Lompat ke isi

Kurdoğlu Hızır Reis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kurtoğlu Hızır Reis
Dikebumikantak diketahui
Pengabdian Kesultanan Utsmaniyah
Dinas/cabang Angkatan Laut Utsmaniyah
Lama dinastak diketahui
Pangkatlaksamana
KesatuanArmada Samudera Hindia Utsmaniyah
KomandanLaksamana Armada Samudera Hindia Usmaniyah
Perang/pertempuranAkuisisi Aceh

Kurdoğlu Hayreddin Hızır Reis adalah laksamana Turki Utsmani yang dikenal memimpin ekspedisi ke Aceh (1568-1569).

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Kurdoğlu Hayreddin Hızır Reis adalah anak laksamana terkenal Kurdoğlu Muslihiddin Reis, yang dikenal sebagai Curtogoli di Eropa, khususnya di Italia, Prancis, dan Spanyol. Nama Kurdoğlu berarti anak Kurt (serigala) dalam bahasa Turki, nama keluarga yang diwarisi Muslihiddin dari ayahnya Kurt Bey, pelaut Turki dari Anatolia yang berlayar ke Afrika bagian barat laut bersama dengan pelaut terkenal lainnya pada masa itu seperti Barbarossa Bersaudara, Oruç Reis dan Hızır Reis. Hızır Reis menjadi sahabat dekat Kurdoğlu Muslihiddin, yang menamai anaknya menurut namanya. Oruç Reis, Hızır Reis, Kemal Reis, Piri Reis dan Kurdoğlu Muslihiddin Reis sering berlayar bersama ke Laut Tengah.

Ekspedisi ke Sumatra

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1565, Sultan Alauddin al-Qahhar dari Aceh menyatakan persekutuan dengan Kesultanan Turki Utsmani dan meminta pertolongan Suleiman I (yang diterima oleh Wazir Agung Sokollu Mehmet Pasha karena Suleiman sedang memimpin Pertempuran Szigetvár, kampanye militernya yang terakhir) untuk mempertahankan negerinya dari serangan Portugis. Karena mangkatnya Suleiman pada tahun 1566, ekspedisi AL ke Sumatra dititahkan oleh puterandanya Selim II, yang menunjuk Kurdoğlu Hızır Reis untuk misi itu.

Kurtoğlu Hızır Reis adalah Laksamana Kepala Armada Utsmaniyah di Samudera Hindia yang bermarkas di Suez, dengan pelabuhan lain yang ada di Aden dan Basra. Pada tahun 1568, ia berlayar memimpin armada yang terdiri atas 22 kapal yang membawa prajurit, perlengkapan militer, dan pasokan lain, lalu tiba di Aceh pada tahun 1569, peristiwa yang secara efektif menandai ekspansi wilayah timur Turki Utsmani. Secara serentak, Turki Utsmani menginformasikan Portugal bahwa Aceh adalah wilayah Turki sejak saat itu dan serangan terhadap Aceh akan dipandang sebagai serangan terhadap Turki Utsmani, dan armada Portugis menghentikan aktivitasnya di daerah sekitar Aceh.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]