Krembangan, Panjatan, Kulon Progo
Krembangan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Kulon Progo | ||||
Kecamatan | Panjatan | ||||
Kode Kemendagri | 34.01.03.2011 | ||||
Luas | 591,49 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 5.795 jiwa/ 1.747 KK | ||||
Kepadatan | 980 Jiwa/km2 | ||||
|
Krembangan adalah desa di kecamatan Panjatan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Berjarak sekitar 30 kilometer dari kota Yogyakarta ke arah barat, 9 kilometer tenggara kota Wates
Nama "Krembangan" berasal dari kata "rembang", yang berarti panen tebu, karena konon pada zaman penjajahan Belanda areal yang sekarang berupa persawahan dulunya adalah rawa yang kemudian ditanami tebu.
Kondisi Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Secara geografis, Desa Krembangan berbatasan dengan Desa Kedungsari, Pengasih di sebelah utara, Demangrejo (Sentolo) dan Bumirejo (Lendah) di timur, Wahyuharjo (Lendah) dan Kanoman (Panjatan) di selatan dan Cerme (Panjatan) di sebelah barat.
Pembagian wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa ini terdiri dari 12 pedukuhan (I s.d XII), dan secara nonformal juga memiliki nama pedukuhan tersendiri, yaitu Gesikan, Dagansari, Krembangan, Kepuh, Trukan, Krajan, Nosari, Karangjati, Sliling, Ngireng-ireng dan Dukuh.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Desa Krembangan memiliki topografi yang landai di sebelah selatan yang didominasi persawahan bertanah lempung dan di bagian utara berbukit tandus berkapur.
Dari Selatan ke utara: wilayah paling selatan (daerah Punthuksari) dihuni beberapa kepala keluarga, kemudian daerah persawahan (bulak Dagansari), perkampungan (Pedukuhan I/Gesikan dan II/Dagansari), persawahan (bulak Randukuning) dan kemudian wilayah pedesaan Krembangan.
Akses
[sunting | sunting sumber]Seluruh wilayah Krembangan dapat dijangkau dan dijelajahi dengan kendaraan beroda dua maupun empat.
- Dari Yogyakarta: ke arah barat (Purworejo/Jl. Wates) sekitar 25 km, belok kiri di simpang tiga Kenteng Sentolo (Tugu Pensil) sekitar 3 km, kemudian belok kanan di simpang tiga Sempu/Demangan sekitar 2 km.
- Dari Wates: Simpang Karangnongko (Patung Nyi Ageng Serang ke arah selatan sekitar 5 km, belok kiri (timur) di simpang empat Nagung sekitar 1 km, berbelok masuk kiri di simpang Pengkol (Polsek/KUA Panjatan) sekitar 3 km.
Komoditas pertanian di persawahan yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kedelai, semangka, melon dan lain-lain. Pekarangan penduduk menghasilkan kelapa.
Perikanan kurang berkembangan di Krembangan karena minimnya sumberdaya air yang memadai terutama di musim kemarau.
Mayoritas penduduk berpencaharian sebagai buruh tani dan bangunan, petani dan wiraswasta. Sebagian kecil menjadi PNS, dan pegawai kantoran. Sebagian besar lulusan SMU/SMK meninggalkan Desa Krembangan untuk melanjutkan pendidikan atau merantau.
Infrastruktur
[sunting | sunting sumber]Jalan dan jembatan
[sunting | sunting sumber]Seluruh jalan di Desa Krembangan secara umum dalam keadaan telah diperkeras (aspal). Jalan tingkat kabupaten (Poros Cerme-Krembangan-Kedungsari) diaspal pada tahun 1992-1993, dan dihotmix tahun 2000. Jalan desa (antar pedukuhan) telah diaspal pada tahun 2004-2005 dengan dukungan dana Program Pengembangan Kecamatan (PPK).
Jembatan-jembatan yang ada di jalur-jalur jalan utama telah dibangun dengan konstruksi beton sejak tahun 1970an. Sedangkan jembatan-jembatan kecil di jalan-jalan dusun sebagian besar juga telah dibeton dengan swadaya masyarakat.
Listrik
[sunting | sunting sumber]Jaringan listrik mulai dipasang di Krembangan pada tahun 1988-1989, dan telah mulai beroperasi pada tahun 1993 walaupun baru menjangkau daerah di sekitar jalan poros saja. Jaringan listrik menjangkau hingga ke dusun-dusun beberapa tahun kemudian.
