Konferensi Sanitasi Internasional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konferensi Sanitasi Internasional (Inggris: International Sanitary Conferences, disingkat ISC) adalah serangkaian konferensi yang diselenggarakan untuk menstandarkan peraturan karantina internasional untuk mencegah penyebaran kolera, pes, dan demam kuning. Sebanyak 14 konferensi berlangsung dari tahun 1851 hingga 1938. Konferensi-konferensi ini memainkan peran utama dalam pembentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1948.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Munculnya pandemi kolera kedua pada tahun 1820-an mendorong pemerintah negara-negara Eropa membentuk misi medis untuk menyelidiki penyebab epidemi tersebut. Pada masa itu, konsep keamanan kesehatan global artinya melindungi Eropa tanpa terlalu menghambat perdagangan.[1] Sejumlah peraturan karantina telah dirancang terutama sebagai perlindungan terhadap masuknya penyakit dari Levant.[2] Pada awal 1830-an, Menteri Perdagangan Prancis menunjuk P. de. Ségur-Dupeyron, Sekretaris Conseil supérieur de la santé, untuk membuat laporan tentang peraturan sanitasi negara-negara Mediterania. Dupeyron menerbitkan laporannya pada tahun 1834 yang menjelaskan adanya persyaratan karantina yang berbeda di antara negara-negara tersebut, dan mengusulkan untuk mengadakan konferensi internasional untuk menstandarkan persyaratan karantina terhadap penyakit eksotis.[2]

Kronologi[sunting | sunting sumber]

Ringkasan Konferensi Sanitasi Internasional[3]
No Lokasi Tahun Catatan
1 Paris 1851 Tidak menghasilkan konvensi (hanya rancangan)
2 Paris 1859 Hanya rancangan konvensi
3 Konstantinopel 1866 Pengendalian terhadap kapal jemaah haji dari Mekah
4 Wina 1874 Proposal pembentukan Komisi Sanitasi Internasional
5 Washington 1881 Rekomendasi untuk pelaporan epidemi melalui biro internasional
6 Roma 1885 Beragam rekomendasi, terutama menyangkut kolera
7 Venesia 1892 Terbitnya konvensi pertama yang disepakati, terbatas pada pengendalian kolera pada kapal di Terusan Suez dan kapal jemaah haji
8 Dresden 1893 Konvensi umum tentang kolera
9 Paris 1894 Konvensi lebih lanjut tentang kolera dan kapal jemaah haji di Mekah (tidak efektif)
10 Venesia 1897 Pembuatan konvensi baru mengenai pes
11 Paris 1903 Penggabungan konvensi tentang kolera dan pes menjadi satu konvensi
12 Paris 1911–1912 Perubahan konvensi, memasukkan demam kuning
13 Paris 1926 Perubahan konvensi, memasukkan demam tifus (penyakit rickettsia) dan variola
14 Paris 1938 Perubahan konvensi 1926

Paris, 1851[sunting | sunting sumber]

Konferensi Sanitasi Internasional pertama dibuka di Paris pada 23 Juli 1851. Sebanyak 12 negara berpartisipasi termasuk Austria, Inggris, Yunani, Portugal, Rusia, Spanyol, Prancis, Turki, dan empat Kekuatan Italia dari Negara Gereja, Kerajaan Sardinia, Keharyapatihan Toscana, dan Kerajaan Dua Sisilia; setiap negara diwakili oleh dua orang: dokter dan diplomat.[4]

Konferensi berputar di sekitar pertanyaan apakah kolera merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan tindakan karantina atau tidak. Beberapa negara berpendapat bahwa pes dan demam kuning bersifat menular dari orang sakit ke orang sehat, tetapi kolera merupakan "penyakit epidemik murni" yang langsung menyerang sejumlah besar penduduk dan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, iklim, dan tanah.[4] Akibatnya, tindakan karantina dianggap tidak mampu mencegah kolera. Menyikapi hal ini, pemungutan suara dilakukan terhadap 23 delegasi yang hadir pada konferensi pertama ini, baik dokter maupun diplomat. Hasilnya, 15 orang menyatakan setuju untuk memasukkan kolera ke dalam penyakit yang tunduk pada peraturan karantina, 4 orang menolak, dan 4 orang abstain.[5] Meskipun demikian, secara praktis konferensi ini tidak menghasilkan konvensi apa pun, selain rancangan Konvensi Sanitasi dan lampiran rancangan Peraturan Sanitasi Internasional yang terdiri dari 137 pasal.[5]

Paris, 1859[sunting | sunting sumber]

