Ledakan populasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Grafik populasi manusia dari 10000 SM hingga 2000 SM. Kenaikan eksponensial terjadi sejak abad ke-17.

Ledakan populasi atau kelebihan penduduk adalah kondisi terlalu banyak manusia di Bumi sehingga sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.[1] Dengan kondisi saat ini, diperkirakan Bumi masih mampu memenuhii kebutuhan sekitar 11 miliar umat manusia.[2]

Setiap tahun populasi dunia bertambah sekitar 80 juta. Sekitar setengah penduduk dunia hidup di negara dengan sub-replacement fertilty dan pertumbuhan populasi dikarenakan imigrasi.

Menurut Worldometer, per 20 September 2020, total jumlah manusia kurang lebih 7,8 miliar.[3] Perhitungan PBB juga berada pada angka di atas 7 miliar.[4] Kelahiran bayi ke-7 miliar dirayakan PBB pada 2011.[5] Dengan pertumbuhan seperti ini, diperlukan pertambahan sumber daya 70 persen untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia pada 2050.[6]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Malthus (1926), hlm. 13, "Assuming then, my postulata asgranted, I say, that the power of population is indefinitely greater than the power in the earth to produce subsistence for man."
  2. ^ Suhendra. "Horor Ledakan Populasi Umat Manusia". tirto.id. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  3. ^ "World Population Clock: 7.8 Billion People (2020) - Worldometer". www.worldometers.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 September 2020. 
  4. ^ "UN sets out population challenges". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2011-10-26. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  5. ^ "World's 'seven billionth baby' is born". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2011-10-31. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  6. ^ "7 billion people is a 'serious challenge'". UPI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 20 September 2020. 

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]