Kirman (provinsi Sasaniyah)
Kirman Kirmān | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Provinsi di Kekaisaran Sasaniyah | |||||||||
224 – 650 | |||||||||
Peta wilayah Kirman | |||||||||
Ibu kota | Kármana (224–480s) Shiragan (480s–650) | ||||||||
Sejarah | |||||||||
Era sejarah | Abad Kuno Akhir | ||||||||
• Didirikan | 224 | ||||||||
650 | |||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Iran |
Kirman (Bahasa Persia Pertengahan: Kirmān) adalah sebuah provinsi di Kekaisaran Sasaniyah pada masa abad Kuno Akhir, yang sekarang meliputi Kerman di Iran. Provinsi ini berbatasan dengan Pars di barat, Abarshahr dan Sakastan di timur laut, Paradan di timur, Spahan di utara, dan Mazun di selatan. Ibu kota provinsi ini adalah Shiragan.
Provinsi ini diketahui berfungsi seperti kerajaan vasal, yang mana hampir semua pemimpinnya adalah pangeran dari keluarga kerajaan, dan menyandang gelar Kirmanshah (Raja Kirman). Gubernur non-kerajaan yang memimpin provinsi ini menyandang gelar marzban.
Nama
[sunting | sunting sumber]Nama provinsi ini didapat dari Bahasa Persia Kuno, Karmāna; etimologi nama ini masih didebatkan, teori populer menyatakan bahwa nama Kirman didapat dari Bahasa Iran Kuno, *kṛma- dan Bahasa Persia Pertengahan, kerm (cacing).[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Provinsi ini berasal dari Kekaisaran Partia, namun setidaknya pada awal abad ketiga telah dikuasai oleh raja Sasaniyah pertama, Ardashir I (224–242). Menurut sejarawan Iran, ath-Thabari, Ardashir I menggulingkan kekuasaan raja lokal di Kirman yang bernama Balash, yang merupakan bagian keluarga kerajaan Arsacid atau tujuh klan Partia.[2] Setelah provinsi ini dikuasai, dia membangun kota Veh-Ardashir dekat Dasht-e Loot.[3] Kotanya relatif kecil tetapi memiliki perlindungan yang kuat dengan dikelilingi oleh taman dan diairi oleh qanat, sumber air, dan waduk. Ardashir I juga membangun Narmashir, sebuah kota perdagangan yang dibangun dekat dengan sungai kecil di dekat kota kuno Bam.[4] Ibu kota provinsi saat itu, oleh penulis Yunani, Ptolemaeus, yang hidup pada era akhir Partia, menyebutkan bahwa Alexandria dan Kármana mētrópolis sebagai kota-kota di provinsi itu, sementara Ammianus Marcellinus menyebutkan bahwa "Ibu kota Carmana [kota-kota provinsi]", namun tidak memberikan informasi tambahan mengenai provinsi ini.[2] Salah satu dari anak-anak Ardashir I, yang juga bernama Ardashir, ditunjuk sebagai gubernur Kirman dan mendapatkan gelar Kirmanshah, yang mana ia melanjutkan pemerintahannya saat suksesor Ardashir, Shapur I (240–270), menjabat.[2] Menurut legenda, kota Mahan juga dibangun pada masa Sasaniyah oleh salah satu gubernur Sasaniyah Kirman, Adhar Mahan.[2]
Shapur II (309–379), setelah kampanye sukses melawan suku-suku arab di Semenanjung Arabia, memberikan tanah-tanah untuk bermukim ke orang Arab di beberapa tempat di kekaisarannya, seperti Kirman, dimana beberapa suku tersebut dimukimkan di Aban.[3] Pada masa kepemimpinan Shapur III (383–388), anaknya, Bahram IV, memerintah Kirman, dia membangun kota Shiragan, yang mana akan menjadi ibu kota provinsi selama sisa masa Sasaniyah.[5][4] Kota itu berperan penting pada ekonomi Sasaniyah, karena percetakan koinnya dan menjadi situs agrikultural penting di provinsi.[6] Khosrow I (531–579) memiliki peran penting pada pembantaian suku Pariz dan memindahkan kampung halaman mereka. Lebih lanjut, pada masa pemerintahannya, Kirman menjadi situs kultivasi yang besar, dimana banyak dari qanat dibangun. Menurut cerita legenda, penanaman pohon secara besar-besaran juga terjadi.[3] Dia juga membagi kekaisaran menjadi empat distrik militer, yang dikenal dengan nama kust—Kirman, menjadikan provinsi ini sebagai bagian dari kust Nemroz (tenggara).kust.
