Komunisme kiri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Komunisme kiri adalah serangkaian sudut pandang komunis yang dipegang oleh komunis kiri, yang mengkritik gagasan-gagasan dan praktik-praktik politik yang dipegang oleh Bolshevik dan sosial demokrat, terutama setelah serangkaian revolusi yang terjadi pada Perang Dunia Pertama. Komunis kiri mengklaim bahwa mereka merupakan Marxis dan proletarian yang lebih otentik ketimbang pandangan Marxisme–Leninisme yang dipegang oleh Komunis Internasional setelah kongres pertamanya (Maret 1919) dan kongres keduanya (Juli–Agustus 1920).[1]

Komunis kiri mewakili serangkaian gerakan politik yang berbeda dari Marxis–Leninis (yang kebanyakan mereka pandang sebagai sayap kiri utama), dari komunis anarkis (beberapa dari mereka menganggapnya sebagai sosialis internasionalis) serta berbagai golongan sosialis revolusioner lainnya (contohnya De Leonis, yang mereka pandang sebagai sosialis internasionalis hanya dalam instansi-instansi terbatas).[2]

komunisme kiri pecah dari gagasan Leninis, meyakini bahwa komunis seharusnya tidak ikut dalam parlemen kapitalis atau ikut dalam serikat dagang konservatif. Namun, beberapa komunis kiri terpecah atas kritikan mereka terhadap Leninisme. Dari komunis kiri, Dewan Komunis mengkritik Bolsheviks karena fungsi-fungsi partai elitis mereka dan menekankan organisasi yang lebih otonom dari kelas buruh, sementara yang lainnya seperti Amadeo Bordiga menekankan partai-partai politik dan mengkritik negara-negara multi-partai.[3]

Meskipun ia dibunuh pada 1919 sebelum komunisme kiri berdiri, Rosa Luxemburg sangat mempengaruhi kebanyakan komunis kiri, baik secara politik maupun teorikal. Tokoh-tokoh komunisme kiri meliputi Amadeo Bordiga (1889–1970), Herman Gorter, Anton Pannekoek, Otto Rühle, Sylvia Pankhurst (1882–1960), dan Paul Mattick (1904–1981).

Organisasi-organisasi komunis kiri yang masih aktif hingga 2016 meliputi Partai Komunis Internasional, International Communist Current, dan Tendensi Komunis Internasionalis.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Non-Leninist Marxism: Writings on the Workers Councils (meliputi teks-teks buatan Gorter, Pannekoek, Pankhurst dan Rühle), Red and Black Publishers, St Petersburg, Florida, 2007. ISBN 978-0-9791813-6-8
  2. ^ "The Legacy of De Leonism, part III: De Leon's misconceptions on class struggle". Internationalism. 2000–2001. 
  3. ^ "Left-Wing, Anti-Bolshevik and Council Communism". Marxists.org. Diakses tanggal 2016-11-05. 

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

  • Non-Leninist Marxism: Writings on the Workers Councils (includes texts by Gorter, Pannekoek, Pankhurst and Rühle), Red and Black Publishers, St Petersburg, Florida, 2007. ISBN 978-0-9791813-6-8
  • The International Communist Current, itself a Left Communist grouping, has produced a series of studies of what it views as its own antecedents. The book on the German-Dutch current, which is by Philippe Bourrinet (who later left the ICC), in particular contains an exhaustive bibliography.
  • Also of interest is volume 5 number 4 of Spring 1995 of the journal Revolutionary History: "Through Fascism, War and Revolution: Trotskyism and Left Communism in Italy".
  • In addition, there is a good deal of material published on the Internet in various languages. A useful starting point is the Left Communism collection published on the Marxists Internet Archive.