Delapan tahun setelah penyelenggaraannya yang pertama, ISC kedua dibuka di Paris pada 9 April 1859. Peserta konferensi kedua ini adalah semua negara yang hadir pada konferensi pertama, selain Kerajaan Dua Sisilia yang sedang mengalami kerenggangan hubungan diplomatik dengan Prancis. Konferensi berlangsung selama lima bulan, dengan Austria, Prancis, Inggris, Negara Gereja, Portugal, Rusia, Sardinia, dan Spanyol menandatangani "rancangan konvensi" yang sedikit diubah (rancangan ini sendiri merupakan kombinasi dari konvensi dan lampiran peraturan sanitasi internasional yang disetujui konferensi pertama) dengan Yunani dan Turki abstain.[6]

Konstantinopel, 1866[sunting | sunting sumber]

ISC ketiga dibuka di Konstantinopel pada 13 Februari 1866 di bawah inisiatif Pemerintah Prancis setelah kolera dari Mesir menginvasi Eropa pada 1865. Belgia, Denmark, Belanda, Persia, Prusia, serta Swedia/Norwegia merupakan tambahan negara yang turut berpartisipasi.[7] Konferensi ini masih membahas hal-hal seputar kolera, yang telah disepakati sebagai penyakit yang disebarkan oleh perjalanan manusia dan berasal dari India.[7] Konferensi membahas tindakan karantina yang sesuai untuk melawan penyebaran kolera, termasuk pengendalian sanitasi bagi kapal-kapal jemaah haji yang melakukan perjalanan ke Mekkah.[8]

Wina, 1874[sunting | sunting sumber]

ISC keempat dibuka di Wina pada 1 Juli 1874. Konferensi ini berhasil menyiapkan rancangan peraturan tentang karantina maritim dan mengusulkan untuk membentuk Komisi Sanitasi Internasional Permanen yang bertujuan untuk mempelajari penyakit epidemik.[9] Komisi ini harus murni berlandaskan pada kajian ilmiah dan tugas utamanya adalah mempelajari kolera, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan studi terhadap penyakit-penyakit lain.

Washington, 1881[sunting | sunting sumber]

Konferensi ini merupakan satu-satunya ISC yang digelar di Benua Amerika. Acara ini turut dihadiri Amerika Serikat, Haiti, Hawaii, Tiongkok, Jepang, dan Liberia.[10] Konferensi dibuka pada 5 Januari 1881 dan berlangsung selama dua bulan. Kehadiran AS di ISC bertujuan untuk menerapkan "Undang-Undang untuk Mencegah Pemasukan Penyakit Menular atau Infeksi ke dalam AS dan Pembentukan Dewan Kesehatan Nasional" yang disahkan oleh kongres AS tahun 1879.[10][11] Aturan ini mewajibkan kapal-kapal internasional yang berlabuh di pelabuhan AS wajib diperiksa dan mendapat sertifikat kesehatan saat berangkat dari negara asal. Ketentuan ini tentu tidak akan berjalan, kecuali negara asal bersedia untuk bekerja sama. Persoalan lain yang dibahas yaitu pendirian Badan Pemberitahuan Sanitasi Internasional Permanen di Wina (yang mengumpulkan informasi epidemiologis di Eropa, Asia, dan Afrika) dan di Havana (yang mengumpulkan informasi di Amerika).[12] Meskipun demikian, ISC kelima ini masih diwarnai perbedaan pendapat dan tidak menghasilkan kesepakatan yang membawa dampak signifikan.

Roma, 1885[sunting | sunting sumber]

ISC keenam dibuka di Roma pada 20 Mei 1885 oleh pemerintah Italia akibat kemunculan kembali kolera di Mesir pada tahun 1883. Setahun sebelumnya, Robert Koch berhasil mengidentifikasi dan mendeksripsikan Vibrio cholera sebagai penyebab kolera.[13] Meskipun 30 tahun sebelumnya Filippo Pacini telah berhasil mengisolasi bakteri tersebut, pengakuan secara luas terhadap bakteri penyebab kolera baru diperoleh oleh Robert Koch.[14] Koch sendiri ditunjuk sebagai pemimpin Komisi Kolera Jerman yang berlayar hingga Mesir dan India untuk melakukan penelitian.[14]

Sebanyak 28 negara berpartisipasi dalam ISC keenam.[15] Kolera masih menjadi satu-satunya penyakit yang dibahas, terutama peraturan sanitasi terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Terusan Suez. Empat per lima dari kapal-kapal tersebut merupakan kapal Inggris yang sebagian besar berlayar dari India dan sebagian kecil dari Tiongkok.[16] Pada ISC ini masih terjadi perbedaan pendapat tentang berbagai hal, misalnya penentuan definisi epidemik yang mencegah terbitnya sertifikat kesehatan untuk kapal di Bombay serta tindakan terhadap penderita kolera dalam kapal yang tengah berlayar.[16] Secara pratiks, ada banyak kesulitan menangani kedatangan kapal yang memuat 1.000 atau 1.500 penumpang dengan hanya 1 atau 2 kasus kolera di dalamnya. Akibatnya, ISC ini juga tidak banyak membuahkan hasil.[17]

