Komunikasi teknologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Komunikasi teknologi adalah suatu proses pertukaran informasi yang dilakukan oleh antar individu dengan dibantu teknologi baik analog ataupun digital dengan fungsi sebagai media yang menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya tertutup, artinya tidak semua orang dapat melihat, membaca ataupun mendengarnya.

Komunikasi[sunting | sunting sumber]

Komunikasi berpangkal dari perkataan latin yaitu communis yang secara harfiah adalah membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Terdapat makna lain dari bahasa latin lainnya tentang komunikasi yaitu communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart, 1983).[1]

Harold D. Laswell menjabarkan tentang definisi komunikasi, menurutnya cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”. Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981) bahwa “komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.[2]

Unsur-unsur komunikasi[sunting | sunting sumber]

Unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi dapat dijabarkan secara rinci, diantaranya ialah sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan balik dan lingkungan seperti yang dijelaskan oleh beberapa ahli dalam pengertian berikut ini.[3]

Sumber[sunting | sunting sumber]

Sumber sering disebut pengirim atau komunikator, semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, seperti misalnya organisasi, lembaga, atau partai.

Pesan[sunting | sunting sumber]

Pesan merupakan sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima, pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi yang isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat ataupun propaganda.

Media[sunting | sunting sumber]

Media merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media mempunyai bermacam-macam bentuk, misalanya pancaindra sebagai media komunikasi antarpribadi, media massa, media elektronik baik analog maupun digital.

Penerima[sunting | sunting sumber]

Penerima dapat disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan. Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber. Penerima juga bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa juga dalam bentuk kelompok, partai atau negara.

Efek[sunting | sunting sumber]

Efek dapat dikatakan juga sebagai pengaruh, yang artinya perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek atau pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).[4]

Umpan balik[sunting | sunting sumber]

Umpan balik atau tanggapan balik merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima, akan tetapi umpan balik bisa berasal dari unsur lainnya seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Sebagai contoh sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

Lingkungan[sunting | sunting sumber]

Lingkungan merupakan perkembangan tentang pandangan dari komunikasi, unsur lingkungan dikemukakan oleh Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora atau sebagai faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan kedalam 4 macam diantaranya faktor lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.[5]

  1. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi jika tidak terdapat hambatan fisik, contohnya geografis.
  2. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya serta ekonomi dan politik.
  3. Lingkungan psikologis merupakan pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi, misalnya menghindari kritikan yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
  4. Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat dalam melakukan kegiatan komunikasi. Perlu diketahui banyak terjadi proses komunikasi tertunda karena adanya pertimbangan waktu, contohnya adalah musim.

Teknologi[sunting | sunting sumber]

Teknologi secara harfiah berasal dari kata Prancis yaitu La Teknique yang berarti suatu konsep yang dibuat sebagai upaya proses pewujudan secara rasional. pemahaman rasional disini ialah suatu proses yang dapat dilakukan secara berulang-ulang atau berkali-kali. Teknologi merupakan modifikasi manusia yang dikembangkan dari teknologi yang sudah ada secara alami yang kemudian diproses kedalam media sesuai kebutuhannya masing-masing.

Menurut A. Grant teknologi dapat dijelaskan dengan menggunakan perspektif payung Grant di mana terdapat dua aspek yang sangat menonjol pada teknologi komunikasi yaitu perangkat keras dan perangkat lunaknya. Perangkat keras merupakan pondasi utama di dalam sistem teknologi komunikasi, dapat dibuktikan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang tidak lepas dari perangkat kerasnya. Setelah itu dikembangkan sistem perangkat lunak sebagai pengantar pesan dari teknologi komunikasi tersebut.[6]

Roger (1986) membuat definisi perangkat keras dan perangkat lunak tentang kaitannya pada teknologi komunikasi yaitu tentang adanya perangkat keras, struktur organisasi, dan biaya sosial dari kumpulan individu, proses, serta pertukaran informasi dari individu satu ke individu yang lainnya.[7] Ada faktor lain yang lebih besar yang dikemukakan oleh Ball-Rokeach (1985), Rokeach menjelaskan tentang media teori sistem kebebasan yang secara harfiahnya adalah teori ketergantungan sistem media. Dalam teorinya tersebut dijelaskan bahwa komunikasi dapat kita pahami dengan menggunakan analisis relasi ketergantungan yang dimulai dari berbagai tingkatan, termasuk level individu, organisasi, dan sistem. Dalam sistem ini Rokeach mengidentifikasikannya kedalam 3 (tiga) analisis diantaranya, sistem media, sistem politik, dan sistem ekonomi.