Pada masa penaklukan Persia oleh bangsa Arab, raja terakhir Sasaniyah, Yazdegerd III (632–651) melarikan diri ke Kirman pada tahun 649/650. Namun, sesaat setelahnya dia meninggal Kirman setelah terasingkan oleh marzban provinsi. Orang-orang Arab kemudian memasuki Kirman, dimana mereka mengalahkan dan membunuh marzban, dan seluruh Kirman ditaklukan.[7] Komandan militer Arab, Mujashi bin Mas'ud al-Sulami, memimpin penaklukan Kirman, mengambil alih beberapa kota dengan paksa sementara beberapa lainnya menyerahkan diri tanpa ada perlawanan yang besar.[8] Orang-orang Arab juga menerima migran orang-orang Baloch dari timur Laut Kaspia, yang mana menguasai beberapa provinsi sebelum kedatangan orang Arab.[9] Sebagai hasil dari penaklukan, banyak penduduk asli di provinsi ini mengungsi ke provinsi-provinsi terdekatnya seperti Sakastan dan Makran.[2]
Geografi, perdagangan, dan administrasi
[sunting | sunting sumber]Perdagangan Kirman bergantung pada Pars dan Media, baik yang melalui Teluk Persia atau jalan darat melalui kota-kota besar seperti Istakhr dan Hamadan. Pelabuhan di Hormazd mampu mendistribusikan barang impor melalui Valashgird menuju Jiroft dan rute bagian selatan di provinsi. Jiroft juga tersambung dengan bagian tengah Kirman melalui pegunungan di Bahramabad, kemudian melalui rute bagian tenggara dari Kirmanshah dan Yazd menuju kota berbenteng Veh-Ardashir, yang mana juga tempat percetakan koin pada masa itu.[10]
Satu āmārgar (kepala pengawas fiskal) ditunjuk untuk seluruh wilayah di provinsi Kirman, yang artinya bahwa pejabat tersebut adalah orang penting di provinsi.[11]
Daftar gubernur
[sunting | sunting sumber]- Ardashir Kirmanshah (ca. 224 - pertengahan abad ke-3)
- Adhar Mahan (???-???)
- Bahram Kirmanshah (???-388)
- marzban tidak diketahui namanya (???-650)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Schmitt 1990, hlm. 822-823.
- ^ a b c d e Planhol & Hourcade 2014.
- ^ a b c Christensen 1993, hlm. 179.
- ^ a b Christensen 1993, hlm. 182.
- ^ Al-Tabari 1985–2007, v. 5: p. 69.
- ^ Brunner 1983, hlm. 771-772.
- ^ Morony 1986, hlm. 203-210.
- ^ Daryaee 2011, hlm. 214.
- ^ Elfenbein 1988, hlm. 633-644.
- ^ Brunner 1983, hlm. 771-773.
- ^ MacKenzie & Chaumont 1989, hlm. 925-926.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Bosworth, C. Edmund (2013). "KERMAN v. From the Islamic Conquest to the Coming of the Mongols". Encyclopaedia Iranica.
- Bosworth, C. Edmund (2011). "QOFṢ". Encyclopaedia Iranica.
- Brunner, Christopher (1983). "Geographical and Administrative divisions: Settlements and Economy". The Cambridge History of Iran: The Seleucid, Parthian, and Sasanian periods (2). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 747–778. ISBN 978-0-521-24693-4.
- Christensen, Peter (1993). The Decline of Iranshahr: Irrigation and Environments in the History of the Middle East, 500 B.C. to A.D. 1500. Museum Tusculanum Press. hlm. 1–351. ISBN 9788772892597.
- Daryaee, Touraj (2011). The Oxford Handbook of Iranian History. Oxford University Press. hlm. 1–432. ISBN 978-0199875757. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-01. Diakses tanggal 2017-01-29.
- MacKenzie, D. N.; Chaumont, M. L. (1989). "ĀMĀRGAR". Encyclopaedia Iranica. hlm. 925–926.
- Morony, M. (1986). "ʿARAB ii. Arab conquest of Iran". Encyclopaedia Iranica, Vol. II, Fasc. 2. hlm. 203–210.
- Morony, Michael (1989). "BEH-ARDAŠĪR". Encyclopaedia Iranica, Vol. IV, Fasc. 1. hlm. 93–94.
- Planhol, Xavier de; Hourcade, Bernard (2014). "KERMAN ii. Historical Geography". Encyclopaedia Iranica.
- Al-Tabari, Abu Ja'far Muhammad ibn Jarir (1985–2007). Ehsan Yar-Shater, ed. The History of Al-Ṭabarī. 40 vols. Albany, NY: State University of New York Press.
- Zarrinkub, Abd al-Husain (1975). "The Arab conquest of Iran and its aftermath". The Cambridge History of Iran, Volume 4: From the Arab Invasion to the Saljuqs. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 1–57. ISBN 978-0-521-20093-6.
- Schmitt, Rüdiger (1990). "CARMANIA". Encyclopaedia Iranica, Vol. IV, Fasc. 7. hlm. 822–823.
- Elfenbein, J. (1988). "BALUCHISTAN iii. Baluchi Language and Literature". Encyclopaedia Iranica, Vol. III, Fasc. 6. hlm. 633–644.