Komputasi hijau
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (November 2013) |
Komputasi hijau (bahasa Inggris: green computing) adalah kajian dan praktik penggunaan sumber daya komputer secara efisien. Sasaran primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL (triple bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum nilai dan kriteria untuk pengukuran kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik.
Sistem TI modern bergantung pada campuran rumit manusia, jaringan, serta perangkat keras. Karenanya, suatu prakarsa komputasi hijau harus bersifat sistematis dan ditujukan bagi masalah yang semakin rumit. Unsur-unsur dari solusinya dapat berupa kepuasan pengguna akhir, restrukturisasi manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, pembuangan limbah elektronik, telecommuting, virtualisasi sumber daya server, penggunaan energi, solusi thin client, serta ROI (return on investment).
Definisi
[sunting | sunting sumber]Komputasi Hijau (Green Computing) adalah adalah suatu cara atau metode dalam ruang lingkup penggunaan komputer dan perangkat IT lainnya untuk menghemat energi, mengurangi pemanasan global maupun pencemaran lingkungan. Dalam komputasi hijau lebih mengacu pada komputasi yang ramah lingkungan. Tujuan komputasi hijau sama dengan gerakan go green pada umumnya yaitu mengurangi penggunaan bahan berbahaya. Dari sisi perangkat keras, perangkat komputer yang sudah memiliki sertifikasi energy star merupakan standar internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Dari sisi perangkat lunak yang menerapkan fungsi untuk mengendalikan penghematan sumber daya perangkat listrik. Dalam komputasi hijau cenderung lebih dilihat dari penggunanya. Dengan keahlian dan pemikiran pengguna yang bisa membuat suatu barang elektronik yang sudah tidak terpakai (bekas) dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu untuk membuangnya menjadi sampah.
Metode Komputasi Hijau (Green Computing)
[sunting | sunting sumber]Banyak cara/tips yang dapat kita lakukan untuk mendukung dan berkontribusi dalam green computing. Ada beberapa metode yang dapat kita lakukan.
Green Computing pada PC
[sunting | sunting sumber]- Menggunakan komputer seperlunya, apabila sudah tidak digunakan sebaiknya komputer dimatikan saja, terutama pada malam hari.
- Screen server bukanlah penyimpan energi, lebih baik mematikan monitor.
- Apabila tidak mematikan komputer, lebih baik memilih mode power hibernate agar menghemat 98% energi.
- Menggunakan PC dan printer yang sama agar memudahkan proses Recycle
- Lebih baik mengupgrade RAM daripada membei PC baru.
- Lebih baik memilih virtualisasi daripada membeli hardware baru (hemat 70% energi)
- Jangan terlalu cepat membuang/mengganti PC, lebih baik melakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan.
- Pilih peripheral berlogo energy star
Green Computing pada laptop
[sunting | sunting sumber]- Mengurangi penggunaan backlight.
- Matikan bluetooth dan wifi apabila tidak digunakan.
- Melepaskan MMC dan flashdisk apabila tidak digunakan.
- Mematikan laptop apabila sudah tidak digunakan.
- Gunakanlah power saving setting.
- Mengecilkan volume suara dan kontras layar
- Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi.
- Atur layar dan harddisk pada mode sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan.
- Jangan terlalu cepat membeli laptop baru, lebih baik menguprade RAM.
- Jangan membuang laptop, lebih baik melakukan recycle atau donasikan ke pihak lain, apabila sudah tidak digunakkan.
Green Computing pada metode paperless
[sunting | sunting sumber]- Usahakan untuk menggunakan metode paperless dalam berbagai urusan, karena dapat mengurangi sampah carbon footprint.
- Menerapkan document management system, electronic invoicing, dan electronic business process.
Green Computing pada paperless education
[sunting | sunting sumber]- Hindari penggunaan kertas, lebih baik menggunakan file elektronik ataupun blog dalam pengumpulan tugas.
- Menerapkam eLearning system dalam proses pembelajaran.
