Lompat ke isi

Kutukan dan tanda Kain

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kain, oleh Henri Vidal, Jardin des Tuileries, Paris

Kutukan Kain dan tanda Kain merupakan ungkapan yang berasal dari Kejadian 4 dimana TUHAN menyatakan bahwa Kain, anak pertama Adam dan Hawa, dikutuk karena membunuh adiknya Habel. Kisah ini terdapat dalam Kitab Kejadian yaitu kitab pertama dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Sebuah tanda ditaruh kepadanya sebagai peringatan bahwa membunuh Kain akan mendapat balasan dari TUHAN. Jika seseorang mencelakakan Kain, ia akan dibalaskan kembali tujuh kali lipat. Beberapa interpretasi memandang tanda ini sebagai tanda fisik, sedangkan yang lain melihat "tanda" tersebut sebuah peringatan, dan bukan tanda fisik.

Asal Mula

[sunting | sunting sumber]

Nama "Kain" (bahasa Ibrani qayin, berarti tombak), identik dengan nama Keni (juga qayin dalam Ibrani). Beberapa sarjana berspekulasi bahwa kutukan Kain mungkin timbul sebagai penghukuman atas bangsa Keni.

Tidak ada persetujuan umum akan apa tanda Kain itu sebenarnya. Kata yang diterjemahkan sebagai "tanda" dalam Kejadian 4:15 adalah 'owth, yang dapat berarti sebuah pertanda, peringatan, atau kenangan. Dalam Taurat, kata yang sama digunakan untuk menggambarkan bintang sebagai tanda atau peringatan (Kejadian 1:14), pelangi sebagai tanda perjanjian TUHAN untuk tidak lagi menghancurkan ciptaan-Nya dengan air bah (Kejadian 9:12), sunat sebagai sebuah tanda perjanjian antara TUHAN dan Abraham (Kejadian 17:11), dan keajaiban yang dilakukan oleh Musa di hadapan Firaun (Keluaran 4:8,9,17,28; 7:3; 8:23; 10:1,2).

Kutukan Kain

[sunting | sunting sumber]

Cerita tentang kutukan Kain berada dalam Kejadian 4:11–16. Kutukan ini merupakan akibat dari Kain membunuh adiknya Habel dan berbohong kepada TUHAN mengenai pembunuhan tersebut.[1] Ketika Kain menumpahkan darah adiknya, tanah menjadi terkutuk segera setelah darahnya menyentuh tanah. Sedikit banyak, bumi seperti "meminum darah Habel".[2] Kejadian 4:12 menerangkan dua bagian hukuman mengenai kutukan Kain. Yang pertama mengenai tanah yang terkutuk oleh darah Habel.[3] Jika Kain berusaha bertani, maka tanah tidak akan menghasilkan apapun baginya. Ini mungkin sebab mengapa ia membangun kota,[4] yang bernama Kota Henokh. Bagian kedua kutukan ini menandai Kain sebagai seorang pelarian (Ibrani: נע) dan pengembara (Ibrani: נע ונד), "pelarian" dan "pengembara" adalah unik dalam Alkitab Ibrani. Interpretasi modern dari ayat ke-12 versi Ibrani mengusulkan bahwa Kain hidup dengan gaya hidup nomadik juga dikeluarkan dari unit keluarga.[5] Dalam Septuaginta, tekanan dari kutukan Kain secara dramatis meningkat dari kombinasi partisip Yunani (στένων καὶ τρέμων) "mengerang dan gemetar di atas bumi".[6] Kekristenan Suriah[7] menafsirkan versi Yunani dimana Kain mengalami penderitaan secara fisik[8] yang ketika disaksikan oleh orang lain, mereka akan tahu siapakah dia. Filo menginterpretasi ayat ke-12 versi Yunani sebagai sebuah alegori dari ketakutan Kain akan keadaan tidak berjiwa. Taurat Samaria dan Targum menterjemahkan "seorang buangan dan tidak stabil".[9]

Kekristenan

[sunting | sunting sumber]

Origen menyatakan bahwa semua keturunan Kain binasa dalam air bah, dan bahwa semua manusia selanjutnya merupakan keturunan Set.[10]

Tanda Kain

[sunting | sunting sumber]

Kata Ibrani dari tanda ('oth, אות) dapat berarti sebuah pertanda, peringatan, atau kenangan.[11] Tanda Kain adalah janji Tuhan kepada Kain untuk perlindungan ilahi dari kematian prematur dengan tujuan untuk mencegah siapapun juga membunuhnya. Tidak diketahui apakah tanda itu sebenarnya, tetapi diasumsikan bahwa tanda itu dapat terlihat.[12] Beberapa orang berspekulasi bahwa tanda itu adalah sebuah huruf Ibrani yang ditaruh entah di muka atau di lengan.[13] Septuaginta menterjemahkan tanda tersebut sebagai sebuah "peringatan". Dengan demikian, dispekulasikan bahwa tanda tersebut sebagai sebuah peringatan bagi orang lain untuk tidak melakukan pelanggaran yang sama.[14]