Venesia, 1892[sunting | sunting sumber]

Pembukaan ISC ketujuh berlangsung pada 5 Januari 1892 di Venesia. Prancis mengajukan proposal yang membagi kapal menjadi tiga klasifikasi, yaitu kapal bersih, kapal suspek atau terduga, dan kapal terinfeksi. Kapal bersih diizinkan melintasi Terusan Suez tanpa tindakan formal apa pun, sedangkan kapal suspek merupakan kapal dengan kasus kolera tetapi tak ada kasus baru dalam tujuh hari terakhir.[18] Kapal suspek dan kapal terinfeksi dikenakan berbagai tingkatan tindakan karantina dan disinfeksi berdasarkan ada tidaknya dokter dan alat sterilisasi dalam kapal tersebut. Hal selanjutnya yang dibicarakan yaitu reorganisasi Dewan Sanitasi Mesir dan pengendalian sanitasi terhadap kapal-kapal jemaah haji dari Mekkah.[18] Baru pada ISC ini, setelah dilangsungkan selama 41 tahun, dihasilkan sebuah konvensi yang disepakati oleh negara-negara peserta konferensi.

Dresden, 1893[sunting | sunting sumber]

ISC kedelapan dibuka di Dresden pada tanggal 11 Maret 1893 di bawah inisiatif pemerintah Austria-Hungaria dengan sembilan belas negara Eropa sebagai peserta.

Paris, 1894[sunting | sunting sumber]

ISC kesembilan dibuka di Paris pada tanggal 7 Februari 1894 dengan Perancis sebagai penyelenggara dan enam belas negara sebagai peserta.

Venesia, 1897[sunting | sunting sumber]

ISC kesepuluh dibuka di Venesia pada 16 Februari 1897 dengan Austria-Hungaria sebagai pengusulnya dan merupakan konferensi pertama yang secara khusus membahas pes.

Paris, 1903[sunting | sunting sumber]

ISC kesebelas diselenggarakan di Paris dari 10 Oktober hingga 3 Desember 1903.

Paris, 1911–1912[sunting | sunting sumber]

ISC kedua belas dibuka di Paris pada 7 November 1911 dan ditutup pada 17 Januari 1912 dengan perwakilan dari 41 negara.

Paris, 1926[sunting | sunting sumber]

ISC ketiga belas diadakan di Paris dari 10 Mei hingga 21 Juni 1926 dengan lebih dari 50 negara berdaulat sebagai peserta.

Paris, 1938[sunting | sunting sumber]

ISC keempat belas dan terakhir diadakan oleh Pemerintah Prancis atas dorongan Mesir pada 28 Oktober 1938 dengan perwakilan dari hampir 50 negara sebagai peserta.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki
  1. ^ Gostin, Lawrence O.; Katz, Rebecca (2016). "The International Health Regulations: The Governing Framework for Global Health Security: The International Health Regulations". The Milbank Quarterly (dalam bahasa Inggris). 94 (2): 264–313. doi:10.1111/1468-0009.12186. PMC 4911720alt=Dapat diakses gratis. PMID 27166578. 
  2. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 11.
  3. ^ Cliff, Andrew; Smallman-Raynor, Matthew (2013). Oxford textbook of infectious disease control : a geographical analysis from medieval quarantine to global eradication. Oxford: Oxford University Press. hlm. 40. ISBN 978-0-19-959661-4. OCLC 854980658. 
  4. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 12.
  5. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 15.
  6. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 20.
  7. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 23.
  8. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 28-30.
  9. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 39-40.
  10. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 43.
  11. ^ Rosner, David; Lauterstein, Ronald H.; Michael, Jerrold M. (2011-01). "The National Board of Health: 1879–1883". Public Health Reports (dalam bahasa Inggris). 126 (1): 123–129. doi:10.1177/003335491112600117. ISSN 0033-3549. PMC 3001811alt=Dapat diakses gratis. PMID 21337938. 
  12. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 45.
  13. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 48.
  14. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 28.
  15. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 55.
  16. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 56.
  17. ^ Howard-Jones 1974, hlm. 57.
  18. ^ a b Howard-Jones 1974, hlm. 64.
Daftar pustaka

Pranala luar[sunting | sunting sumber]