Telepon
[sunting | sunting sumber]Jaringan telepon telah menjangkau Krembangan, walaupun hanya di 2 pedukuhan (I dan II). Dan semenjak tahun 2000-an, jaringan seluler juga sudah mulai ada. Tahun 2006 layanan seluruh operator seluler berbasis GSM telah dapat dinikmati di seluruh wilayah Krembangan.
Air bersih dan sanitasi
[sunting | sunting sumber]Mayoritas penduduk Krembangan mendapatkan air bersih dari sumur (air tanah), walaupun sebagian penduduk di wilayah tengah dan utara yang berbukit dan berkapur kesulitan mendapatkan air bersih dari sumur di musim kemarau. Air PDAM bisa dinikmati penduduk di pedukuhan XI dan XII (paling utara) yang daerahnya paling kering dan pedukuhan I dan II (paling selatan) yang kesulitan mendapatkan air bersih dan jernih karena daerahnya diapit oleh persawahan.
Kepedulian masyarakat akan kebersihan termasuk sangat baik. Hampir seluruh keluarga telah memiliki kamar mandi dan jamban tertutup (WC). Sebelum tahun 1990-an, kebanyakan warga masih menggunakan jamban terbuka (tanpa kloset).
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Angka buta huruf di penduduk berusia produktif relatif sangat rendah karena kebanyakan penduduk menikmati layanan pendidikan hingga sekurang-kurangnya lulus Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Kemampuan dan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi juga telah semakin meningkat, terutama di perguruan tinggi di Yogyakarta. Namun cukup disayangkan karena kebanyakan generasi muda yang telah lulus SMU/kuliah banyak yang mencari penghidupan di desanya. Hanya sedikit di antara mereka yang tetap tinggal di desa untuk menggali potensi desa.
Fasilitas pendidikan yang ada di Krembangan antara lain TK PKK Kartini Krembangan (di kompleks balai desa), TK Aisiyah Bustanul Athfal (ABA) di pedukuhan XII, SD Negeri Krembangan di pedukuhan V, SD Negeri (Inpres Kepuh di Pedukuhan IV dan SD Negeri (Inpres) Dukuh di Pedukuhan XII.
SD Negeri (Inpres) Gesikan di Pedukuhan IX ditutup pada akhir tahun 1990-an karena kekurangan murid.
Selain itu, anak-anak usia SD juga kebanyak mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di masjid-masjid yang ada di hampir setiap pedukuhan.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Puskesmas Pembantu di kompleks Balai Desa telah melayani warga beberapa hari dalam sepekan, berupa layanan penyuluhan kesehatan dan layanan pengobatan dasar. Puskesmas Panjatan berjarak 3 km dan Rumah Sakit Umum Daerah Wates berjarak 10 km dari Krembangan dengan akses jalan yang bagus.
Irigasi
[sunting | sunting sumber]Jaringan irigasi yang mengairi persawahan berasal dari Waduk Sermo dan Kali Progo. Sebanyak 75,8 Ha sawah terairi irigasi secara teknis, 32,80 Ha secara setengah teknis dan 8,82 Ha tadah huj
Kelembagaan
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Desa
[sunting | sunting sumber]Desa Krembangan dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur) Keuangan, Kaur Kesra, Kaur Pembangunan, dan Kaur Keamanan. Kepala dipilih langsung oleh masyarakat dan menduduki jabatan selama 8 tahun.
Setiap pedukuhan dibagi menjadi 2 wilayah Rukun Warga (RW) dan dipimpin oleh seorang Kepala Dukuh yang dipilih oleh masyarakat. Setiap RW dibagi menjadi 2 Rukun Tetangga (RT), sehingga di Krembangan terdapat 24 RW dan 48 RT.
Ujung tombak administrasi dan layanan kependudukan ada di tingkat pedukuhan, sedangkan jabatan Ketua RW dan RT cenderung hanya bersifat formalitas saja, sehingga banyak jabatan Ketua RT/RW yang dibiarkan kosong.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga dibentuk sebagai lembaga legistaltif desa.
Kepemudaan
[sunting | sunting sumber]Untuk mewadahi kegiatan pemuda, di masing-masing pedukuhan dibentuk sub unit karang taruna. Beberapa kegiatan yang dilakukan pemuda karang taruna antara lain penyediaan sewa peralatan pesta, penyediaan perlengkapan penguburan jenazah, dan lain-lain.
Sosial budaya
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Krembangan memiliki latar belakang budaya Jawa. Dalam keseharian, masyarakat menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa ibu dan bahasa pergaulan sehari-hari.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Panjatan dalan Angka (2009): http://www.kulonprogokab.go.id/v2/files/Panjatan-Dalam-Angka-2010.pdf Diarsipkan 2011-07-08 di Wayback Machine.