Lompat ke isi

Makam Raden Sawunggaling

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Makam Raden Sawunggaling atau yang juga dikenal sebagai Joko Berek adalah sebuah situs sejarah penting yang terletak di daerah Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur. Makam ini menjadi salah satu saksi bisu dari sejarah kepahlawanan dan perjuangan Raden Sawunggaling, seorang tokoh legendaris dari Surabaya pada masa penjajahan Belanda.[1]


Raden Sawunggaling dikenal sebagai pahlawan lokal yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Nama aslinya adalah Joko Berek, namun ia lebih dikenal dengan nama gelarnya, Sawunggaling, setelah memperoleh gelar tersebut dari peran pentingnya dalam memimpin perlawanan masyarakat pribumi. Ia memiliki pengaruh besar dalam melindungi wilayah Surabaya, terutama pada masa-masa genting di sekitar abad ke-18 hingga awal abad ke-19.[2]

Lokasi Makam

[sunting | sunting sumber]

Makam Raden Sawunggaling terletak di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Meskipun lokasinya agak tersembunyi dan jauh dari pusat kota, makam ini sering dikunjungi oleh peziarah dan masyarakat yang ingin menghormati jasa-jasa Raden Sawunggaling dalam sejarah perjuangan daerah tersebut.

Nilai Sejarah dan Budaya

[sunting | sunting sumber]

Makam ini tidak hanya menjadi tempat berziarah, tetapi juga merupakan simbol perjuangan rakyat Surabaya melawan kolonialisme. Setiap tahunnya, berbagai kegiatan ritual dan penghormatan sering dilakukan di tempat ini, terutama pada peringatan hari-hari tertentu yang berkaitan dengan sejarah perjuangan.

Bagi masyarakat sekitar, Raden Sawunggaling dianggap sebagai sosok yang penuh karisma dan mempunyai kekuatan spiritual. Ia diyakini tidak hanya berperan dalam perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga dalam menyebarkan nilai-nilai kearifan lokal di daerah Surabaya.

Makam ini telah beberapa kali mengalami renovasi untuk menjaga keaslian dan keberlanjutannya sebagai situs bersejarah. Pemerintah kota Surabaya bersama masyarakat setempat berupaya untuk merawat dan memelihara situs ini sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.

Untuk mengunjungi makam Raden Sawunggaling, pengunjung dapat menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi menuju daerah Lidah Wetan. Meski berada di pinggiran Surabaya, akses ke makam ini relatif mudah dicapai melalui jalan raya utama.

Makam Raden Sawunggaling merupakan salah satu bukti nyata dari sejarah panjang perlawanan lokal terhadap kolonialisme, yang hingga kini tetap dikenang dan dihormati oleh masyarakat Surabaya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Mengenal Kisah Raden Sawunggaling, Salah Satu Adipati Kota Surabaya". Diakses tanggal 2024-09-19. 
  2. ^ "Mengenal Raden Sawunggaling, Adipati Surabaya yang Dibesarkan Sendirian oleh Ibunya". merdeka.com. 2021-07-05. Diakses tanggal 2024-09-19.