Cikarang (kota)
Cikarang | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Bekasi |
Kecamatan | Cikarang Barat Cikarang Pusat Cikarang Selatan Cikarang Timur Cikarang Utara |
Peresmian ibu kota | 6 Juni 2004[1] |
Dasar hukum | PP No. 82 Tahun 1998 |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 21 |
Cikarang adalah ibu kota dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kawasan Cikarang meliputi wilayah kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, dan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi. Secara geografis Cikarang dilintasi oleh banyak sungai, antara lain Sungai Cikarang, Cipamingkis, Cisadang, Cikedokan, Cibeet, dan Ciherang. Semua sungai yang melintasi Cikarang tersebut berhulu di wilayah Dataran Tinggi Jonggol di sebelah timur Kabupaten Bogor. Sebelumnya pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di Kota Bekasi, yang karena pemekaran daerah sekarang menjadi kota otonom. Cikarang memiliki kawasan Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Penamaan
[sunting | sunting sumber]Asal-usul penamaan Cikarang tidak terlepas dari nama sebuah sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu Sungai Cikarang. Nama Sungai Cikarang sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sunda, "ci" atau "cai" yang artinya 'air', dan kata "karang" yang merupakan nama tempat mata air dari Sungai Cikarang berasal, yakni di Bukit Karang, Desa Cibodas, Jonggol.[4]
Pembentukan
[sunting | sunting sumber]Sebelum menjadi ibukota Kabupaten Bekasi dan kota industri, Cikarang dahulu hanyalah sebuah kecamatan yang luas wilayahnya hanya meliputi Kecamatan Cikarang Utara. Pada awal tahun 1980-an, wilayah Cikarang yang sebelumnya merupakan persawahan yang subur mulai dibangun kawasan industri, akibat perluasan dari kawasan industri di Tambun dan Cibitung yang pembangunannya bergerak ke arah timur.
Melihat semakin ramai dan berkembangnya Cikarang serta alasan sejarah Cikarang sebagai sebuah kawedanan, membuat Pemerintah Daerah Bekasi berniat menjadikan Cikarang menjadi sebuah kota industri. Untuk itu, pada tahun 1992 wilayah Cikarang diperluas dengan cara membentuk kecamatan-kecamatan baru dengan nomenklatur Cikarang yang wilayahnya di ambil dari kecamatan sekitar. Seperti, kecamatan Lemahabang di ganti namanya menjadi Cikarang Timur, sebagian desa di kecamatan Cibitung dan Setu menjadi Cikarang Barat, kemudian sebagian desa di kecamatan Serang Baru menjadi Cikarang Selatan, sementara Cikarang Pusat wilayahnya diambil dari Kecamatan Lemahabang, Kedungwaringin, dan Cibarusah. Jadi, wilayah Cikarang Kota saat ini bukanlah wilayah asli dari kecamatan Cikarang. Bahkan beberapa desa di selatan dahulunya adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa), seperti desa Sukadami, Serang, Cicau, Sukamahi, Ciantra, dan Sukasejati. Kelima desa tersebut memiliki ciri yang sama yaitu berada diketinggian >50 m dpl.[5]
Sejak 2004 hingga saat ini, Cikarang Kota masih berstatus sebagai ibukota kabupaten, mirip seperti Purwokerto yang sebenarnya memiliki kelayakan untuk berdiri sebagai sebuah kotamadya. Pada tahun 2008, dilakukan kajian soal wacana pembentukan Kota Cikarang sebagai daerah otonomi baru yang lepas dari Kabupaten Bekasi.[6]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Cikarang Kota seluruh wilayahnya berada di dataran rendah dengan ketinggian antara 12–83 mdpl. Sebagian besar wilayahnya adalah bekas persawahan yang berkontur datar, kecuali bagian selatan yang dahulunya adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa) konturnya sedikit bergelombang dan berada di ketinggian yang cukup tinggi, antara 45–83 m, seperti desa Cicau, Serang, Sukadami, Sukamahi, Ciantra, dan Sukasejati. Titik tertinggi (>80 mdpl) Cikarang berada di desa Sukadami, Cicau, dan Serang.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa yang paling umum digunakan oleh penduduk Cikarang adalah bahasa Indonesia, hal ini dikarenakan Cikarang sebagai kawasan industri yang memiliki keragaman dalam hal suku bangsa dan bahasa. Namun, terdapat dua bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk asli di Cikarang, yakni bahasa Sunda (dialek Pesisir Utara) dan Betawi (dialek Cikarang).[7][8]