- Menggunakan chatting dan social networking untuk mendukung media pembelajaran.
Green Computing pada paperless Branding dan Marketing
[sunting | sunting sumber]- Tidak menggunakan lagi kartu nama, CV, koran, majalah, dan barang-barang yang berbahan dari kertas untuk personal branding.
- Memanfaatkan internet sebagai alat untuk branding, marketing, ataupun bisnis
Penerapan Green Computing dalam kehidupan sehari-hari
[sunting | sunting sumber]Green computing dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Dan ini lah beberapa penarapannya:
Green Computing Pada Data Center
[sunting | sunting sumber]Data center memiliki beberapa permasalahan, yaitu mahalnya biaya maintanence, biaya operasional lalu ada juga permasalahan pada konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan. Namun dengan penerapan green computing hal itu dapat diselesaikan dengan penerapan berbagai hal berikut:
- Teknologi Server Hemat Energi
Yaitu dengan pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini berguna untuk efisiensi kinerja processor.Teknologi ini terdapat pada Intel (speedstep), AMD (coolnow), Sun Microsystem (coolthread).Keuntungan yang diperoleh dengan teknologi ini adalah hemat energi, karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
- Teknologi Virtualization
Dengan teknologi virtualization dari sebuah mesin didalamnya memiliki tiga mesin namun secara virtual keuntungan yang didapat dengan teknologi ini adalah hemata ruang, energi, kabel, dan optimalisasi mesin.
- Teknologi Blade Server
Teknologi ini yaitu teknologi yang membuat tampilan server dengan bentuk fisik horizontal, dikarenakan bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, dan energi dibandingkan bila bentuk fisiknya vertikal.
- Data Center Power Efficiency Metrics
Yaitu adalah teknologi untuk penghematan penggunaan energi, dengan dua parameter: PUE (Power Usage Efficiency), DCE (Data Center Efficiency).Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0.
Green Computing Pada Stasiun Kerja
[sunting | sunting sumber]Biasanya pada sebuah perkantoran workstation merupakan penyedot energy terbesar, tetapi dengan solusi berikut yang berpatokan pada green computing hal tersebut dapat diakali:
- Teknologi Power Management
Teknologi yang terdapat pada BIOS ini melalui ACPI (Advanced Configuration & Power Interface) akan memotong penggunaan energ rata-rata sebesar 25% konsumsi energi.
- Tim Klien
Dengan Tim Klien konsumsi energi hanya sebesar 50%
- Ganti Desktop PC Dengan Laptop
Dengan pergantian desktop PC dengan laptop jelas penggunaan energy pada workstation akan berkurang besar, dikarenakan konsumsi energi laptop lebih kecil.
Green Computing Pada Lingkungan kerja
[sunting | sunting sumber]Dengan penerapan green computing pada lingkungan kerja kita dapat menghemat biaya maintenance, operasional, energi, dan juga transportasi. Untuk penerapanya ada 3 pilihan:
- Skype, solusi voip
- Solusi IM (Instant Messaging)
- Solusi unified communication (voip + IM)
Green Computing Pada Diri Sendiri
[sunting | sunting sumber]Green computing pada diri sendiri adalah hal yang kita bisa lakukan pada sehari harinya, misalnya dengan menggunakan komputer daur ulang atau menggunakan komputer dulu yang di upgrade spec-nya, menggunakan kertas daur ulang untuk pencetakan dokumen, menggunakan layar monitor seperlunya. Inti dari green computing pada diri sendiri adalah penggunaan energi secara hemat dan efisien.
Manfaat Green Computing
[sunting | sunting sumber]- Menghemat daya dan hemat listrik
- memperpanjang usia perangkat computer
- mengurangi emisi karbondioksida
- membutuhkan sedikit hardware
- Penghematan kertas
- Terhindar dari krisis listrik berlanjut
- Memelihara lingkungan agar menjadi lebih baik
- Ramah lingkungan