dikendarai supir wanita, dan dioperasikan melalui pemanggilan telepon.[10]

Sebuah kereta penumpang khusus wanita di India

Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Sebuah perusahaan kereta api Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, memperkenalkan kereta penumpang khusus wanita di beberapa rangkaian KRL Jabotabek di wilayah metropolitan Jakarta sejak Agustus 2010 sebagai tindakan terhadap beberapa laporan pelecehan seksual di tempat-tempat publik, termasuk kereta commuter dan bus.[11]

Kereta penumpang khusus wanita di kereta commuter biasanya ditandai dengan stiker ungu atau merah jambu yang besar, dengan tulisan "Kereta Khusus Wanita", dan berada di bagian paling depan dan paling belakang dari kereta tersebut.

Sejak 1 Oktober 2012, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Commuter Jabodetabek meluncurkan kereta khusus wanita (Tokyo Metro seri 6000, rangkaian 6107F).[12] Setiap kereta tersebut hanya boleh digunakan oleh wanita, sementara pria tidak diperbolehkan masuk kereta tersebut. Namun, rangkaian kereta khusus wanita tersebut dikembalikan menjadi kereta biasa dengan kereta khusus wanita hanya di kereta ujung nomor 1 dan 8 hingga kini.

Sejak pertengahan 2014, kereta-kereta yang baru didatangkan dari Jepang tidak diberi stiker kereta khusus wanita pada kereta ujungnya, namun tetap digunakan sebagai kereta khusus wanita. Walaupun kereta eksisting masih menggunakan stiker tersebut sampai 2018, kereta tersebut tetap digunakan sebagai kereta khusus wanita.

Seperti Jepang, Taiwan memiliki kereta penumpang khusus wanita di pelayanan lokal TRA pada 2006. Namun karena tidak memiliki dampak dan diskriminasi gender, kereta-kereta penumpang tersebut ditiadakan setelah 3 bulan.[13][14] Terdapat juga tempat tunggu khusus wanita pada waktu-waktu tertentu (contohnya, pada jam-jam malam di Taipei Metro).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]