Bahasa Sunda mayoritas dituturkan di Cikarang Pusat, Cikarang Timur, dan Cikarang Selatan. Sedangkan bahasa Betawi dituturkan di Cikarang Utara dan Cikarang Barat. Batas penggunaan kedua bahasa di Cikarang ini juga memiliki keunikan, yakni dibatasi oleh Jalan Nasional Rute 1 atau dikenal sebagai Jalan Pantai Utara. Pemetaannya adalah bahasa Sunda dituturkan di sebelah selatan sedangkan bahasa Betawi di sebelah utara.[9]
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Cikarang berkembang dan dikenal sebagai kawasan industri karena kegiatan industri merupakan kegiatan yang paling menonjol di kawasan ini. Hal tersebut dapat dilihat dari begitu banyaknya area industri yang tersebar, mulai dari Cikarang Barat hingga ke Cikarang Selatan. Beberapa kompleks industri yang ada di Cikarang antara lain; MM 2100 Cikarang Barat, Kawasan Industri Jababeka, Bekasi International Industrial Estate (BIIE) atau Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP), dan Delta Silicon Industrial Park. Banyak perusahaan yang berkembang di Cikarang berasal dari luar negeri seperti dari Singapura, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Cina, Malaysia, Taiwan, dan Timur Tengah.[10]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]- Stasiun Cikarang (Commuter Line)
- Perum DAMRI: Hollywood Junction Jababeka-Bandara Internasional Soekarno-Hatta
- Transjabodetabek
- AC121 (Mayasari Bakti) ke Terminal Blok M (via Cikarang–Cibarusah Raya dan Jalan Tol Jakarta–Cikampek)
- AC125 (Mayasari Bakti) ke Terminal Kalideres (via Imam Bonjol, Jalan Tol Cimanggis–Cibitung, dan Jalan Tol Jakarta–Cikampek)
- P9BC (Mayasari Bakti) ke Terminal Kampung Rambutan (via Imam Bonjol, Jalan Tol Cimanggis–Cibitung, dan Jalan Tol Jakarta–Cikampek)
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Rumah Sakit Siloam di Cikarang Selatan.
-
SGC - Sentra Grosir Cikarang di Cikarang Utara.
-
Stasiun Cikarang di Cikarang Utara.
-
Kereta Walahar Ekspres di Stasiun Cikarang.
-
Politeknik Astra di Kawasan Industri Delta Silikon.
-
Cikarang Dry Port di Jababeka.
-
AEON Mall di Kota Deltamas
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sehubungan Akan Pindah Kantor ke Lokasi Baru Ribuan Karyawan Pemkab Bekasi, Dapat Bantuan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-05. Diakses tanggal 2015-01-05.
- ^ Industry.co.id (2018-01-25). "Jababeka, Kawasan Industri Terbesar dan Terlengkap di Asia Tenggara Siap Luncurkan Kavling Baru Untuk Investor - Industry.co.id". Industry.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-22.
- ^ Antique (2017-03-24). "Intip Jababeka, Kawasan Industri Terbesar se-ASEAN". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2018-05-22.
- ^ "Sejarah Kota Cikarang Kota Kini Industri Terbesar di Asia Tenggara". liputan4.com. 2020. Diakses tanggal 2022-09-22.
- ^ Ariefana, Pebriansyah (2021-09-21). "Sejarah Cikarang, Kini Jadi Kota Industri Terbesar se-Asia Tenggara". Suara.com. Diakses tanggal 2022-09-22.
- ^ Sinulingga, Bam (21-02-2023). "Wacana Pemekaran Wilayah Kabupaten Bekasi, Cikarang Bakal Jadi Kota Madya?". www.liputan6.com. Diakses tanggal 24-07-2023.
- ^ Sudjana, A.S.H.; Marzuki, A.; Abas, A.; Jayawiguna, R. (1983). Struktur Bahasa Sunda Pesisir Utara Jawa Barat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. OCLC 14379200.
- ^ Sopandi, Andi (2011). "Menelusuri Budaya dan Bahasa Melayu Betawi Dialek Bekasi: Dulu, Kini, dan Prospek Sebagai Muatan Lokal". jurnal.unismabekasi.ac.id. Bekasi: Universitas Islam 45.
- ^ "Jalan Daendels sebagai Batas Pemisah Penggunaan Bahasa Melayu Betawi dengan Bahasa Sunda di Kabupaten Bekasi". badanbahasa.kemdikbud.go.id. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 16-11-2020. Diakses tanggal 24-07-2023.
- ^ "Cikarang Kota Industri Terbesar di Asia Tenggara - FAKTA.CO.ID". FAKTA.CO.ID. 2017-08-28. Diakses tanggal 2018-05-22.[pranala nonaktif permanen]