Lompat ke isi

Lingkaran tanaman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lingkaran tanaman

Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris: Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, sering kali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.

Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.

Fenomena "lingkaran tanaman" sering kali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh (BETA) atau UFO, atau juga makhluk luar angkasa.

Fenomena di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Pada hari Minggu, 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Berbah, Yogyakarta mengonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 60 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto Diarsipkan 2011-01-27 di Wayback Machine. langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain.[1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing,[2] terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut.[3]

Peristiwa munculnya lingkaran tanaman di Berbah tersebut kemudian diikuti beberapa fenomena serupa, masih di sekitar daerah Yogyakarta, yang kedua dikonfirmasi adalah di Dusun Wanujoyo, Srimartani, Bantul, Bantul tanggal 25 Januari 2011,[4] dan di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang tanggal 30 Januari 2011.[5] Pola kedua lingkaran tanaman yang selanjutnya tersebut dikonfirmasi tidak serumit maupun sebesar pendahulunya di Berbah.[6]

Setelah munculnya lingkaran tanaman pertama di Sleman, seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku bahwa dia dan enam temannya dari Fakultas MIPA dan Ilmu Pertanian UGM adalah pelaku pembuat lingkaran tanaman di Sleman. Pengakuan tersebut muncul lewat situs studentmagz.com [7] pada tanggal 25 Januari 2011. Pengakuan tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak kepolisian Yogyakarta.[8][9]

Tanggapan ilmuwan

[sunting | sunting sumber]

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain.[10]

Para peneliti LAPAN sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tetap tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman maupun daerah lainnya karena pasti bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah buatan manusia dan bukan fenomena antariksa.[11][12][13]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Polisi Benarkan Lambang Misterius "UFO" Muncul di Sleman" - Elvan Dany Sutrisno[pranala nonaktif permanen] dari detik.com, Minggu, 23 Januari 2011, 21:38 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  2. ^ Crop Circle Sleman Muncul dalam Dua Jam? Diarsipkan 2011-01-29 di Wayback Machine. oleh VIVAnews, Senin, 24 Januari 2011, 15:51 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  3. ^ "Anak Kecil Melihat Puting Beliung yang Membuat Simbol 'UFO' di Sleman Yogya" - Elvan Dany Sutrisno Diarsipkan 2011-01-26 di Wayback Machine. dari detik.com, 23 Januari 2011, 22:20 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  4. ^ Berita Foto: "Crop Circle" di Piyungan - regional.kompas.com, diakses 31 Januari 2011.
  5. ^ Inilah Fakta-fakta Crop Circle Magelang - tribunnews.com, diakses 31 Januari 2011.
  6. ^ Pembuat Crop Circles Magelang Tak Profesional - tribunnews.com, diakses 31 Januari 2011.
  7. ^ Klarifikasi Artikel Ufo Sleman - studentmagz.com
  8. ^ Mahasiswa UGM Mengaku Pembuat Crop Circle Sleman Diarsipkan 2011-01-27 di Wayback Machine. - Metrotvnews.com, diakses 31 Januari 2011.
  9. ^ Mahasiswa UGM Mengaku Pembuat Crop Circle Sleman Diarsipkan 2011-01-28 di Wayback Machine. - kompasiana.com, diakses 31 Januari 2011.
  10. ^ "NASA: Crop Circle Bukan UFO, Itu Lelucon" Diarsipkan 2011-01-27 di Wayback Machine. oleh VIVAnews, Senin, 24 Januari 2011, 10:02 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  11. ^ "LAPAN Tidak Akan Kaji Jejak UFO di Sleman"[pranala nonaktif permanen] oleh VIVAnews, Senin, 24 Januari 2011, 12:23 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  12. ^ Agung: Militer Bisa Cek Crop Circle di Sleman Diarsipkan 2011-01-29 di Wayback Machine. oleh VIVAnews, Senin, 24 Januari 2011, 13:02 WIB, diakses 24 Januari 2011.
  13. ^ LAPAN Tetap Yakin Crop Circle di Magelang Buatan Manusia, Bukan UFO Diarsipkan 2011-02-03 di Wayback Machine. detiknews Minggu, 30/01/2011 19:58 WIB, diakses 31 Januari 2011.