Kufur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kufur (Arab: الكفر, translital-kufur) adalah suatu perbuatan dimana seseorang tidak percaya kepada Allah dan Muhammad, kufur juga bisa diartikan ingkar[a]. Kufur penting dipahami arti dan maknanya sebab istilah tersebut cukup sering muncul di Al-Qur'an. Dengan mengetahui makna dan artinya, maka seseorang bisa mengenali apakah dirinya juga merupakan orang yang kufur atau tidak, ini tentu juga akan menjauhkan seseorang dari perbuatan tersebut.

Kufur dalam banyak pengertian sering diantagoniskan atau sebagai keadaan yang berlawanan dengan iman. Orang yang melakukan kekufuran disebut dengan kafir. Ulama tafsir dan fikih berbeda pendapat dalam merumuskan pengertian kafir.[1]

Asal[sunting | sunting sumber]

Secara bahasa kata kufur berasal dari kata kafara yakfuru kufran wa kufuran wa kufranan ( اًوكفرا وكفىرا كفرا كفر ٌكفر ). berarti menutupi sesuatu, menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau tidak berterima kasih.

Kufur dalam Al-Qur'an[sunting | sunting sumber]

Kufur adalah istilah yang juga sering muncul di dalam Al-Qur’an. Kufur adalah suatu kata yang memiliki berbagai makna yang berbeda dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut seperti yang dilansir dari Liputan6.com:

Kufur at-tauhid (Menolak Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa)[sunting | sunting sumber]

Arti kata kufur adalah menolak tauhid, atau menolak bahwa Tuhan itu Esa. Seperti yang terkandung dalam Surah Al-Maidah ayat 73, berikut:

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Arti kata kufur dalam islam juga bisa merujuk pada Quran Surah Al-Maidah ayat 17 ini, yang artinya:

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Isa putra Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Isa putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Kufur al-ni'mah (Mengingkari nikmat)[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya, arti kata kufur adalah mengingkari nikmat. Kata ini dialamatkan kepada orang-orang yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan. Kamu tentunya sering kali mendengarkan kata kufur nikmat dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun)

Jenis Kufur[sunting | sunting sumber]

Macam kufur menggambarkan keingkaran manusia terhadap sang pengcipta dan kurang bersyukurnya seseorang, jenis kufur manusia satu dengan yang lain mempunyai perbedaan antara lain:

  1. Kufur al-inkar adalah mengingkari Allah dengan lisan, tindakan, tidak mengenal ketauhidan.
  2. Kufur Al-Juhud adalah mengingkari Allah dalam hati, tetapi tidak mau mengingkarinya dengan lidah.
  3. Kufur Al-Mua'nadat, mengenal Allah dalam hati, mengakuinya dengan lidah tetapi tidak mau menjadikan suatu keyakinan.
  4. Nifak, mengakui Allah, Rasul dan ajaran-ajaranya dengan lidah tetapi mengingkarinya dalam hati.
  5. Kufur dalam arti syirik mempersekutukan Allah dengan sesuatu
  6. Kufur An-Nikmah, kufur kepada nikmat-nikmat Allah.
  7. Kufur Al-Irtidat (murtad) kembali kepada kafir sesudah beriman keluar dari Islam.

Kufur besar dan kecil[sunting | sunting sumber]

Kufur juga dibedakan menjadi kufur besar dan kufur kecil, berikut ini penjelasannya.

Kufur Besar[sunting | sunting sumber]

Kufur besar adalah perbuatan yang disengaja tanpa ada paksaan dari orang lain yang dapat membatalkan keimanan, mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan membuatnya kekal di Neraka.

Kufur Kecil[sunting | sunting sumber]

Kufur kecil adalah perbuatan dosa yang tidak melampaui batas kehilangan iman, tetapi dapat mengurangi kesempurnaannya. Menurut syariat, orang yang menyandang kufur jenis ini dinilai tercela. Mereka layak mendapatkan siksaan di neraka, meskipun tidak kekal di dalamnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Kufur adalah Orang yang Tidak Beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2022-03-16. Diakses tanggal 2023-04-05. 

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Diambil dari kata "kufur" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia