Lola Amaria
Lola Amaria | |
---|---|
Lahir | Lola Amaria 30 Juli 1977 Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1997–sekarang |
Karya | Daftar filmografi |
Penghargaan | Daftar penghargaan |
Lola Amaria (lahir 30 Juli 1977) adalah seorang model, pemeran, produser film dan sutradara Indonesia. Ia memulai kariernya dari modeling dengan meraih penghargaan juara busana nasional terbaik pada pemilihan Wajah Femina tahun 1997.
Karier
[sunting | sunting sumber]Karier Lola bermula saat dirinya menjuarai lomba model Wajah Femina 1997. Berawal dari situlah anak ketiga dari sembilan bersaudara ini kemudian memasuki ranah hiburan tanah air dengan membintangi iklan, antara lain sampo Pantene.
Karier sinetron
[sunting | sunting sumber]Lola kemudian bermain dalam sinetron "Penari" garapan Sutradara Nan Triveni Achnas. Dalam sinetron tersebut Lola berperan sebagai Sila, seorang penari erotis. Sinetron tersebut membuka kesempatan pada Lola untuk membintangi sinetron berikutnya, antara lain "Arjuna Mencari Cinta", "Tali Kasih", dan "Merah Hitam Cinta".
Karier film
[sunting | sunting sumber]Tak hanya layar kaca, Lola pun mencoba dunia layar lebar. Debut layar lebarnya berjudul "Tabir" (2000), kemudian menyusul film berlatar zaman penjajahan Jepang, "Dokuritsu" (2000), "Beth" (2001), dan "Ca Bau Kan" (2002) yang dibintanginya bersama Ferry Salim. Gadis berdarah Palembang-Sunda yang senang mencoba hal baru ini juga mencicipi menjadi produser untuk film "Novel Tanpa Huruf R" (2004) yang sekaligus dibintanginya dan juga menyutradarai film "Betina" (rilis 2006).
Film "Betina" berhasil meraih penghargaan 'Netpac Award' dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006. "Betina" juga menjadi salah satu film produksi Indonesia yang ditayangkan di luar Indonesia, yaitu di Festival Film Internasional Singapura Ke-20. Selain "Betina", film-film Indonesia yang diputar pada SIFF dalam Forum Asian Cinema adalah "Opera Jawa", "3 Hari untuk Selamanya" karya Riri Riza dan film "Koper" karya Richard Oh.
Awal tahun 2007, Lola bahkan pergi ke Taiwan untuk menyelesaikan syuting film produksi negeri tersebut, “Detour to Paradise”. Dalam film garapan sutradara Lee Ti-Tsai alias Andy Lee itu, Lola menjadi salah seorang bintang utama. Dia berperan sebagai tenaga kerja wanita dengan profesi pembantu rumah tangga (PRT).
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Lola menjalin kasih dengan sutradara Aria Kusumadewa. Aria juga membantu penggarapan film “Betina” sebagai pengarah gambar dan membantu proses editing. Meski sejak tahun 2004 keduanya digosipkan akan menikah atau bahkan telah menikah, namun sampai pertengahan tahun 2007, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda akan melangkah ke pelaminan.
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Sebagai aktris
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Keterangan |
---|---|---|---|
2000 | Beth | Suster Zaenab | |
2001 | Merdeka 17805 | Aryati | Film Indonesia–Jepang |
Ca-bau-kan | Tinung | ||
2003 | Novel Tanpa Huruf 'R' | Air Sunyi | |
2010 | Minggu Pagi di Victoria Park | Mayang | |
2013 | Kisah 3 Titik | Titik Dewanti Sari | |
2025 | Gowok: Kamasutra Jawa | Nyai |
- Keterangan
Sebagai pembuat film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|---|
Penulis | Produser | Sutradara | |||
2003 | Novel Tanpa Huruf 'R' | Tidak | Ya | Tidak | |
2006 | Betina | Tidak | Ya | Ya | Debut penyutradaraan |
2010 | Minggu Pagi di Victoria Park | Tidak | Tidak | Ya | |
2012 | Sanubari Jakarta | Tidak | Ya | Ya | Segmen: Lumba-Lumba |
2013 | Kisah 3 Titik | Tidak | Ya | Tidak | |
2014 | Negeri Tanpa Telinga | Skenario | Ya | Ya | |
2016 | Jingga | Skenario | Ya | Ya | |
2017 | Labuan Hati | Tidak | Ya | Ya | |
2018 | Lima | Tidak | Ya | Ya | |
2019 | 6,9 Detik | Tidak | Ya | Ya | |
2022 | Pesantren | Tidak | Ya | Tidak | Dokumenter |
Eksil | Ya | Ya | Ya |
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2010 | Festival Film Indonesia | Sutradara Terbaik | Minggu Pagi di Victoria Park | Nominasi |
2011 | Festival Film Bandung | Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Nominasi | |
2016 | Sutradara Terpuji Film Bioskop | Jingga | Nominasi | |
2022 | Jogja-NETPAC Asian Film Festival | JAFF Indonesian Screen Awards – Best Film | Eksil | Menang |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) amaria/ Profil di KapanLagi.com