Abba Arika ("Rab") mengatakan TUHAN memberi Kain seekor anjing, membuatnya contoh dari pembunuh. Abba Jose ben Hanan mengatakan bahwa TUHAN menumbuhkan sebuah tanduk dari Kain. R. Hanin mengatakan bahwa TUHAN membuat Kain sebagai contoh penyesalan (Bereshith Rabba 22:12).[14]

Rashi berkomentar di Kejadian 4:15 bahwa tanda tersebut merupakan salah satu huruf Ibrani Tetragrammaton: "Ia mengukir sebuah huruf dari NamaNya [TUHAN] di atas dahinya [Kain]."[15]

Dalam Kabbalah, tulisan Zohar menyatakan bahwa tanda Kain merupakan salah satu dari dua puluh dua huruf Ibrani dari Taurat, walaupun tulisan Zohar dalam bahasa Aram tidak memberitahukan huruf yang mana itu. Beberapa komentator, seperti Rabbi Michael Berg dalam uraian Inggris mengenai Zohar, mengusulkan bahwa tanda Kain adalah huruf vav.[16]

Kekristenan

[sunting | sunting sumber]

Menurut Ruth Mellikoff, interpretasi para komentator mengenai sifat "tanda" tersebut bergantung pada pandangan mereka mengenai status Kain, entah apakah ia diberikan waktu untuk bertobat, atau dipermalukan lebih lanjut.[17]

Kontroversi Rasial

[sunting | sunting sumber]

Penafsiran Gereja perdana

[sunting | sunting sumber]

Dalam Kekristenan Suriah, penafsiran dari "kutukan" dan "tanda", menghubungkan kutukan Kain dengan kulit hitam.[18] Beberapa orang berdebat bahwa ini mungkin berasal dari tulisan rabbinik, yang menginterpretasi sebuah ayat dalam Kitab Kejadian ("Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram" - Kejadian 4:5), mengusulkan bahwa Kain mengalami perubahan warna kulit secara permanen.

Dalam sebuah buku Adam (abad ke-5 atau ke-6) Kekristenan Timur (Armenian) tertulis: "Dan TUHAN marah dengan Kain... Ia memukul wajah Kain dengan hujan batu, yang hitam seperti batu bara, dan demikian ia tetap dengan muka hitam".[19]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Byron 2011, hlm. 93.
  2. ^ Byron 2011, hlm. 95: Genesis 4:11:HE
  3. ^ Byron 2011, hlm. 97: Kugel, 163
  4. ^ Byron 2011, hlm. 97: Wenham, 108
  5. ^ Byron 2011, hlm. 97.
  6. ^ Byron 2011, hlm. 98: Brayford, 254
  7. ^ Byron 2011, hlm. 100.
  8. ^ Byron 2011, hlm. 98: See footnote 14
  9. ^ Byron 2011, hlm. 98-100.
  10. ^ Origen, Sermons on Number, 18.4.
  11. ^ BDB, Francis Brown. The Brown Driver Briggs Hebrew and English Lexicon: with an appendix containing the Biblical Aramaic; coded with the numbering system from "Strong's Exhaustive Concordance of the Bible" (edisi ke-7. print. 1997). Peabody: Hendrickson. hlm. 16f. ISBN 9781565632066. 
  12. ^ Byron 2011, hlm. 119: Mellinkoff, 1942, p.210; Moberley, 2007, p.11-28
  13. ^ Byron 2011, hlm. 120: (Tg. Ps.-J. Gen 4:15, Pirqe R. El. 21)
  14. ^ a b Byron 2011, hlm. 120: Gen. Rab. 22:12
  15. ^ "Genesis - Chapter 4 (Parshah Bereishit) - Tanakh Online - Torah - Bible". Chabad.org. Diakses tanggal 2012-09-21. 
  16. ^ Zohar Parshat Bereshit[pranala nonaktif permanen] (Requires login.)
  17. ^ Mellinkoff, Ruth. The Mark of Cain, p. 13, University of California Press, 1981 ISBN 0-520-90637-3, 9780520906372
  18. ^ Goldenberg 2003, hlm. 180.
  19. ^ The History of Abel and Cain, 10, in Lipscomb, The Armenian Apocryphal Adam Literature, pp. 145, 250 (text) and 160, 271 (translation)