Kuil Leluhur Kekaisaran
Kuil Leluhur Kekaisaran | |
---|---|
太廟 | |
Informasi umum | |
Lokasi | Kota Kekaisaran |
Perkiraan rampung | 1420 (tahun ke 18 pemerintahan Kaisar Yongle) |
Kuil Leluhur Kekaisaran atau dalam bahasa Mandarin disebut Taimiao (Hanzi sederhana: 太庙; Hanzi tradisional: 太廟; Pinyin: Tàimiào) merupakan situs bersejarah di Kota Kekaisaran, tepat di luar Kota Terlarang, Beijing, Tiongkok yang digunakan sebagai tempat ritual keagamaan atau persembahan pada acara perayaan penting untuk menghormati leluhur keluarga kekaisaran baik pada masa Dinasti Ming maupun Dinasti Qing.[1]
Kuil yang menyerupai denah Kota Terlarang ini terdiri dari sekelompok bangunan di tiga halaman besar yang dipisahkan oleh dinding. Aula utama di dalam kuil adalah Aula Pemujaan Leluhur, yang merupakan satu dari hanya empat bangunan bersejarah di Beijing yang berdiri di dari tiga tingkat, menandakan bahwa bangunan ini adalah situs paling sakral di kekaisaran Beijing. Di dalamnya berisi beberapa kursi dan tempat tidur untuk kaisar dan permaisuri serta tempat pembakaran dupa dan persembahan. Pada acara berskala besar untuk beribadah kepada leluhur, para kaisar akan datang ke tempat ini untuk berpartisipasi.
Dua bangunan panjang dan sempit yang mengapit halaman di depan aula ini merupakan ruang ibadah bagi berbagai pangeran dan abdi dalem. Di bagian sayap barat menyimpan loh-loh batu peringatan para abdi dalem yang telah berjasa, sementara di sayap timur digunakan untuk mengabadikan berbagai pangeran dari Dinasti Ming dan Qing.
Di belakang aula untuk Ibadah Leluhur, terdapat dua aula utama lainnya, yang pertama dibangun pada 1420 dan digunakan untuk menyimpan loh batu peringatan para leluhur kekaisaran.
Pada 1920-an, Kuil Leluhur Kekaisaran dan ruang-ruang di sekitarnya telah dijadikan taman umum yang saat ini telah diperluas dari ukuran aslinya dan dinamakan "Istana Budaya Rakyat yang Berkarya" (劳动人民文化宫; pinyin: Láodòng Rénmín Wénhuà Gōng). Taman ini diperluas berdasarkan situs Kuil Leluhur Kekaisaran dan taman ini terletak di sebelah timur Tiananmen sedangkan Taman Zhongshan terletak di sebelah barat. Dua taman ini bersama dengan Taman Beihai dan Taman Jingshan serta beberapa taman lainnya memiliki ikatan sejarah dengan Kota Terlarang.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Gerbang "halberd" atau disebut juga gerbang "daji".
-
Aula para leluhur (disebut juga Aula Belakang)
-
Plakat nama, baris kiri dalam aksara Han dan baris kanan dalam aksara Manchu.