Perspektif Payung Grannt dalam komunikasi berteknologi dapat dijelaskan sebagai berikut. Perangkat keras dan perangkat lunak berada pada tingkatan paling bawah, sedangkan di tingkatan kedua ditempati oleh struktur organisasi yang menjelaskan bahwa kelompok / lembaga yang mempunyai andil dalam terciptanya produksi dan distribusi teknologi. Kemudian pada tingkatan yang paling atas adalah sistem sosial yang meliputi 3 analisis yang dikemukakan oleh Ball-Rokeach yaitu sistem media, sistem politik, dan sistem ekonomi. Dan pada pegangan payung terdapat pengguna itu sendiri, implikasinya adalah hubungan yang didiperoleh dari pengguna dan teknologi yang digunakan harus diteliti sampai pada akhirnya bisa menangani teknologi itu dengan sendirinya. Ada beberapa faktor yang harus di identifikasi pada masing-masing tingkatan sebagai dampak dari hadirnya teknologi pada saat ini, faktor-faktor tersebut diantaranya faktor yang memungkinkan, faktor keterbatasan, faktor motivasi, dan faktor penghambat. Ke empatnya mempunyai peranan dalam penyebaran teknologi.

A.E. Grant menjelaskan tentang faktor-faktor tersebut dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi berikut dintaranya:

Faktor memungkinkan[sunting | sunting sumber]

Faktor tersebut menjelaskan tentang kemungkinan penerapan teknologi itu dapat terjadi, sebagai contoh dia menemukan fakta tentang adanya jaringan yang disalurkan dari kabel sebagai saran penyampaian kepada televisi, sehingga televisi tersebut dapat menyalurkan berbagai macam siaran. Dapat dikatakan juga bahwa faktor kemungkinan sebagai kategori perangkat keras. Faktor kemungkinan juga dapat dikaitkan dengan tingkatan sistem politik, hal ini disebabkan oleh keputusan para pengambil keputusan untuk mengirimkan berbagai spektrum kanal dari perusahaan-perusahaan untuk keperluan telepon seluler. Salah satu cara yang digunakan untuk menganalisis teknologi komunikasi ialah dengan cara membuat daftar yang membahas tentang faktor apa saja yang terdapat pada masing-masing tingkatan dalam perspektif payung A.E. Grant yang tujuannya utk memastikan komunikasi mempuyai tempat paling utama dalam kaidah teknologi.

Faktor keterbatasan[sunting | sunting sumber]

merupakan faktor yang berlawanan dari faktor memungkinkan, faktor ini lebih condong pada faktor yang menciptakan hambatan bagi para pengguna atau lembaga dalam menimbulkan dampak pada teknologi karena ada keterbatasan. Jika menggunakan contoh yang sama dengan contoh telivisi diatas ialah faktor keterbatasan memiliki skala yang besar dalam artian teknologi tersebut mempunyai jaringan kabel yang bertujuan untuk meningkatkan saluran televisi yang bisa dihubungkan kerumah-rumah, namun pada umumnya jaringan tersebut bersifat analog yang tidak bisa menyalurkan lebih dari 100 siaran acara televisi. Mungkin bagi pengguna televisi 100 siaran sudah lebih dari cukup, namun bagi para pembuat program merupakan suatu hambatan yang menghalangi mereka membuat program baru ke dalam jaringan televisi tersebut. Dalam kaidah tingkatan sistem politik yang membahas tentang perusahaan telepon seluler para penentu keputusan hanya memberikan izin kepada beberapa perusahaan saja untuk memenuhi ekspektasi pasar. Dengan kata lain A.E Grant menjelaskan faktor keterbatasan dalam perspektif payungnya dengan membatasi sistem adopsi, pengunaanya atau dampak yang diterima dari teknologi komunikasi tersebut.

Faktor motivasi[sunting | sunting sumber]

mempunyai sifat yang lebih kompleks dari kedua faktor sebelumnya, faktor ini lebih memungkinkan terjadinya adopsi dalam teknologi. Teknologi hadir bukan karena semata-mata dia hadir dengan sendirinya, melainkan melebihi itu, individu, organisasi, dan sistem sosial harus bisa mengambil manfaat dengan adaya teknologi itu. Jika diangkat dari contoh perusahaan telepon diatas, keinginan perusahaan telepon tersebut untuk meningkatkan pendapatannya yang di padukan dengan adanya fakta kesempatan untuk bertumbuh menjadi perusahaan penyedia layanan jasa telepon yang besar dilihat dari besarnya hasrat yang ditimbulkan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi.

Faktor penghambat[sunting | sunting sumber]

merupakan faktor yang sangat bertolak belakang dengan faktor motivasi, faktor ini tidak memperoleh manfaat dalam mengadopsi teknologi komunikasi. Contohnya terdapat pada perangkat lunak yang memperbaharui suatu informasi yang baru menjadi lebih cepat dibandingkan teknologi yang sudah ada sebelumnya, namun hanya menyediakan konten lama yang sudah konsumen miliki dari sumber yang lainnya. Salah satu faktor lainnya dalam faktor penghambat adalah masalah biaya, pengguna harus menanggung biaya layanan teknologi komunikasi apakah sudah sesuai dengan anggaran biayanya tersebut serta memikirkan teknologi lainnya sebagai pesaingnya / kompetitornya. Kompetitor dari teknologi lainnya merupakan salah satu hambatan atau penghalang yang harus dihadapi oleh teknologi yang memang sudah ada sebelumnya. Dan dapat diperkirakan akan lebih banyak faktor penghambat dibandingkan dengan faktor motivasi dalam semua bentuk teknologi komunikasi apapun.

Analog dan digital[sunting | sunting sumber]

Penjelasan terakhir tentang perkenalan atau pengoperasian teknologi dalam teori perspektif payung A.E. Grant dengan menggunakan faktor lainnya. Faktor tersebut ialah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal dapat dipengaruhi dari lingkungan disekitarnya sedangkan faktor internal dapat diperoleh dari diri sendiri.

Analog[sunting | sunting sumber]

Analog dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima dan dirasakan dengan pancaindra kita dan sifat analog seperti serupa akan tetapi tidak sama, di dalam teknologi berbagai teknologi awal dibuat untuk menyerupai bentuk aslinya sehingga memerlukan banyak teknologi untuk memperoleh hasil akhir yang dicapai. Jika dalam perspektif komunikasinya analog merupakan komunikasi tatap muka yang mengharuskan masing-masing individu saling bertemu dalam satu ruang dan waktu yang sama. Contoh analog dalam perspektif komunikasi masyarakat antara lain: interaksi sosial, relasi sosial, jaringan sosial, struktur hierarki dan keberpihakan.

Digital[sunting | sunting sumber]

Digital dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang didasari dari 0 dan 1 yang mendeskripsikan antara off dan on. Proses penjabaran ini didasari menggunakan logika algoritme. Digital dapat melakukan semua proses secara bersamaan seperti misalnya proses produksi, distribusi dan konsumsi yang kesemuanya dapat dilakukan dalam satu sistem. Jika dalam perspektif komunikasinya digital merupakan komunikasi yang disaranai oleh media (bermediasi), seperti misalnya jika ingin berkomunikasi jarak jauh yang dibatasi oleh ruang dan waktu yang berbeda maka media komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan media telekomunikasi atau internet. Contoh digital dalam perspektif komunikasi masyarakat antara lain: interaksi semu, jaringan kolegial, struktur horizontal serta netralitas.

Teknologi analog[sunting | sunting sumber]

Teknologi analog dapat didefinisikan sebagai teknologi yang masih mengacu pada sistem manual. Dalam prosesnya teknologi ini mengacu pada proses pengiriman sinyal yang diterima dari gelombang elektromagnetik yang kemudian ditransmisikan kedalam suara dan gambar dalam bentuk gelombang yang bersifat kontinu. Sebagai contoh, telepon rumah merupakan salah satu bentuk teknologi analog. Melalui gelombang yang dikirim dengan satuan kecepatan hertz (HZ) yang di konversi kedalam bentuk suara sehingga akan menghasilkan frekuensi suara yang diterima oleh penerimanya. Dalam perspektif komunikasi teknologi analog dapat dikategorikan sebagai teknologi komunikasi yang efektif, sebagai contoh teknologi komunikasi analog dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi yang terjalin 2 arah secara tentunya akan lebih efektif karena pada saat itu kita bisa mengetahui dan merasakan bahasa tubuh lawan komunikasi kita secara lebih jelas.

Teknologi digital[sunting | sunting sumber]

Teknologi digital yaitu teknologi yang dioperasikan dengan menggunakan sistem komputerisasi, sistem tersebut didasari dari bentuk informasi sebagai nilai numeris 0 dan 1 yang mengidentifikasikan tombol hidup dan mati. Teknologi digital juga dapat dikatakan teknologi nirkabel, maksudnya adalah teknologi ini memanfaatkan signal sebagai sarana penghubung kepada medianya sebagai penyampai pesan. Sinyal digital mempunyai keistimewaan tersendiri bahwa kecepatan yang di kirimkan oleh sinyal tersebut melebihi kecepatan cahaya yang mana sistem ini tidak ditemukan dalam teknologi analog. Teknologi digital dalam perspektif komunikasi merupakan sistem penyampaian yang efisien, komunikasi menjadi lebih dinamis tanpa terhalang oleh ruang dan waktu. Contoh manfaat teknologi digital dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan perantara internet, ada berbagai aplikasi internet yang menyediakan sarana video call atau chatting dalam menciptkan terjalinnya komunikasi dua arah. Namun pada hakikatnya komunikasi menggunakan teknologi digital bermuara pada penyampaian atau hasil yang diterima secara analog, perlu diketahui bahwa teknologi digital merupakan jembatan dalam mengirimkan data baik visual atau tulisan melalui gelombang sinyal, namun pada akhirnya hasil yang diterima oleh si penerima adalah analog, karena hasilnya dapat kita terima oleh pancaindra kita.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Stuart,Teresa M. (1987) The Communication Process. Institute of Development Communication, University of the Philipines.
  2. ^ D. Lawrence Kincaid (1981). Communication Network: Towards a new paradigm for research. Free Press, New York.
  3. ^ Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan keenam, Januari 2005. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  4. ^ DeFleur, Melvin. L., and Sandra Ball-Rokeach (1982), Theories of Mass Communication. Longman, London.
  5. ^ DeVito, Joseph A (1982). Communicology: An Introduction to the study of Communication. Harper & Row, Publishers, New York.
  6. ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communicat
    ion Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
  7. ^ Everett M. Rogers (1986), Communication Technology. The New Media in Society. The Free Press, New York.